Bupati Wajo Paparkan Inovasi Penanggulangan Infeksi Dengue pada Forum Nasional

Selasa, 28 Juni 2022 - 20:48 WIB
loading...
Bupati Wajo Paparkan Inovasi Penanggulangan Infeksi Dengue pada Forum Nasional
Bupati Wajo, Amran Mahmud, kembali mendapat kepercayaan untuk tampil menjadi pembicara pada forum nasional Webinar ASEAN Dengue Day secara virtual, Selasa (28/6/2022). Foto/SINDOnews/M Reza Pahlevi
A A A
WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud , kembali mendapat kepercayaan untuk tampil menjadi pembicara pada forum nasional. Kali ini, kepala daerah bergelar doktor itu tampil di Web Seminar (Webinar) ASEAN Dengue Day secara virtual lewat aplikasi Zoom Meeting, Selasa (28/6/2022).

Pada kesempatan itu, Bupati Amran memaparkan perihal inovasi Gerakan Wajo Cari Jentik alias Go Cantik, sebagai upaya penanggulangan infeksi dengue. Meskipun tengah dalam perjalanan untuk agenda lainnya, orang nomor satu di Kota Sutera ini tetap menyempatkan hadir dan berbagi ilmu pada webinar ini.



Selain Bupati Amran , dua pembicara lain yakni R. Budiono Subambang dari Dirokterat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Eppy Lugiarti dari Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa PDTT. Kegiatan itu dipandu Rita Kusriastuti selaku moderator.

Sekitar 30 menit, Bupati Amran menjelaskan bahwa Go Cantik adalah inovasi dari Dinas Kesehatan. Go Cantik merupakan gerakan untuk mencegah infeksi dengue di Kabupaten Wajo, dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait.

"Tentu output yang diharapkan adalah meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam pencegahan infeksi dengue melalui Go Cantik," terang dia.

Bupati Amran menuturkan inovasi ini sudah diformulasikan menjadi aplikasi untuk smartphone. Aplikasi Go Cantik terdiri dari fitur masyarakat yang di dalamnya ada menu pelaporan masyarakat. Lewat aplikasi itu, masyarakat bisa jika mengetahui ada yang terkena infeksi dengue ataupun rumahnya sudah bebas jentik.

Selanjutnya, ada pula informasi DBD yang memberikan informasi dengue kepada masyarakat. "Juga ada fitur petugas yang memiliki menu pendataan yang digunakan oleh petugas puskesmas atau kader untuk menginput data survei. Kemudian menu detail data desa yang menampilkan data desa yang sudah disurvei dan diinput," jelas Bupati Amran.

Berdasarkan data, sejak inovasi Go Cantik diluncurkan dan diterapkan pada Agustus 2021, distribusi kasus dengue di Wajo menunjukkan penurunan. Dari tahun 2021 sebanyak 178 kasus, sementara untuk 2022 ini per Juni 45 kasus.

"Tentu ini semua berkat kerja sama dari seluruh Forkopimda, OPD terkait, instasi vertikal, serta seluruh stakeholder terkait dan tidak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat Kabupaten Wajo. Kebersamaan ini perlu kita pertahankan agar Kabupaten Wajo pada tahun-tahun berikutnya bisa nol kasus dengue," tuturnya.

Pada kegiatan yang diikuti lebih 500 peserta perwakilan dinas kesehatan kabupaten/kota seluruh Indonesia dan petinggi kementerian kesehatan serta beberapa pakar kesehatan ini, Bupati Amran menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk berbagi tentang upaya pencegahan infeksi dengue melalui Go Cantik.

"Kami tentu masih sangat membutuhkan bimbingan dan advokasi dari Kemenkes untuk penanganan dan pencegahan penyakit termasuk dengue ini," harapnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rononuwu, yang membuka webinar ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua yang berpartisipasi dalam menyukseskan peringatan ASEAN Dengue Day kali ini.

"Ini merupakan momentum untuk kita tingkatkan lagi kepedulian masyarakat mengenai penyakit infeksi dengue dan bersama-sama menyerukan 'Wujudkan Indonesia Bebas Dengue' yang menjadi tema nasional tahun ini," katanya.



Maxi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melibatkan berbagai komponen masyarakat, swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan mitra-mitra Kemenkes dalam upaya untuk membuat Indonesia bebas dengue.

"Begitupun peran teman-teman media sangat penting untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang infeksi dengue," pungkasnya.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.4078 seconds (0.1#10.140)