96 Persen Bisnis Gagal dalam 10 Tahun, Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Padahal, kata dia, seharusnya dengan memiliki karyawan yang levelnya lebih tinggi akan lebih memudahkan untuk bertukar pikiran, membangun sistem di bisnis, mengembangkan strategi baru.
Coach Yohanes yang juga merupakan Founder dan Master Coach di GRATYO®® World’s Leading Practical Business Coaching, sebuah perusahaan business coaching yang jasanya berbeda dari perusahaan Business Consultant, memberikan 3 gejala pemilik bisnis terjebak di tangga jebakan 2.
Yakni, pemilik bisnis semakin jarang memiliki waktu bersama keluarga, pemilik bisnis mengerjakan seluruh pekerjaan karena supervisor, manager yang direkrut tidak bekerja bagus, dan pemilik bisnis tidak memiliki waktu untuk liburan.
Kemudian Tangga 3 adalah Business Owner. Seorang entrepreneur sejati berada pada tangga ketiga ini, ibarat seorang kapten kapal, dimana posisinya adalah di atas kapal dan melihat hal-hal yang strategis.
Kapten kapal dapat melihat seberapa dekat posisi kapal dengan tujuannya. Kapten kapal dapat melihat gelombang-gelombang laut dari jauh. Sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin saja akan terjadi.
Pemilik bisnis memiliki keseimbangan antara kehidupan sehari-hari dan bisnis, tidak terikat di dalam bisnis dan bisa brainstorming dengan team untuk membuat strategi bisnis baru.
“Entrepreneur sejati adalah pemilik bisnis yang dapat membuat bisnisnya tidak hanya profitable tapi juga auto pilot. Bisnis bisa berjalan sendiri tanpa harus ada pemilik bisnis di dalamnya. Bisnis bisa berjalan sendiri dan pemilik bisnis bisa jalan-jalan,” kata Coach Yohanes.
Pemilik bisnis yang berada pada tangga 3 ini berhasil membangun supertim di bisnis, membuat sistem, strategi bisnis baru baik dengan bantuan Business Coach atau Business Consultant atau dengan usaha sendiri.
Coach Yohanes mengatakan, banyak pemilik bisnis yang berasumsi bahwa dengan memiliki bisnis saja sudah bisa mengantarkannya menjadi entrepreneur. Padahal nyatanya ada 3 tangga menuju entrepreneur sejati yang harus ditempuh oleh pemilik bisnis.
Coach Yohanes yang juga merupakan Founder dan Master Coach di GRATYO®® World’s Leading Practical Business Coaching, sebuah perusahaan business coaching yang jasanya berbeda dari perusahaan Business Consultant, memberikan 3 gejala pemilik bisnis terjebak di tangga jebakan 2.
Yakni, pemilik bisnis semakin jarang memiliki waktu bersama keluarga, pemilik bisnis mengerjakan seluruh pekerjaan karena supervisor, manager yang direkrut tidak bekerja bagus, dan pemilik bisnis tidak memiliki waktu untuk liburan.
Kemudian Tangga 3 adalah Business Owner. Seorang entrepreneur sejati berada pada tangga ketiga ini, ibarat seorang kapten kapal, dimana posisinya adalah di atas kapal dan melihat hal-hal yang strategis.
Kapten kapal dapat melihat seberapa dekat posisi kapal dengan tujuannya. Kapten kapal dapat melihat gelombang-gelombang laut dari jauh. Sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin saja akan terjadi.
Pemilik bisnis memiliki keseimbangan antara kehidupan sehari-hari dan bisnis, tidak terikat di dalam bisnis dan bisa brainstorming dengan team untuk membuat strategi bisnis baru.
“Entrepreneur sejati adalah pemilik bisnis yang dapat membuat bisnisnya tidak hanya profitable tapi juga auto pilot. Bisnis bisa berjalan sendiri tanpa harus ada pemilik bisnis di dalamnya. Bisnis bisa berjalan sendiri dan pemilik bisnis bisa jalan-jalan,” kata Coach Yohanes.
Pemilik bisnis yang berada pada tangga 3 ini berhasil membangun supertim di bisnis, membuat sistem, strategi bisnis baru baik dengan bantuan Business Coach atau Business Consultant atau dengan usaha sendiri.
Coach Yohanes mengatakan, banyak pemilik bisnis yang berasumsi bahwa dengan memiliki bisnis saja sudah bisa mengantarkannya menjadi entrepreneur. Padahal nyatanya ada 3 tangga menuju entrepreneur sejati yang harus ditempuh oleh pemilik bisnis.
(nth)