Dampak PMK, Penjualan Hewan Kurban di Jambi Turun hingga 25 Persen

Selasa, 28 Juni 2022 - 14:07 WIB
loading...
Dampak PMK, Penjualan Hewan Kurban di Jambi Turun hingga 25 Persen
Penjualan hewan kurban di Jambi mengalami penuurnan 25 persen imbas wabah PMK.Foto/Azhari Sultan
A A A
JAMBI - Dampak adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha dirasakan peternak hewan kurban di Jambi.

Indra Suardi, pemilik hewan kurban di kawasan Mayang, Alambarajo, Kota Jambi mengatakan ada penurunan sekitar 25 persen. "Dampak PMK terasa, tahun sebelumnya lebih banyak dari tahun ini".

Baca juga: Jelang Kurban, 500 Ekor Sapi di Rokan Hulu Divaksin PMK

Tetapi, dirinya tidak bisa memprediksi dua minggu mendatang. "Kita tidak tahu dua minggu kedepannya jelang Hari Raya Idul Fitri, ada peningkatan atau tidak," ungkapnya, Selasa (28/6/2022).

Namun begitu, pihaknya tetap memiliki stok demi melayani kebutuhan umat muslim untuk berkurban. "Untuk stok ada sekitar 250 ekor yang dipersiapkan. Untuk mengantisipasi ledakan permintaan konsumen," ujarnya.

Sedangkan untuk saat ini, di dalam kandangnya sudah terdapat 175 ekor sapi dan 91 ekor kambing. "Hingga saat ini, sudah banyak yang pesan, baik dari dalam kota hingga luar kota," tuturnya.

Dia juga tidak menampik bila hewan kurbannya ada yang terjangkit PMK. Beruntung, dengan pengalamannya puluhan tahun menjadi peternak hewan kurban hal tersebut membuat dirinya panik.

"Ada juga yang terdampak PMK, bila ada yang bergejala PMK langsung saya isolasi. Saya ada tempat khusus isolasi hewan, Alhamdulillah tidak ada yang mati," imbuh Indra.

Dari pengalamannya tersebut, selain diisolasi, hewan ternak yang terserap virus tersebut juga diberikan pengobatan, baik secara herbal dan anti biotik. "Kita gunakan herbal dan anti biotik juga. Kalau herbalnya, kita kasih kunyit, bawang merah, temu lawak dan tetes tebu," katanya.

Intinya, tegas Indra, cepat diisolasi agar tidak menular ke hewan ternak lainnya yang ada di kandang.

Di samping itu, katanya, hewan ternak yang terinfeksi virus bisa juga dibiarkan satu hari satu malam. "Hewan tersebut ngeces karena sariawan tadi, jadi dak mau makan," tuturnya.

Dia juga menambahkan, selama ini pihaknya juga mendapatkan pengawasan ketat dari Dinas Peternakan Provinsi Jambi. "Sejak terjadi PMK, hampir setiap hari dokter hewan mengecek hewan ternaknya," tukas Indra.

Dia berharap, masyarakat bisa memilih hewan kurban yang sehat dan bisa untuk dijadikan hewan kurban. "Berdirinya tegap kokoh, wajahnya cerah, matanya cerah tidak meredup, kulit cerah berminyak dan rata-rata usianya diatas dua tahun," jabarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)