Mendes PDTT Apresiasi Konsep Kampus Desa UNY

Senin, 29 Juni 2020 - 01:26 WIB
loading...
Mendes PDTT Apresiasi...
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dan Rektor UNY Sutrisna Wibawa berfoto bersama ratusan kepala desa di Gunungkidul. FOTO SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Rencana memberikan apresiasi perangkat desa untuk bisa melanjutkan sekolah di perguruan tinggi dengan konsep Kampus Desa yang digagas Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa mendapat sambutan positif.

Menteri Desa Pembanguna Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mendorong konsep Kampus Desa menjadi program nasional.

"Ini memang yang saya harapkan. Selama ini perangkat desa termasuk kepala desa sudah bekerja nyata. Melakukan pembangunan, menekan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, mereka memang layak mendapatkan apresiasi menempuh pendidikan tinggi Strata 1," terangnya usai dialog dengan para Kepala desa di Gunungkidul, Sabtu (27/6 /2020) petang.

Langkah yang dilakukan Rektor UNY, lanjutnya merupakan motor yang bisa dijadikan untuk rujukan nasional. Pihaknya juga sudah menjadikan konsep kampus desa sebagai program nasional.

"Ini sudah kita bicarakan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tinggal bagaimana nanti kampus menjalankan. Program sesuai kebijakan masing-masing kampus di Indonesia," katanya.

Menurutnya kerjasama perguruan tinggi dengan desa sangat penting dilakukan. Terutama pendampingan desa terkait Dengan aspek perencanaan desa.

"Dengan demikian ketika dana desa turun desa langsung tanggap dalam menyusun Rencana anggaran pendapatan dan belanja desa," tandas pejabat yang akan menerima anugerah doktor honoris causa dari UNY ini.(Baca juga : Maju Pilkada, Prof Sutrisno Wibowo Siap Mundur Dari Rektor UNY )

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya emnjamain dana desa tetap akan turun untuk menjamin akselerasi pembangunan di Desa.

Sementara rektor UNY Sutrisna Wibawa mengungkapkan, pihaknya serius memberikan apresiasi bagi desa. Pola pendidikan yang ditawarkan akan menggunakan pola recognisi pembelajaran lampau (RPL). "Dengan demikian pendidikan yang sudah dilakukan akan dihargai dan tinggal melanjutkan saja, nanti kurikulum kita seperti itu," ulasnya.

Pihaknya juga terus berusaha melakukan berbagai teknologi tepat guna yang akan dibawa ke desa. Dengan demikian sinergis antara perguruan tinggi dan desa bisa terwujud. "Karena kunci pembangunan adalah sumber daya manusia. Kita terus dorong SDM di desa untuk terus meningkat sehingga desa menjadi lebih maju. Karena emamang kita membutuhkan harapan baru untuk Gunungkidul maju," pungkas tokoh yang siap maju menjadi Cabup Gunungkidul ini.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1757 seconds (0.1#10.140)