Kisah Cinta Bung Karno, Nembak Siti Oetari Istri Pertamanya di Atas Jembatan Peneleh
loading...
A
A
A
Di Surabaya, kata Kuncar, sang proklamator memilih bekerja sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut. Itu merupakan kali pertama Putra Sang Fajar bekerja agar mendapatkan uang. "Selama 7 bulan itu Bung Karno bekerja di Stasiun Semut untuk mendapatkan uang dan uangnya itu dikasihkan kepada Pak Tjokro," ujar Kuncar.
Di waktu itu pula, Kuncar menyebut, adik HOS Tjokroaminoto menyarankan Soekarno muda untuk menikah dengan putri sulung Pak Tjokro, yakni Siti Oetari. Bung Karno pun setuju menikah dengan Siti Oetari, karena juga merasa iba dengan HOS Tjokroaminoto.
"Di atas Jembatan Peneleh, Bung Karno menyatakan cintanya kepada Oetari karena memandang Pak Tjokro galau setelah istrinya meninggal," kata Kuncar.
Lantas pernikahan antara Soekarno dengan Siti Oetari kemudian digelar. Menurut Kuncar, pernikahan Bung Karno dengan istri pertamanya itu digelar di Surabaya, tepatnya di ruang tamu rumah milik HOS Tjokroaminoto. "Setelah menikah dan cuti kuliahnya habis, dia (Bung Karno) kemudian memboyong istrinya ke Bandung untuk melanjutkan lagi kuliahnya," tandasnya.
Di waktu itu pula, Kuncar menyebut, adik HOS Tjokroaminoto menyarankan Soekarno muda untuk menikah dengan putri sulung Pak Tjokro, yakni Siti Oetari. Bung Karno pun setuju menikah dengan Siti Oetari, karena juga merasa iba dengan HOS Tjokroaminoto.
"Di atas Jembatan Peneleh, Bung Karno menyatakan cintanya kepada Oetari karena memandang Pak Tjokro galau setelah istrinya meninggal," kata Kuncar.
Lantas pernikahan antara Soekarno dengan Siti Oetari kemudian digelar. Menurut Kuncar, pernikahan Bung Karno dengan istri pertamanya itu digelar di Surabaya, tepatnya di ruang tamu rumah milik HOS Tjokroaminoto. "Setelah menikah dan cuti kuliahnya habis, dia (Bung Karno) kemudian memboyong istrinya ke Bandung untuk melanjutkan lagi kuliahnya," tandasnya.
(nic)