Mahasiswa PPDS FK Unair Ciptakan Inovasi Manekin Pembelajaran Bedah Obgin

Selasa, 31 Mei 2022 - 18:31 WIB
loading...
Mahasiswa PPDS FK Unair Ciptakan Inovasi Manekin Pembelajaran Bedah Obgin
Tiga mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuat inovasi manekin pembelajaran tindakan bedah.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Tiga mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Departemen Obstetri dan Ginekologi (Obgin) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) membuat inovasi manekin pembelajaran tindakan bedah. Manekin ini mendapatkan hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Tiga mahasiswa PPDS Obgin yang dilantik menjadi dokter spesialis, Selasa (3/5/2022) itu adalah dr Riska Wahyuningtyas SpOG, MKedKlin , dr Citra Aulia Bachtiar,SpOG, MKedKlin dan dr Dara Dasawulansari Syamsuri, SpOG, MKedKlin.

Baca juga: Emmeril Khan Mumtadz Belum Ditemukan, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak Ajak Warga Jatim Panjatkan Doa

Ketiganya di bawah bimbingan dosen Dr dr Brahmana Askandar, SpOG (K), Dr dr Eighty Mardian Kurniawati, SpOG (K) dan Dr dr Hermanto Tri Juwono,SpOG (K). Selain itu, tiga PPDS itu dibantu oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) untuk pembuatan produknya.

Ada tiga manekin yang dibuat tiga mahasiswa itu. Yakni robekan jalan lahir derajat 3 dan 4, manekin operasi bedah sesar dan manekin operasi angkat rahim. Proses pembuatannya hampir memakan waktu selama setahun.

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG (K) mengatakan tiga manekin ini tercipta karena kondisi pandemi Covid-19 yang membuat adanya jarak antara dokter dan pasien. Padahal, mahasiswa PPDS, 100 persen pembelajarannya langsung praktik pada pasien.

"Karena kondisi yang tidak memungkinkan, akhirnya terciptalah manekin ini sehingga pembelajaran bedah dilakukan pada manekin," ujar Prof Bus, panggilan akrab Prof Budi Santoso.

Selama ini, mahasiswa PPDS sebelum terjun langsung ke pasien, melihat video untuk pembelajaran bedah obgin. Video itu jelas memiliki kekurangan karena masih dalam bentu 2D. Sehingga mahasiswa hanya membayangkan bisa menangani pasien dengan tiga kondisi yakni sesar, angkat rahim dan robekan jalan lahir.

"Untuk sementara tiga kondisi itu yang dibuat manekin. Ke depan bisa ditambah yang lainnya," kata Prof Bus.

Salah satu dosen pembimbing, dr Brahmana mengatakan menekin atau boneka coba ini sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa. Mahasiswa bisa mempraktikkan langsung seperti layaknya pada manusia.

"Manekin ini dibuat seperti layaknya tubuh manusia. Lapisan kulit di perut itu sesuai dengan aslinya. Jaringan-jaringan di dalamnya juga disesuaikan, bahkan kelenturannya sama dengan kelenturan manusia, yang kalau dijahit itu tidak hancur, kalau diiris juga tidak rusak,' jelasnya.

Dengan manekin ini, mahasiswa bisa lebih kompeten dan cepat menyerap pembelajaran. Sehingga ketika praktik ke pasien, bisa cepat langsung memahami. "Mahasiswa PPDS obgin itu tidak bisa langsung praktik begitu saja. Mereka harus melalui tahapan-tahapan. Dulu belajar melalui video, lalu jadi asisten dosennya dan baru bisa praktik langsung. Dengan manekin, mereka belajar lebih cepat dan bisa memahami dengan cepat," tuturnya.

Dosen Pembimbing lainnya, dr Eighty Mardian mengatakan manekin buatan mahasiswa PPDS ini merupakan tugas akhir yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. "Pandemi Covid-19 memberikan ide lain yang lain dari biasanya. Membuat mahasiswa lebih kreatif," tukasnya.

Manekin ini sangat efisien dan murah. Di luar negeri, harga produk sejenis mulai puluhan juta hingga miliaran. Itupun hanya bisa sekali pakai. Dengan manekin buatan anak bangsa ini, harganya sangat jauh di bawahnya. Bahkan bisa dipakai berulang-ulang hanya dengan mengganti beberapa bagian yang sudah digunakan. Itupun harganya sangat murah.

"Kita berharap ini bisa dikembangkan secara terus menerus sehingga bermanfaat bagi mahasiswa PPDS di FK Unair bahkan di kampus kedokteran lainnya," ungkap dr Eighty.

Ketiga mahasiswa PPDS Obgin mengaku senang apa yang sudah mereka kerjakan bisa memberikan manfaat bagi sejawat dan adik-adik kelas mereka. Dan ketiganya juga berharap bisa dikembangkan terus ke depannya. Pembuatan tiga manekin ini bisa terwujud karena mendapat dana hibah dari Unair.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2252 seconds (0.1#10.140)