Pandemi COVID-19, BKPRMI Jabar Minta Pemda Perhatikan Guru PAUD
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jawa Barat meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) di Provinsi Jabar memberikan perhatiannya kepada para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tengah pandemi COVID-19.
Ketua BKPRMI Jabar, Oleh Soleh mengatakan, selama ini, BKPRMI Jabar menaungi para guru PAUD yang fokus dalam pendidikan usia dini. Bahkan, dia mengklaim, sekitar 40 persen pendidikan usia dini di Jabar telah selesai digarap oleh BKPRMI. (Baca: Kecuali Bodebek, Ridwan Kamil Nyatakan PSBB Jabar Tak Dilanjutkan)
Oleh karenanya, Oleh yang juga Wakil Ketua DPRD Jabar itu meminta seluruh pemda di Jabar hadir membantu kebutuhan guru PAUD. Terlebih, mereka kini sangat membutuhkan perhatian pemerintah seiring penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) akibat pandemi COVID-19.
"Pemerintah daerah jangan abai dan harus mengapresiasi keberadaan BKPRMI yang mana 40 persen urusan pendidikan usia dini di Jabar telah diselesaikan oleh BKPRMI," tegas Oleh di Bandung, Jumat (27/6/2020).
Dalam kondisi sulit akibat pandemi COVID-19 saat ini, kata Oleh, pemda setidaknya dapat memberikan tunjangan bagi para guru PAUD yang notabene tidak berstatus aparatur sipil negara (ASN). "Mereka juga sangat terdampak COVID-19, maka selayaknya pemda hadir," tegasnya lagi.
Di Jabar sendiri, lanjut Oleh, sekitar 1.500 lembaga PAUD dengan 30.000 anak didiknya berada dalam naungan BKPRMI Jabar. "Dan kami berkomitmen siap menjadi garda terdepan mendidik dan menjaga generasi penerus yang kuat imannya, cerdas intelektualnya, serta bagus akhlaknya," imbuhnya.
Oleh pun berpesan kepada para guru PAUD di bawah naungan BKPRMI Jabar tetap semangat dan menguatkan tekad untuk menghadirkan generasi bangsa yang kuat imannya, cerdas, dan bagus akhlaknya. (Baca: Gelar Rapid Test Masif di Bandung, BIN Temukan 8 Orang Reaktif)
Oleh menambahkan, pihaknya juga baru saja melantik pengurus baru BKPRMI Kabupaten Tasikmalaya masa khidmat 2020-2024. Dia berpesan agar para pengurus baru BKPRMI Kabupaten Tasikmalaya mampu menjaga akhlak para pemuda dan remaja, terutama dari bahaya narkoba dan paham radikalisme.
"BKPRMI pun harus mampu menghidupkan masjid dan menjadi teladan dalam era adaptasi kebiasaan baru seperti sekarang ini," tandasnya.
Ketua BKPRMI Jabar, Oleh Soleh mengatakan, selama ini, BKPRMI Jabar menaungi para guru PAUD yang fokus dalam pendidikan usia dini. Bahkan, dia mengklaim, sekitar 40 persen pendidikan usia dini di Jabar telah selesai digarap oleh BKPRMI. (Baca: Kecuali Bodebek, Ridwan Kamil Nyatakan PSBB Jabar Tak Dilanjutkan)
Oleh karenanya, Oleh yang juga Wakil Ketua DPRD Jabar itu meminta seluruh pemda di Jabar hadir membantu kebutuhan guru PAUD. Terlebih, mereka kini sangat membutuhkan perhatian pemerintah seiring penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) akibat pandemi COVID-19.
"Pemerintah daerah jangan abai dan harus mengapresiasi keberadaan BKPRMI yang mana 40 persen urusan pendidikan usia dini di Jabar telah diselesaikan oleh BKPRMI," tegas Oleh di Bandung, Jumat (27/6/2020).
Dalam kondisi sulit akibat pandemi COVID-19 saat ini, kata Oleh, pemda setidaknya dapat memberikan tunjangan bagi para guru PAUD yang notabene tidak berstatus aparatur sipil negara (ASN). "Mereka juga sangat terdampak COVID-19, maka selayaknya pemda hadir," tegasnya lagi.
Di Jabar sendiri, lanjut Oleh, sekitar 1.500 lembaga PAUD dengan 30.000 anak didiknya berada dalam naungan BKPRMI Jabar. "Dan kami berkomitmen siap menjadi garda terdepan mendidik dan menjaga generasi penerus yang kuat imannya, cerdas intelektualnya, serta bagus akhlaknya," imbuhnya.
Oleh pun berpesan kepada para guru PAUD di bawah naungan BKPRMI Jabar tetap semangat dan menguatkan tekad untuk menghadirkan generasi bangsa yang kuat imannya, cerdas, dan bagus akhlaknya. (Baca: Gelar Rapid Test Masif di Bandung, BIN Temukan 8 Orang Reaktif)
Oleh menambahkan, pihaknya juga baru saja melantik pengurus baru BKPRMI Kabupaten Tasikmalaya masa khidmat 2020-2024. Dia berpesan agar para pengurus baru BKPRMI Kabupaten Tasikmalaya mampu menjaga akhlak para pemuda dan remaja, terutama dari bahaya narkoba dan paham radikalisme.
"BKPRMI pun harus mampu menghidupkan masjid dan menjadi teladan dalam era adaptasi kebiasaan baru seperti sekarang ini," tandasnya.
(don)