Tim Gabungan Ungkap Ciri-ciri 4 Eksekutor Penembakan Istri Anggota TNI
loading...
A
A
A
SEMARANG - Tim gabungan TNI-Polri mengungkap ciri-ciri pelaku atau eksekutor kasus penembakan terhadap Rina Wulandari, istri anggota TNI Yon Arhanud di Jalan Cemara, Padangsari, Banyumanik, Semarang.
Ciri-ciri pelaku dan kendaraan yang dipakai saat melakukan penembakan terungkap berdasarkan analisis rekaman kamera CCTV.
Tim gabungan juga telah menyusun jadwal piket pengamanan guna menjaga korban di rumah sakit. Selain itu keluarga dipindah sementara ke Asrama Arhanud semarang.
Polrestabes Semarang bersama Kodim 0733/BS Semarang serta tim gabungan dalam paparan kasus ini menduga empat pelaku penembakan diduga sudah mendapatkan pesanan untuk membunuh korban dengan menggunakan senjata api.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, dari hasil analisis yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri, diketahui keempat pelaku diduga belum profesional atau tidak mahir dalam penggunaan senjata api.
Hal itu terlihat dari cara membidik serta melumpuhkan korban pelaku menembak tidak mahir menggunakan senjata api.
Dari rekaman kamera CCTV dari lokasi kejadian di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Semarang diketahui keempat pelaku datang mengendarai dua sepeda motor, yakni Honda Beat Street warna hitam serta Kawasaki Ninja warna hijau.
Kapolrestabes menambahkan, keempat pelaku yang berboncengan mengintai kondisi rumah dari ujung jalan.
"Pelaku secara fisik menggunakan jaket merah, celana jeans, helm hitam dan putih, sandal jepit. Sedangkan perawakan pelaku kurus dan menggunakan tas selempang warna biru," ungkapnya.
Diduga setelah mendapat perintah dari seseorang dan melihat korban keluar dari rumah menuju ke sekolah anaknya, kemudian diikuti keempat pelaku.
Saat korban pulang bersama dengan anaknya, pelaku yang memegang senjata api kemudian membidik korban tepat di depan rumahnya.
Mengetahui korban tidak mengalami luka, pelaku kembali lagi untuk menembak korban saat akan masuk ke dalam rumah.
Sementara Komanda Kodim 0733/BS Semaran, Letkol TNI Honi Havana mengaku sudah memerintahkan jajaran ikut terjun mengejar keempat pelaku penembakan.
Selain itu untuk menjaga korban di rumah sakit, tim gabungan dari TNI-Polri melakukan penjagaan ketat ruang perawatan serta di lingkungan rumah sakit.
Keluarga korban saat ini sudah ditarik ke Asrama Yon Arhanud untuk menjaga adanya tindak kejahatan terulang. "Saya pastikan keluarga aman tinggal di Asrama Yon Arhanud," tegas Letkol TNI Honi Havana.
Dengan menyebarkan informasi ciri-ciri pelaku serta sepeda motor yang digunakan oleh pelaku diharapkan masyarakat dapat mengenali dan menginfokan ke tim gabungan dari TNI-Polri di nomor telepon 082242746179.
Ciri-ciri pelaku dan kendaraan yang dipakai saat melakukan penembakan terungkap berdasarkan analisis rekaman kamera CCTV.
Tim gabungan juga telah menyusun jadwal piket pengamanan guna menjaga korban di rumah sakit. Selain itu keluarga dipindah sementara ke Asrama Arhanud semarang.
Polrestabes Semarang bersama Kodim 0733/BS Semarang serta tim gabungan dalam paparan kasus ini menduga empat pelaku penembakan diduga sudah mendapatkan pesanan untuk membunuh korban dengan menggunakan senjata api.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, dari hasil analisis yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri, diketahui keempat pelaku diduga belum profesional atau tidak mahir dalam penggunaan senjata api.
Hal itu terlihat dari cara membidik serta melumpuhkan korban pelaku menembak tidak mahir menggunakan senjata api.
Dari rekaman kamera CCTV dari lokasi kejadian di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Semarang diketahui keempat pelaku datang mengendarai dua sepeda motor, yakni Honda Beat Street warna hitam serta Kawasaki Ninja warna hijau.
Kapolrestabes menambahkan, keempat pelaku yang berboncengan mengintai kondisi rumah dari ujung jalan.
"Pelaku secara fisik menggunakan jaket merah, celana jeans, helm hitam dan putih, sandal jepit. Sedangkan perawakan pelaku kurus dan menggunakan tas selempang warna biru," ungkapnya.
Diduga setelah mendapat perintah dari seseorang dan melihat korban keluar dari rumah menuju ke sekolah anaknya, kemudian diikuti keempat pelaku.
Saat korban pulang bersama dengan anaknya, pelaku yang memegang senjata api kemudian membidik korban tepat di depan rumahnya.
Mengetahui korban tidak mengalami luka, pelaku kembali lagi untuk menembak korban saat akan masuk ke dalam rumah.
Sementara Komanda Kodim 0733/BS Semaran, Letkol TNI Honi Havana mengaku sudah memerintahkan jajaran ikut terjun mengejar keempat pelaku penembakan.
Selain itu untuk menjaga korban di rumah sakit, tim gabungan dari TNI-Polri melakukan penjagaan ketat ruang perawatan serta di lingkungan rumah sakit.
Keluarga korban saat ini sudah ditarik ke Asrama Yon Arhanud untuk menjaga adanya tindak kejahatan terulang. "Saya pastikan keluarga aman tinggal di Asrama Yon Arhanud," tegas Letkol TNI Honi Havana.
Dengan menyebarkan informasi ciri-ciri pelaku serta sepeda motor yang digunakan oleh pelaku diharapkan masyarakat dapat mengenali dan menginfokan ke tim gabungan dari TNI-Polri di nomor telepon 082242746179.
(shf)