Ratusan Ekor Sapi di Semarang Terindikasi PMK, Bupati Usulkan KLB
loading...
A
A
A
SEMARANG - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya sapi di Kabupaten Semarang terus meluas. Hingga saat ini ratusan ekor sapi yang tersebar di 14 wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang terindikasi tertular penyakit.
Guna penanggulangan PMK secara optimal, Bupati Semarang Ngesti Nugraha akan mengusulkan kepada Menteri Pertanian melalui Gubernur Jawa Tengah untuk menyatakan kondisi saat ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Langkah ini dilakukan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dapat menggunakan dana tak terduga (TT) untuk menanggulangi wabah PMK.
Baca juga: Belasan Sapi Perah di Desa Panditan Pasuruan Mati Mendadak, Diduga Terserang PMK
"Dalam kondisi KLB, kami dapat menggunakan dana TT untuk menanggulangi wabah PMK. Harapannya, PMK bisa segera dibasmi dan kondisi peternakan warga bisa cepat pulih," katanya, Selasa (7/6/2022).
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, jumlah sapi yang terindikasi tertular PMK hingga saat ini mencapai 873 ekor. "Penyebaran PMK telah meluas di 14 kecamatan dari total 19 kecamatan," katanya.
Dia menyatakan, Dinas Pertanian, Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang sudah membentuk unit respon cepat di tiap kecamatan. "Tim unit respon cepat sudah bekerja memberikan pengobatan sapi yang terinfeksi virus penyebab PMK," tandasnya.
Guna penanggulangan PMK secara optimal, Bupati Semarang Ngesti Nugraha akan mengusulkan kepada Menteri Pertanian melalui Gubernur Jawa Tengah untuk menyatakan kondisi saat ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Langkah ini dilakukan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dapat menggunakan dana tak terduga (TT) untuk menanggulangi wabah PMK.
Baca juga: Belasan Sapi Perah di Desa Panditan Pasuruan Mati Mendadak, Diduga Terserang PMK
"Dalam kondisi KLB, kami dapat menggunakan dana TT untuk menanggulangi wabah PMK. Harapannya, PMK bisa segera dibasmi dan kondisi peternakan warga bisa cepat pulih," katanya, Selasa (7/6/2022).
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, jumlah sapi yang terindikasi tertular PMK hingga saat ini mencapai 873 ekor. "Penyebaran PMK telah meluas di 14 kecamatan dari total 19 kecamatan," katanya.
Dia menyatakan, Dinas Pertanian, Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang sudah membentuk unit respon cepat di tiap kecamatan. "Tim unit respon cepat sudah bekerja memberikan pengobatan sapi yang terinfeksi virus penyebab PMK," tandasnya.
(msd)