Sulawesi Selatan Raih Tiga Gelar Juara Lomba Inovasi New Normal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) meraih tiga predikat juara dalam lomba Inovasi Daerah dalam Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Lomba ini diketahui diikuti seluruh instansi daerah di Indonesia, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Kompetisi ini terdiri atas beberapa kategori. Pemprov Sulsel berhasil meraih juara kedua pada kategori sektor Pasar Tradisional, juara ketiga sektor Hotel, dan juara ketiga sektor Tempat Wisata. Pemenang lomba ini diumumkan di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta, kemarin.
Pada sektor Pasar Tradisional, inovasi yang dilakukan Pemprov Sulsel adalah “BARUGA PASAR: Protokol Kesehatan Berbasis Teknologi Non-Tunai di Pasar Tradisional di Sulawesi Selatan”. Di sektor Hotel, inovasi berupa program “Wisata Covid-19”. (Baca: Arab Saudi Putuskan Ibadah Haji Tahun Ini Tetap Berlangsung)
Sementara sektor Tempat Wisata inovasi berupa “SulSel in Our Hand” atau “South Sulawesi in Our Hand” (SulSel dalam Genggaman): New Normal Inovasi Berbasis Aplikasi dan Barcode di Destinasi Wisata.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi atas inovasi tim Pemprov Sulsel. “Alhamdulillah Provinsi Sulawesi Selatan meraih juara dalam lomba tingkat nasional ini,” ujarnya dalam pernyataan tertulis kemarin. (Lihat infografisnya: Anggaran Covid Terus Berubah, Rapid Test Harus Bayar)
“Sebuah kebanggaan berada bersama Tim Pemprov meski di tengah persoalan pandemi yang masih rumit, tapi tidak menghalangi semangat teman-teman dinas provinsi untuk berprestasi dan berinovasi,” lanjutnya.
Diketahui, dalam lomba yang digelar Kemendagri ini ada tujuh sektor, yakni Pasar Tradisional, Sektor Mal, Sektor Transportasi, Sektor Restoran, Sektor Hotel, Sektor PTSP, dan Sektor Tempat Wisata.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, lomba inovasi daerah tersebut sebagai langkah untuk mempersiapkan Indonesia menyongsong tatanan normal baru. Sebagai apresiasi, pemerintah pusat memberikan hadiah berupa dana insentif daerah (DID) dengan total Rp168 miliar kepada pemenang.
Dia mengatakan peserta lomba diminta untuk membuat video dengan durasi maksimal dua menit yang menggambarkan protokol kesehatan dan simulasi di sektor yang dipertandingkan. Semua pemerintah daerah bebas untuk ikut lomba di sektor-sektor yang dipertandingkan. (Baca juga: Ombudsman Ungkap Tiga Faktor Biaya Rapid Test Dikeluhkan)
“Untuk membuatnya tentunya pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan melibatkan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder yang digarapnya di daerah masing-masing. Seperti operator pasar tradisional, pemilik hotel, restoran, dan sebagainya,” papar Tito dalam sambutannya kemarin.
Tito mengatakan, lomba ini telah dimulai sejak 29 Mei 2020. Di masa penutupan setidaknya 2.517 video dari pemda yang diikutkan pada lomba. Dari video-video tersebut akhirnya diputuskan 84 pemda memenangkan lomba adaptasi normal baru.
Untuk pemenang pertama setiap kategori dan setiap kluster daerah diberikan DID sebesar Rp3 miliar. Pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar. (Lihat videonya: Bertahun-tahun arga Sebrangi Sungai dengan Seutas Kawat)
Mantan Kapolri itu menyebut bahwa video pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media massa dan media sosial sehingga dapat menjadi model untuk ditiru pemda lain.
“Serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan juga beradaptasi dengan tatanan baru produktif yang penting untuk mendukung kehidupan sosial ekonomi kita semua. Namun, tetap aman dari bahaya Covid-19,” ucapnya. (Dita Angga/Syachrul Arsyad)
Lomba ini diketahui diikuti seluruh instansi daerah di Indonesia, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Kompetisi ini terdiri atas beberapa kategori. Pemprov Sulsel berhasil meraih juara kedua pada kategori sektor Pasar Tradisional, juara ketiga sektor Hotel, dan juara ketiga sektor Tempat Wisata. Pemenang lomba ini diumumkan di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta, kemarin.
Pada sektor Pasar Tradisional, inovasi yang dilakukan Pemprov Sulsel adalah “BARUGA PASAR: Protokol Kesehatan Berbasis Teknologi Non-Tunai di Pasar Tradisional di Sulawesi Selatan”. Di sektor Hotel, inovasi berupa program “Wisata Covid-19”. (Baca: Arab Saudi Putuskan Ibadah Haji Tahun Ini Tetap Berlangsung)
Sementara sektor Tempat Wisata inovasi berupa “SulSel in Our Hand” atau “South Sulawesi in Our Hand” (SulSel dalam Genggaman): New Normal Inovasi Berbasis Aplikasi dan Barcode di Destinasi Wisata.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi atas inovasi tim Pemprov Sulsel. “Alhamdulillah Provinsi Sulawesi Selatan meraih juara dalam lomba tingkat nasional ini,” ujarnya dalam pernyataan tertulis kemarin. (Lihat infografisnya: Anggaran Covid Terus Berubah, Rapid Test Harus Bayar)
“Sebuah kebanggaan berada bersama Tim Pemprov meski di tengah persoalan pandemi yang masih rumit, tapi tidak menghalangi semangat teman-teman dinas provinsi untuk berprestasi dan berinovasi,” lanjutnya.
Diketahui, dalam lomba yang digelar Kemendagri ini ada tujuh sektor, yakni Pasar Tradisional, Sektor Mal, Sektor Transportasi, Sektor Restoran, Sektor Hotel, Sektor PTSP, dan Sektor Tempat Wisata.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, lomba inovasi daerah tersebut sebagai langkah untuk mempersiapkan Indonesia menyongsong tatanan normal baru. Sebagai apresiasi, pemerintah pusat memberikan hadiah berupa dana insentif daerah (DID) dengan total Rp168 miliar kepada pemenang.
Dia mengatakan peserta lomba diminta untuk membuat video dengan durasi maksimal dua menit yang menggambarkan protokol kesehatan dan simulasi di sektor yang dipertandingkan. Semua pemerintah daerah bebas untuk ikut lomba di sektor-sektor yang dipertandingkan. (Baca juga: Ombudsman Ungkap Tiga Faktor Biaya Rapid Test Dikeluhkan)
“Untuk membuatnya tentunya pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan melibatkan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder yang digarapnya di daerah masing-masing. Seperti operator pasar tradisional, pemilik hotel, restoran, dan sebagainya,” papar Tito dalam sambutannya kemarin.
Tito mengatakan, lomba ini telah dimulai sejak 29 Mei 2020. Di masa penutupan setidaknya 2.517 video dari pemda yang diikutkan pada lomba. Dari video-video tersebut akhirnya diputuskan 84 pemda memenangkan lomba adaptasi normal baru.
Untuk pemenang pertama setiap kategori dan setiap kluster daerah diberikan DID sebesar Rp3 miliar. Pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar. (Lihat videonya: Bertahun-tahun arga Sebrangi Sungai dengan Seutas Kawat)
Mantan Kapolri itu menyebut bahwa video pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media massa dan media sosial sehingga dapat menjadi model untuk ditiru pemda lain.
“Serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan juga beradaptasi dengan tatanan baru produktif yang penting untuk mendukung kehidupan sosial ekonomi kita semua. Namun, tetap aman dari bahaya Covid-19,” ucapnya. (Dita Angga/Syachrul Arsyad)
(ysw)