Pengusaha Oleh-oleh Khas Jogja Melongo, Omset Penjualan Saat Libur Tahun Baru Islam Anjlok

Minggu, 31 Juli 2022 - 21:45 WIB
loading...
Pengusaha Oleh-oleh...
Salah satu gerai pusat oleh-oleh khas Jogja di daerah Gunungkidul.Foto/ist
A A A
GUNUNGKIDUL - Libur panjang 1 Muharram ternyata tak membuat pengusaha oleh-oleh menikmati kenaikan omset. Mereka justru merasakan penurunan cukup drastis dibanding pekan sebelumnya.

Seperti dituturkan pengusaha oleh-oleh asal Gunungkidul. Dua gerai oleh-oleh yang ia miliki yaitu di Logandeng Playen Gunungkidul dan Mancingan Parangtritis Bantul menunjukkan pemandangan yang sangat kontras.

Pemilik gerai oleh-oleh Kirun ini mengaku untuk di gerai Logandeng Playen Gunungkidul, omset pada Sabtu (30/7/2022) dan Minggu (31/7/2022) cenderung anjlok dibanding dengan pekan sebelumnya.

Sepinya wisatawan pada libur panjang kali ini memang menjadi pemicunya. "Sepi-sepi banget. Hanya beberapa bus saja yang mampir," terang dia, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: SMK RUS Kudus Kolaborasi dengan Politeknik Negeri Batam Pamerkan Realitas Virtual Mahakarya Vokasi

Ia mengakui omset pada libur panjang 1 Muharram ini di luar perkiraan. Karena ia sebelumnya memperkirakan akan ada kenaikan transaksi dibanding dengan hari biasa. Namun yang terjadi justru sebaliknya, transaksi cukup sedikit.

Anggota Polantas Gunungkidul ini menduga sepinya wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul ini juga tidak lepas dari habisnya masa liburan sekolah. Para siswa sudah kembali aktif belajar di sekolah sehingga sangat sedikit yang liburan.

"Ada rombongan, tapi ya rombongan karyawan atau keluarga. Jumlahnya tidak banyak,"terang lelaki yang akrab dipanggil dengan nama Kirun ini

Namun kondisi berbeda terjadi di gerai oleh-oleh miliknya yang berada di kawasan Dusun Mancingan Parangtritis. Pada liburan 1 Suro ini omsetnya justru mengalami kenaikan dibanding dengan hari-hari sebelumnya.

Sebab, di Parangtritis banyak wisatawan yang juga datang untuk berziarah. Dua tempat ziarah yaitu makam Syech Bela-Belu dan juga situs Cepuri. Di mana dua tempat ziarah tersebut akan semakin ramai dikunjungi di bulan Suro. Terlebih bulan Suro masih dianggap bulan yang sakral. "Di Parangtritis ramai. Wong banyak orang yang ziarah,"tambahnya.

Ia menduga, di samping sudah masuk sekolah, minimnya pengunjung ini juga tidak lepas karena tak banyak orang bepergian ataupun liburan. Karena di Jawa masih banyak yang memegang teguh prinsip dilarang bepergian di bulan Suro.

Dari pantauan media ini, puluhan toko oleh-oleh di sepanjang jalan Baron, jalan Wonosari-Jogja ruas Siyono-Wanagama memang terlihat minim pengunjung bahkan sama sekali tidak ada pembeli. Hanya beberapa bus saja yang terlihat berhenti di toko oleh-oleh dekat Tugu Perbatasan Kota Wonosari.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)