Jutaan Batang Rokok dan Miras Ilegal Dimusnahkan di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi bagian Selatan kali ini melakukan pemusnahan terhadap lima juta lebih batang rokok ilegal, serta 92,68 liter minuman beralkohol ilegal yang merupakan barang penindakan selama 2020 - 2021.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Nugroho Wahyu Widodo mengatakan, pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) tersebut, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan Dan Penghapusan Barang Milik Negara.
"Penindakan rokok ilegal dan minuman keras ilegal serta barang larangan jenis sex toys tersebut dalam rangka menjalankan dua tugas utama Bea dan Cukai yaitu Community Protector dan Revenue Collector," tuturnya, Selasa (12/7/2022).
Sebagai Community Protector, Nugroho bilang Bea Cukai bertugas melakukan pengendalian peredaran rokok dan minuman mengandung etil alkohol minuman keras karena pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat.
"Barang larangan jenis sex toys dilarang untuk di impor karena melanggar ketentuan undang–undang nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Sebagai Revenue Collector, Bea dan Cukai melakukan peberantasan rokok dan minuman keras ilegal dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dibidang cukai," ucap Nugroho.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa pemusnahan terhadap rokok ilegal sebanyak 5.249.260 batang, dengan perkiraan nilai barang sebesar lebih Rp5 miliar.
Sementara, minuman mengandung etil alkohol atau minuman keras ilegal sebanyak 92,68 liter, dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp433.617.600, serta barang larangan jenis sex toys sebanyak 3 Pcs dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp. 330 ribu.
"Dengan perkiraan nilai barang Rp5 juta lebih batang rokok, kita perkiraaan total kerugian negara sebesar Rp2.610.764.320 (Dua miliar enam ratus sepuluh ribu tujuh ratus enam puluh empat ribu tiga ratus dua puluh ribu rupiah) terdiri dari Cukai, Pajak Rokok, dan PPN HT," sebutnya.
Nugroho mengatakan, dari tahun ke tahun pihaknya terus berkomitmen, untuk senantiasa melakukan peningkatan pengawasan terhadap peredaran rokok, minuman mengandung etil alkohol atau minuman keras illegal, serta barang-barang larangan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
"Di sisi penerimaan negara, penindakan ini berdampak pada tercapainya target penerimaan khususnya di bidang cukai. Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan telah menghimpun penerimaan negara per tanggal 30 Juni 2022 sebesar Rp 265,46 Miliar atau 56,29% dari target penerimaan tahun 2022, sebesar Rp 471,59 Miliar," ujarnya.
Dari itu, dirinya berterima kasih atas sinergi dan kerja sama seluruh jajaran yang turut membantu dalam melakukan penanganan dan pencegahan terhadap barang ilegal yang masuk diwilayah kerjanya.
"Saya berterima kasih atas sinergi dan kerja sama seluruh jajaran yang turut membantu, TNI, Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah dan seluruh instansi terkait lainnya di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara, dan juga peran aktif masyarakat sehingga kami dapat melaksanakan tugas dengan baik," tutup Nugroho Wahyu Widodo.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Nugroho Wahyu Widodo mengatakan, pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) tersebut, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan Dan Penghapusan Barang Milik Negara.
"Penindakan rokok ilegal dan minuman keras ilegal serta barang larangan jenis sex toys tersebut dalam rangka menjalankan dua tugas utama Bea dan Cukai yaitu Community Protector dan Revenue Collector," tuturnya, Selasa (12/7/2022).
Sebagai Community Protector, Nugroho bilang Bea Cukai bertugas melakukan pengendalian peredaran rokok dan minuman mengandung etil alkohol minuman keras karena pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat.
"Barang larangan jenis sex toys dilarang untuk di impor karena melanggar ketentuan undang–undang nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Sebagai Revenue Collector, Bea dan Cukai melakukan peberantasan rokok dan minuman keras ilegal dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dibidang cukai," ucap Nugroho.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa pemusnahan terhadap rokok ilegal sebanyak 5.249.260 batang, dengan perkiraan nilai barang sebesar lebih Rp5 miliar.
Sementara, minuman mengandung etil alkohol atau minuman keras ilegal sebanyak 92,68 liter, dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp433.617.600, serta barang larangan jenis sex toys sebanyak 3 Pcs dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp. 330 ribu.
"Dengan perkiraan nilai barang Rp5 juta lebih batang rokok, kita perkiraaan total kerugian negara sebesar Rp2.610.764.320 (Dua miliar enam ratus sepuluh ribu tujuh ratus enam puluh empat ribu tiga ratus dua puluh ribu rupiah) terdiri dari Cukai, Pajak Rokok, dan PPN HT," sebutnya.
Nugroho mengatakan, dari tahun ke tahun pihaknya terus berkomitmen, untuk senantiasa melakukan peningkatan pengawasan terhadap peredaran rokok, minuman mengandung etil alkohol atau minuman keras illegal, serta barang-barang larangan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
"Di sisi penerimaan negara, penindakan ini berdampak pada tercapainya target penerimaan khususnya di bidang cukai. Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan telah menghimpun penerimaan negara per tanggal 30 Juni 2022 sebesar Rp 265,46 Miliar atau 56,29% dari target penerimaan tahun 2022, sebesar Rp 471,59 Miliar," ujarnya.
Dari itu, dirinya berterima kasih atas sinergi dan kerja sama seluruh jajaran yang turut membantu dalam melakukan penanganan dan pencegahan terhadap barang ilegal yang masuk diwilayah kerjanya.
"Saya berterima kasih atas sinergi dan kerja sama seluruh jajaran yang turut membantu, TNI, Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah dan seluruh instansi terkait lainnya di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara, dan juga peran aktif masyarakat sehingga kami dapat melaksanakan tugas dengan baik," tutup Nugroho Wahyu Widodo.
(agn)