38 Rumah Warga di Kabupaten Takalar Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
loading...
A
A
A
TAKALAR - Sebanyak 38 rumah warga di Desa Rewataya, Kepulauan Tanakeke, Takalar, Sulawesi Selatan dilaporkan mengalami kerusakan akibat dilanda angin puting beliung pada Minggu (12/6/2022) lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar mencatat sebanyak 8 unit rumah rusak berat dan 30 unit lainnya rusak ringan. Selain rumah, tiga unit gudang penyimpanan rumput laut dan satu gedung fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan. Baca juga: 17 Rumah di Lonrae Diterjang Puting Beliung, Brimob Bone Gercep Bantu Korban
"Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap yang rata-rata terbuat dari bahan seng. BPBD melaporkan 8 KK yang rumahnya rusak berat mengungsi sementara dengan kerabat terdekat," tulis Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (15/6/2022).
Hingga Rabu (15/6/2022), BPBD Kabupaten Takalar berkoordinasi dengan aparat desa dan TNI/Polri untuk melakukan asesmen lanjutan pasca terjadinya angin puting beliung. Selain itu, pihaknya telah memberikan bantuan logistik darurat kepada 38 keluarga terdampak.
Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, hingga tiga hari ke depan, Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan puting beliung. Sementara untuk Kabupaten Takalar berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
Merespon prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya cuaca ekstrem, terlebih dengan adanya peralihan musim yang dapat menimbulkan fenomena angin kencang atau angin puting beliung.
"Perangkat daerah setempat dapat melakukan pemotongan dahan, ranting maupun material pohon yang rimbun untuk meminimalisir potensi pohon tumbang serta memberikan informasi peringatan dini kepada warga setempat terkait curah hujan," tuturnya.
"Masyarakat juga dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui potensi bencana yang ada di sekitar tempat tinggal melalui InaRisk," lanjutnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar mencatat sebanyak 8 unit rumah rusak berat dan 30 unit lainnya rusak ringan. Selain rumah, tiga unit gudang penyimpanan rumput laut dan satu gedung fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan. Baca juga: 17 Rumah di Lonrae Diterjang Puting Beliung, Brimob Bone Gercep Bantu Korban
"Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap yang rata-rata terbuat dari bahan seng. BPBD melaporkan 8 KK yang rumahnya rusak berat mengungsi sementara dengan kerabat terdekat," tulis Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (15/6/2022).
Hingga Rabu (15/6/2022), BPBD Kabupaten Takalar berkoordinasi dengan aparat desa dan TNI/Polri untuk melakukan asesmen lanjutan pasca terjadinya angin puting beliung. Selain itu, pihaknya telah memberikan bantuan logistik darurat kepada 38 keluarga terdampak.
Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, hingga tiga hari ke depan, Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan puting beliung. Sementara untuk Kabupaten Takalar berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
Merespon prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya cuaca ekstrem, terlebih dengan adanya peralihan musim yang dapat menimbulkan fenomena angin kencang atau angin puting beliung.
"Perangkat daerah setempat dapat melakukan pemotongan dahan, ranting maupun material pohon yang rimbun untuk meminimalisir potensi pohon tumbang serta memberikan informasi peringatan dini kepada warga setempat terkait curah hujan," tuturnya.
"Masyarakat juga dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui potensi bencana yang ada di sekitar tempat tinggal melalui InaRisk," lanjutnya.
(don)