DPD Perindo Malang Dapat Ilmu Tambahan dari Cangkrukan Budaya dengan Tokoh Lintas Agama
loading...
A
A
A
Di sisi lain Koordinator Cangkrukan Ngaji Budaya Hisa Al Ayyubi menuturkan, diskusi atau cangkrukan dalam istilah bahasa Jawa biasanya dikemas lebih santai, tapi dengan isu-isu pembicaraan yang berbobot. Salah satu yang dikedepankan bagaimana mengatasi krisis etika dan krisis moral.
"Selama ini bangsa kita saat ini adalah krisis etika atau krisis moral. Inilah yang akan kita kembangkan di dalam masyarakat yang pertama tontonan, tuntutan dan santunan," ucap Gus Hisa.
"Di sini tontonan ada sebuah kesenian yang ada di Indonesia atau Malang ini kemudian tuntunannya ada ngaji, ilmu, agama ada ngaji budaya. Ketiga ada santunan kita berkegiatan sosial setiap kegiatan wajib di situ santunan untuk anak-anak yatim piatu," tukasnya.
Di akhir cangkrukan Perindo Kota Malang juga mendapat kado spesial berupa kaus yang dilukis tanpa tinta. Kaus berwarna hitam itu dilukiskan oleh seniman asal Kelurahan Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang dengan gambar logo Partai Perindo. Terlihat kaos itu diserahkan langsung oleh sang seniman dan diterima oleh Ketua DPD Partai Perindo Kota Malang.
(shf)