QNET Gandeng Rythm Foundation dan Kodim 1611 Badung Tanam 2.000 Bakau
loading...
A
A
A
DENPASAR - Sebagai upaya untuk memberikan manfaat lebih kepada masyarakat, QNET bekerja sama dengan Kodim 1611 Badung melakukan penanaman ribuan bakau untuk menjaga dan melestarikan daerah pesisir.
Hutan bakau adalah salah satu solusi terpenting untuk perubahan iklim dan perlindungan pantai. Mangrove juga sangat berguna untuk melindungi pantai dari erosi.
Pohon bakau yang tumbuh di pantai dapat melindungi dataran dari gelombang langsung dan mencegah erosi tanah lebih lanjut, yang dapat menyebabkan banjir dan degradasi habitat tumbuhan dan hewan.
Baca Juga: Cerita Foto : Ekowisata Mangrove di Lantebung Makassar
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali berkisar 2.143,97 hektar. Dalam area ini, 263 hektar dataran pantai tidak memiliki tutupan yang layak dari pohon bakau.
Pemerintah dan instansi terkait tidak mungkin bekerja sendirian untuk memperluas hutan mangrove . Butuh sinergitas semua elemen masyarakat untuk mendukung program rehabilitasi mangrove melalui program Corporate Social Responsibility dalam menata hutan mangrove.
General Manager QNET Indonesia, Ganang Rindarko menjelaskan QNET sebagai perusahaan direct selling atau MLM memandang bahwa hutan bakau atau mangrove memiliki peranan penting.
Bukan hanya untuk mencegah abrasi tetapi jauh lebih dari itu, keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi habitat beberapa spesies burung, kepiting dan hewan-hewan laut.
"Dan apabila ditata lebih baik lagi dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi, hutan mangrove bisa menjadi kawasan wisata dimana akan melebarkan peluang pembukaan lapangan pekerjaan," tegas Ganang, di kawasan konservasi hutan bakau Badung Bali, beberapa waktu lalu.
Ganang menambahkan, sinergi antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung untuk menananam 2.000 bibit bakau merupakan implementasi program CSR QNET untuk lebih menjaga pantai dan wisata di Bali karena salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin 14 yang mendorong tata kelola laut dan pantai secara berkelanjutan.
Hutan bakau adalah salah satu solusi terpenting untuk perubahan iklim dan perlindungan pantai. Mangrove juga sangat berguna untuk melindungi pantai dari erosi.
Pohon bakau yang tumbuh di pantai dapat melindungi dataran dari gelombang langsung dan mencegah erosi tanah lebih lanjut, yang dapat menyebabkan banjir dan degradasi habitat tumbuhan dan hewan.
Baca Juga: Cerita Foto : Ekowisata Mangrove di Lantebung Makassar
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali berkisar 2.143,97 hektar. Dalam area ini, 263 hektar dataran pantai tidak memiliki tutupan yang layak dari pohon bakau.
Pemerintah dan instansi terkait tidak mungkin bekerja sendirian untuk memperluas hutan mangrove . Butuh sinergitas semua elemen masyarakat untuk mendukung program rehabilitasi mangrove melalui program Corporate Social Responsibility dalam menata hutan mangrove.
General Manager QNET Indonesia, Ganang Rindarko menjelaskan QNET sebagai perusahaan direct selling atau MLM memandang bahwa hutan bakau atau mangrove memiliki peranan penting.
Bukan hanya untuk mencegah abrasi tetapi jauh lebih dari itu, keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi habitat beberapa spesies burung, kepiting dan hewan-hewan laut.
"Dan apabila ditata lebih baik lagi dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi, hutan mangrove bisa menjadi kawasan wisata dimana akan melebarkan peluang pembukaan lapangan pekerjaan," tegas Ganang, di kawasan konservasi hutan bakau Badung Bali, beberapa waktu lalu.
Ganang menambahkan, sinergi antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung untuk menananam 2.000 bibit bakau merupakan implementasi program CSR QNET untuk lebih menjaga pantai dan wisata di Bali karena salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin 14 yang mendorong tata kelola laut dan pantai secara berkelanjutan.