Taktik Perang Pangeran Diponegoro yang Ditakuti Belanda, Kerahkan Perampok dan Bandit Desa

Sabtu, 02 Juli 2022 - 14:03 WIB
loading...
Taktik Perang Pangeran...
Ilustrasi Pangeran Diponegoro. Foto: Istimewa
A A A
SURABAYA - Pangeran Diponegoro dan pasukannya melakukan perlawanan sengit terhadap Belanda. Selain mengerahkan masyarakat dan petani, Diponegoro konon mengerahkan para perampok dan bandit profesional.

Dikisahkan dalam buku Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855 tulisan Peter Carey, gaya berperang Diponegoro ini kerap kali memaksimalkan kekuatan lokal pedesaan.

Tugas utama mereka adalah mencegah kedatangan bala bantuan Belanda. Mereka diperintahkan untuk menebangi pohon-pohon dan ditaruh melintang di jalan, membakar jembatan-jembatan kayu, dan memblokade jalan dengan menggali lubang-lubang jebakan yang di dalamnya telah menunggu bambu-bambu runcing.



Sementara itu, Pangeran Diponegoro juga berusaha melumpuhkan jalur komunikasi Belanda dan memutuskan perbekalan musuh.

Di sisi lain, untuk mengamankan jalur komunikasi dan suplai jalur pasukannya, Pangeran Diponegoro menunjuk Mangkudiningrat I, putra pamannya yang ditunjuk sebagai kapten kapal penyeberangan di Kali Progo.

Para bandit profesional, yang konon dahulu sebelum perang ditakuti oleh warga desa, juga turut dihadirkan menambah kekuatan pasukan di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro.



Para bandit ini ditugaskan mengamankan jalur-jalur komunikasi dan ikut ambil bagian dalam pasukan, sehingga hubungan Pangeran Diponegoro dengan elemen yang tidak bersih ini langsung menimbulkan kontroversi.

Konon pasukan Pangeran Diponegoro sangat mahir melakukan penghadangan dan penyergapan. Taktik yang pasukan Diponegoro gemari adalah bersembunyi di rerumputan tinggi di sisi jalan yang akan dilewati musuh.

Lalu, ketika musuh lewat langsung menembak dalam formasi setengah lingkaran, yakni prajurit yang bersembunyi dalam posisi tiarap menembakkan bedil mereka langsung ke arah musuh, yang disergap dari depan dan kedua sayap.



Tembok batu mengitari desa-desa yang dulunya dibangun mencegah gerombolan perampok yang berniat menjarah, sekarang dimanfaatkan dengan hasil sangat baik, seolah menjadi tempat berbenteng, seperti bekas Keraton Sunan Amangkurat I.

Menyusul keberhasilan aksi-aksi penghadangan itu, penduduk desa-desa yang berdekatan tertarik ikut bergabung dalam perang. Dengan menggunakan peralatan petani mereka mengganggu gerakan mundur pasukan gerak cepat Belanda, yang sering sudah terkepung.

Maka alasan pendirian benteng-benteng Belanda sebagian merupakan jawaban atas tantangan situasi ini.



Konon beberapa sumber dan catatan sejarah menyebutkan pasukan Pangeran Diponegoro dipersenjatai dengan senjata api, yang diperintahkan dibeli. Beberapa persenjataan dari Belanda, berhasil dirampas, termasuk meriam, juga dimanfaatkan.

Ini berarti teknik-teknik artileri Eropa yang dipelajari dengan seksama, saat mengepung Yogya seorang pangeran komandan tentara Diponegoro pernah mencatat, bahwa meriam Belanda itu selalu ditembakkan terlalu tinggi karena pasukan artilerinya menggunakan terlalu banyak bubuk mesiu.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Profil Karaeng Galesong,...
Profil Karaeng Galesong, Putra Sultan Hasanuddin yang Membantu Perlawanan Rakyat Jawa Terhadap Belanda
4 Fakta Kiai Murmo,...
4 Fakta Kiai Murmo, Sosok yang Jadi Inspirasi Pangeran Diponegoro
Pengaruh Candu Merasuki...
Pengaruh Candu Merasuki Pasukan Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
Taktik Licik Belanda...
Taktik Licik Belanda Kirim Mata-mata Warga Pribumi di Awal Ramadan Intai Pangeran Diponegoro
Kisah Dramatisnya Pangeran...
Kisah Dramatisnya Pangeran Diponegoro Lolos dari Sergapan Belanda di Sungai
2 Cara Jenderal Belanda...
2 Cara Jenderal Belanda Rebut Wilayah dari Pangeran Diponegoro dan Pasukannya
Haji Darip, Jawara Betawi...
Haji Darip, Jawara Betawi yang Berani Keroyok Tentara Jepang dan Belanda hingga Kocar Kacir
Kisah Tentara Belanda...
Kisah Tentara Belanda Kalang Kabut Diserang Pasukan Pangeran Diponegoro
Rekomendasi
Raffi Ahmad dan Nagita...
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Hadiri Open House Prabowo di Istana Negara
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
Aktor Senior Ray Sahetapy...
Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia
Berita Terkini
Ratusan Pemudik dari...
Ratusan Pemudik dari Sumatera Mulai Kembali ke Pulau Jawa
5 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, 36.113 Wisatawan Berlibur ke Silang Monas
6 jam yang lalu
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
7 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
8 jam yang lalu
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
9 jam yang lalu
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
10 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved