Kunjungan Kerja ke Petrokimia Gresik, Ibas Sampaikan Aspirasi Petani

Kamis, 23 Juni 2022 - 18:17 WIB
loading...
Kunjungan Kerja ke Petrokimia...
Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mewakili para petani dan pekebun di daerah pilihannya (dapil) menyampaikan aspirasi terkait persoalan pupuk. (Ist)
A A A
GRESIK - Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mewakili para petani dan pekebun di daerah pilihannya (dapil) menyampaikan aspirasi terkait persoalan pupuk dan beberapa pandangannya disertai solusi kepada Pemerintah. Hal tersebut disampaikan Ibas ketika melaksanakan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Selasa (21/6/22).

“Saya bicara atas aspirasi para kelompok tani, pekebun, dan sebagian peternak. Dapil kami tidak jauh dari Gresik, masih kawasan Jawa Timur, di area Pacitan, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek. Masih dalam zona yang cukup terjangkau ketimbang kalau kita bicara daerah yang jauh di sana, seperti di Kalimantan, Aceh, dan NTB. Mereka semua beragam. Ada yang senang, ada yang puas, tapi tidak sedikit juga yang protes,” ungkap legislator dari Dapil Jatim VII ini.

“Sama yang kami dengar, juga seiring yang disampaikan Pak Dirut, bahwa pupuk langka, pupuk subsidi juga langka, apalagi pupuk komersil juga tidak bisa dicari, ini kata mereka,” imbuhnya.

Ibas kemudian menyampaikan keluh kesah petani di dapilnya. “Mereka juga menyampaikan kepada kami, pupuk seringkali tidak datang tepat waktu alias kosong. Ketika sudah mulai menanam, mau memupuk, pupuknya enggak ada. Kecuali mereka yang sudah menyetok karena mungkin mempunyai kemampuan lebih besar dari kawan-kawan yang lain,” ungkapnya.

Ibas juga memberikan apresiasi atas pendapatan Pupuk Indonesia yang berhasil naik. Namun, di sisi lain ia juga mempertanyakan bagaimana solusi untuk permasalahan pupuk yang masih dirasakan rakyat. “Cukup menarik ya, ketika kita bicara Petrokimia, holding, dan seluruh anak perusahaan labanya naik, pendapatannya naik, ‘it’s good news’ ya. Berarti perusahaan ini sehat dan tumbuh berkembang.”

“Tapi tidak menariknya adalah mengapa masih ada, pertama: alokasi di bawah usulan kebutuhan? Urea NPK ZA SP-36 Organik, 3.8 juta ton subsidi, 2.7 juta ton non-subsidi. Apakah kita perlu hitung ulang? Ketika masyarakat masih merasakan kelangkaan pupuk.” tanya Ibas.

Kedua, terkait distribusi. “Mohon maaf Pak Dirut dan pimpinan dari holding, distribusi itu juga belum sesuai dengan pendataan. Stoknya ada sekitar 1.3 juta, tapi yang terealisasai 98%, artinya perlu peningkatan produksi atau ada penimbunan? Tolong pengawasannya diperketat, serta menggunakan digital monitoring juga," katanya.Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini juga menyambut baik rencana digitalisasi yang dicanangkan oleh Pupuk Indonesia Holding. “Saya juga senang tadi ada rencana melakukan digitalisasi. Saya tadi baru mau mengusulkan mungkin kita memerlukan Pupuk Hub Digital yang diperbanyak dan diperluas. Sehingga sosialisasinya kepada petani dan pekebun ada dan hadir.” tegasnya.

Ketiga, menurut Ibas harga pupuk relatif mahal. “Harga relatif mahal. Ya ini hukum pasar, supply dan demand. Katakanlah pupuk urea 50 kg 120 ribu, pupuk non-subsidinya 350 ribu, itu disparitasnya (perbedaannya) terlalu tinggi. Bagaimana kita memberikan edukasi kepada pasar supaya ada titik terang juga di sana?, lebih lagi ada rencana mengurangi jenis pupuk subsidi dari 5 jenis menjadi hanya 2 jenis yaitu NPK & Urea saja yg tersubsidi," pungkasnya.

Baca: Kronologi Anak Buya Arrazy Meninggal karena Tertembak Pistol Milik Pengawal sang Ayah.

Terakhir Wakil Ketua Banggar DPR RI ini juga mempertanyakan bagaimana pengawasan, monitoring, ‘quick response’, ‘quick wins’.

“Saran saya sebagai quick win dan quick response dari Holding Pupuk Indonesia, tolong Pak disiapkan LO (naradamping) atau pihak yang ikut mengawasi perzona. Sehingga permasalahan ini bisa langsung didengar, terjawab, dan cepat terselesaikan. Kami juga mau ‘contact person’nya sehingga nanti kalau ada permasalahan di dapil kami bisa langsung ditangani dengan secepatnya,” pungkas Ibas.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Banjir Probolinggo:...
Banjir Probolinggo: 1 Meninggal, 314 KK Terdampak
Daftar Lengkap 29 Kabupaten...
Daftar Lengkap 29 Kabupaten dan 9 Kota di Jatim, dari Luas Wilayah hingga Jumlah Penduduk
Kelompok Tani Hutan...
Kelompok Tani Hutan Bodogol Senang Terima Pupuk dari MNC Peduli dan MNC Land
Kepala Desa Benda Apresiasi...
Kepala Desa Benda Apresiasi MNC Peduli dan MNC Land Berikan Pupuk untuk Budidaya Tanaman Hoya
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Berikan Bantuan Pupuk untuk Budidaya Hoya di Kampung Bodogol
5 Fakta Menarik Ponorogo,...
5 Fakta Menarik Ponorogo, Kabupaten di Jatim yang Punya Julukan Kota Reog
Mutasi di Polres Sampang,...
Mutasi di Polres Sampang, Sejumlah Kapolsek dan Pejabat Utama Dirotasi
7 Fakta Sakera, Pahlawan...
7 Fakta Sakera, Pahlawan Terlupakan dari Pasuruan Jawa Timur
TPP dan Prabowo Mania...
TPP dan Prabowo Mania Jatim Bergerak Cepat Memenangkan Khofifah-Emil Dardak
Rekomendasi
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Biodata dan Agama Claressa...
Biodata dan Agama Claressa Shields, Juara Dunia 5 Divisi Tak Terbantahkan yang Di-KO Ganja
Berita Terkini
Misteri Nisan Abad 15...
Misteri Nisan Abad 15 Penyebar Pertama Agama Islam di Malang Raya
2 jam yang lalu
Profil Karaeng Galesong,...
Profil Karaeng Galesong, Putra Sultan Hasanuddin yang Membantu Perlawanan Rakyat Jawa Terhadap Belanda
2 jam yang lalu
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
3 jam yang lalu
Dewi Andongsari, Sosok...
Dewi Andongsari, Sosok Ibunda Gajah Mada yang Jarang Diketahui
6 jam yang lalu
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
14 jam yang lalu
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
14 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved