Gelar Rapid Test Masif di Bandung, BIN Temukan 8 Orang Reaktif
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Intelejen Negara (BIN) menemukan delapan orang reaktif Covid-19 saat mengadakan rapid test massal di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (26/6/2020).
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Siska Gefrianti mengatakan, hasil tersebut diperoleh setelah petugas BIN melaksanakan rapid test sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
"Kedelapan orang yang reaktif Covid-19 tersebut langsung menjalani swab test melalui dua unit swab test mobile yang bersiaga di lokasi pengetesan," ujarnya. (Baca juga: Selama Pandemi COVID-19, 1.355 Perempuan di Kota Bandung Jadi Janda )
Sebelum tes masif di Gedung Sate, lanjut Siska, sehari sebelumnya, BIN juga menggelar tes masif di Gedung Promosi, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung dimana didapatkan hasil 17 orang reaktif Covid-19 dan lima di antaranya positif Covid-19 dari total 475 warga yang diperiksa.
"Kelima orang yang terkonfirmasi positif dari tes masif yang dilakukan BIN telah dirujuk ke rumah sakit rujukan di Kota Bandung, semuanya sudah kita serahkan ke Dinkes Kota Bandung," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI Suyanto mengatakan, pelaksanaan tes masif lanjutan tersebut merupakan kerja sama BIN dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia. Di Jabar sendiri, tes masif dilaksanakan tiga hari berturut-turut sejak Kamis (26/6/2020) hingga Sabtu (28/6/2020) besok.
"Kami juga membawa mobil laboratorium unit, setelah reaktif langsung dilaksanakan swab, sehingga hasilnya langsung terlihat. Selain itu, kami juga membawa 40 orang tenaga medis dan dokter dibantu petugas BIN daerah 15 orang. Diharapkan, kegiatan ini bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jabar ini," ujar Suyanto.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang hadir dalam kegiatan tes masif tersebut mengapresiasi dan berterima kasih atas inisiatif yang dilakukan BIN.
"Pandemi ini diibaratkan dengan perang, jadi semua institusi diharapkan ikut serta dalam peperangan melawan Covid-19 ini, kami apresiasi BIN yang sudah menggelar tes masif di Jabar," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini meminta, seiring keputusan tidak dilanjutkannya pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) proporsional di Jabar yang dilanjutkan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB), setiap daerah di Jabar tetap mewaspadai potensi penyebaran Covid-19 melalui kebijakan masing-masing kepala daerahnya.
"Walau judulnya AKB, tapi kewaspadaan tidak turun. Improvisasi lokalisir di desa/kelurahan di skala mikro pembatasan tetap dilakukan. Skala Jabar dihentikan dan dilanjutkan dengan kebijakan lokal," jelasnya. (Baca juga: Kecuali Bodebek, Ridwan Kamil Nyatakan PSBB Jabar Tak Dilanjutkan )
Dia pun memastikan, pengetesan masif akan terus dilaksanakan, khususnya di pusat-pusat perbelanjaan seperti pasar, kemudian kawasan wisata dan titik-titik keberangkatan dan kedatangan antardaerah, seperti terminal dan stasiun.
Berdasarkan pantauan, masyarakat cukup antusias mengikuti tes masif yang digelar BIN tersebut. Bahkan, antrean masyarakat terlihat cukup panjang. Di antara antrean, terlihat sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan hingga komunitas olahraga. agung bakti sarasa
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Siska Gefrianti mengatakan, hasil tersebut diperoleh setelah petugas BIN melaksanakan rapid test sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
"Kedelapan orang yang reaktif Covid-19 tersebut langsung menjalani swab test melalui dua unit swab test mobile yang bersiaga di lokasi pengetesan," ujarnya. (Baca juga: Selama Pandemi COVID-19, 1.355 Perempuan di Kota Bandung Jadi Janda )
Sebelum tes masif di Gedung Sate, lanjut Siska, sehari sebelumnya, BIN juga menggelar tes masif di Gedung Promosi, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung dimana didapatkan hasil 17 orang reaktif Covid-19 dan lima di antaranya positif Covid-19 dari total 475 warga yang diperiksa.
"Kelima orang yang terkonfirmasi positif dari tes masif yang dilakukan BIN telah dirujuk ke rumah sakit rujukan di Kota Bandung, semuanya sudah kita serahkan ke Dinkes Kota Bandung," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI Suyanto mengatakan, pelaksanaan tes masif lanjutan tersebut merupakan kerja sama BIN dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia. Di Jabar sendiri, tes masif dilaksanakan tiga hari berturut-turut sejak Kamis (26/6/2020) hingga Sabtu (28/6/2020) besok.
"Kami juga membawa mobil laboratorium unit, setelah reaktif langsung dilaksanakan swab, sehingga hasilnya langsung terlihat. Selain itu, kami juga membawa 40 orang tenaga medis dan dokter dibantu petugas BIN daerah 15 orang. Diharapkan, kegiatan ini bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jabar ini," ujar Suyanto.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang hadir dalam kegiatan tes masif tersebut mengapresiasi dan berterima kasih atas inisiatif yang dilakukan BIN.
"Pandemi ini diibaratkan dengan perang, jadi semua institusi diharapkan ikut serta dalam peperangan melawan Covid-19 ini, kami apresiasi BIN yang sudah menggelar tes masif di Jabar," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini meminta, seiring keputusan tidak dilanjutkannya pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) proporsional di Jabar yang dilanjutkan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB), setiap daerah di Jabar tetap mewaspadai potensi penyebaran Covid-19 melalui kebijakan masing-masing kepala daerahnya.
"Walau judulnya AKB, tapi kewaspadaan tidak turun. Improvisasi lokalisir di desa/kelurahan di skala mikro pembatasan tetap dilakukan. Skala Jabar dihentikan dan dilanjutkan dengan kebijakan lokal," jelasnya. (Baca juga: Kecuali Bodebek, Ridwan Kamil Nyatakan PSBB Jabar Tak Dilanjutkan )
Dia pun memastikan, pengetesan masif akan terus dilaksanakan, khususnya di pusat-pusat perbelanjaan seperti pasar, kemudian kawasan wisata dan titik-titik keberangkatan dan kedatangan antardaerah, seperti terminal dan stasiun.
Berdasarkan pantauan, masyarakat cukup antusias mengikuti tes masif yang digelar BIN tersebut. Bahkan, antrean masyarakat terlihat cukup panjang. Di antara antrean, terlihat sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan hingga komunitas olahraga. agung bakti sarasa
(msd)