Tak Disiplin, Warga 2 RT di Kota Malang Positif COVID-19

Selasa, 23 Juni 2020 - 20:19 WIB
loading...
A A A
Hingga saat ini total positif COVID-19 di Kota Malang, mencapai 168 orang. Sebanyak 10 orang meninggal dunia, dan 111 masih dalam masa perawatan, sementara yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 47 orang.

Untuk Orang Dengan Resiko (ODR) ada sebanyak 2.820 orang; Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 577 orang; serta Orang Dalam Pantauan sebanyak 977 orang, terdiri dari 925 orang selesai dipantau dan 50 masih dipantau.

Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai sebanyak 320 orang. Sebanyak 28 orang meninggal dunia, masih dirawat sebanyak 106 orang, serta yang sudah dinyatakan sehat sebanyak 186 orang.

Hingga kini, kasus penularan COVID-19 di Kota Malang, masih mengalami peningkatan. Salah satu titik rentan penularan ada di lingkungan keluarga pasien positif COVID-19.

Dalam sepekan terakhir, ditemukan banyak penularan COVID-19 yang terjadi pada anggota keluarga pasien positif COVID-19. Di antaranya terjadi di Kelurahan Mergosono, Kelurahan Kotalama, Kelurahan Balearjosari, Kelurahan Arjosari, Kelurahan Kiduldalem, Kelurahan Bunulrejo, dan Kelurahan Tunjungsekar.

Dia menyebutkan, dari hasil rapat koordinasi di Pemkot Malang, klaster keluarga menjadi perhatian serius. Bagi pasien positif COVID-19 yang kondisi rumahnya tidak memadai untuk isolasi mandiri, maka akan dipindahkan ke RSUD Kota Malang, sebagai rumah sakit karantina.

"Sementara untuk kontak erat dari pasien positif COVID-19 yang hasil penelusurannya berpotensi mengarah positif, akan disediakan ruang karantina di gedung Balai Diklat Provinsi Jatim di Jalan Kawi," ungkapnya.

(Baca juga: Tangkap Tersangka Penggelapan Mobil, Polisi Temukan 1 Kg Sabu )

Lebih lanjut dia mengatakan, isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tetap menjadi prioritas, tujuannya membantu mempercepat penyembuhan secara psikologis. Tetapi dengan catatan, pasien positif COVID-19 yang isolasi mandiri di rumah tidak memiliki riwayat klinis yang menyertainya, dan kondisi rumahnya memang memadai untuk isolasi mandiri.

Faktor psikologis pasien, disebutnya menjadi salah satu faktor penting dalam penyembuhan pasien COVID-19, karena bisa membantu untuk menguatkan daya tahan tubuh pasien. "Pada kasus isolasi mandiri yang dilakukan tenaga kesehatan, semuanya berhasil sembuh. Isolasi mandiri juga bisa mereduksi tingkat singgungan pasien di rumah sakit," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7203 seconds (0.1#10.140)