Menko PMK Sebut Pengelolaan Sampah di Makassar Jauh dari Maksimal

Selasa, 26 Juli 2022 - 18:42 WIB
loading...
Menko PMK Sebut Pengelolaan...
Menko PMK RI, Muhadjir Effendy, bersama Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, mengunjungi Bank Sampah Pusat (BSP) di Pacerakkang, Kecamatan Biringkanayya, Selasa (26/7/2022). Foto/SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy , menyebut pengelolaan sampah di Kota Makassar masih jauh dari maksimal. Hal itu ia ungkapkan saat menyambangi Bank Sampah Paccerakkang, Selasa (26/7/2022).

Muhadjir mengatakan saat ini baru 90 persen sampah rumah tangga yang dikelola dengan baik untuk menjadi produk yang bernilai. Sehingga, hal ini disebutnya jauh dari revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo.



"Ini belum revolusi mental. Pokoknya baru akan terjadi revolusi mental masyarakat Makassar kalau nanti 90 persen sampahnya, sampah rumah tangga terutama, sudah dikelola dengan baik. Ini baru 10 persen. Jadi masih jauh," ungkap Muhadjir.

Dia menyebut, pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan maggot sudah menjadi awal yang baik. Hanya saja, perlu maksimalisasi agar sampah yang dikelola bisa lebih banyak.

Di samping itu, saat ini baru ada dua bank sampah yang memanfaatkan maggot untuk mengelola sampah. Itupun dengan alat yang masih terbatas dan diimpor dari Korea. Padahal, kata Muhadjir, alat seperti itu bisa diproduksi oleh Universitas Hasanuddin dengan sokongan dari Kementerian Pendidikan. Sementara pemerintah daerah bisa mensupport melalui anggaran.

"Karena itu, saya sarankan ke Bu Wakil Wali Kota supaya menggandeng perguruan tinggi Unhas untuk mereplikasi teknologi ini. Teknologi ini tidak rumit amat. Cukup sederhana. Saya kira teknologi pengolahan hasil pertanian sudah bisa dibuat lebih sederhana. Tidak usah mewah tapi masyarakat sudah bisa menggunakan," bebernya.

Menurut Muhadjir , Pemkot Makassar harus berani menggelontorkan anggaran khusus untuk pengadaan instalasi pemanfaatan maggot untuk pengelolaan sampah. Jika produksi sampah yang terurai bisa berlipat ganda, ulat maggot yang tak terpakai lagi juga bisa dimanfaatkan.

"Kalau itu bisa jadi, maka baru bisa dikatakan revolusi mental," tegasnya.



Direktur Yayasan Peduli Negeri (YPN), Saharuddin Ridwan, menerangkan sejauh ini pengelolaan sampah organik yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan budidaya maggot. Namun saat ini, kemampuan mengolah sampah organik itu baru berkisar 1 ton per hari.

Alasannya, sumber-sumber sampah organik sulit diperoleh lantaran tak ada pemilihan sampah sejak awal. Padahal, potensi sampah organik di Makassar cukup besar, bisa sampai 500 ton per hari.

"Potensi sampah organik paling banyak itu dari horeka (hotel, restoran, dan kafe). Saya sudah koordinasi dengan Camat Biringkanaya, bagaimana proses pengumpulan sampah ini bisa dilaksanakan. Kalau sampah organik dari rumah tangga itu tidak terlalu banyak, rata-rata setengah kilogram per orang," ungkap Sahar.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kisah Sukses Perajin...
Kisah Sukses Perajin Cor Kuningan di Mojokerto hingga Dapat Perhatian Menko PMK
Kantor Dinas Pendidikan...
Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar Kebakaran, Semua Gedung Hangus
Gus Muhaimin Hadiri...
Gus Muhaimin Hadiri Malam Puncak 100 Tahun Ponpes Al-Falah Ploso, Kediri
KPU Tetapkan Munafri-Aliyah...
KPU Tetapkan Munafri-Aliyah sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar Terpilih
Tingkatkan Kompetensi...
Tingkatkan Kompetensi SDM, BINUS Online Siapkan Pendidikan Berkualitas di Makassar
Distribusikan Air Bersih...
Distribusikan Air Bersih ke Posko Induk Adipura, Warga Makassar: Terima Kasih Perindo!
Partai Perindo Sosialisasikan...
Partai Perindo Sosialisasikan Pilwalkot Makassar dengan Distribusi Air Bersih
Hadiri Rakornas Baznas...
Hadiri Rakornas Baznas 2024, Menko PMK Tekankan Pentingnya Kesadaran Berzakat
RS Vertikal Makassar...
RS Vertikal Makassar Milik Pemerintah Kini Miliki Fasilitas AC VRF
Rekomendasi
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
Jin BTS Umumkan Konser...
Jin BTS Umumkan Konser Solo RUNSEOKJIN_EP.TOUR, Ini Jadwal Lengkapnya
Berita Terkini
Senin, KSOP Batasi Aktivitas...
Senin, KSOP Batasi Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tanjung Priok
49 menit yang lalu
Imbas Macet Parah di...
Imbas Macet Parah di Tanjung Priok, Pelindo Berikan Kompensasi pada Sopir dan Pemilik Kargo
1 jam yang lalu
Karya Seni Kelas Dunia...
Karya Seni Kelas Dunia Hadir di Central Park Jakbar
2 jam yang lalu
Kartu Jakarta Pintar...
Kartu Jakarta Pintar Tahap 1 Disalurkan untuk 43.502 Siswa
2 jam yang lalu
Polisi dan TNI Gerebek...
Polisi dan TNI Gerebek Judi Sabung Ayam di Gowa yang Diduga Dibekingi Oknum Tentara
2 jam yang lalu
Kisah Pilu Pemuda Bekasi,...
Kisah Pilu Pemuda Bekasi, Tewas usai Disiksa saat Bekerja Scamming di Kamboja
2 jam yang lalu
Infografis
Hindari Tarif Trump,...
Hindari Tarif Trump, Apple Terbangkan 1,5 Juta iPhone dari India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved