2 Suster di Distrik Saifi Diserang secara Brutal oleh OTK, Pelaku Dikutuk dan Dikecam
loading...
A
A
A
SORONG SELATAN - Penyerangan terhadap dua suster , tenaga medis, Hanni Ulfa (32) dan Retno Ermawati (30) di dekat Kampung Mlasuat, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan , Jumat (27/5/2022) lalu dikecam sejumlah pihak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, Marthina Atanay yang menjenguk para korban yang saat ini di rawat di RSUD Scolo Keyen mengaku merasa sedih dan marah atas peristiwa yang memimpa para nakes di wilayah Kabupaten Sorong Selatan tersebut.
Menurut Marthina, para perawat yang sudah bekerja dengan perjuangan dan dedikasi yang tinggi namun masih mendapatkan perlakuan biadab dari Orang Tak Dikenal di wilayah itu. Marthina bahkan dengan tegas mengutuk keras aksi brutal dan biadab tersebut.
Kejadian ini menurut Marthina, tentunya akan mengganggu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Distrik Saifi.
“Trimakasih atas perhatian media terhadap masalah yang menimpa tenaga kesehatan di kabupaten Sorong Selatan. Selaku Kadis (Kepala Dinas Kesehatan) tentunya saya sangat kecewa dan marah atas kejadian ini,” tegasnya.
Menurut dia, para petugas kesehatan sudah melaksanakan tugas dengan baik,walaupun dalam tanda kutip lokasi kerja mereka sedikit sulit dalam hal sarana transportasi dan tempat tinggal.
“Maka dari itu, saya sedikit kecewa atas kejadian ini dan mengutuk tindakan seperti ini karena akan menganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat saifi secara keseluruhan,” ujar Marthina Atanay, saat ditemui di RSUD Scolo Keyen, Teminabuan, Minggu (29/5/2022).
Marthina selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan meminta jaminan keamanan dari Pihak TNI-Polri, dan tokoh masyarakat, adat dan agama di wilayah itu untuk memberikan rasa aman kepada para petugas atau tenaga kesehatan yang saat ini tengah melaksanakan tugas pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat di pelosok Kabupaten Sorong Selatan.
“Sebagai warga negara yang dalam kapasitas sebagai ASN dan tenaga kontrak di lingkup dinas kesehatan, kami mempunyai tugas dan sumpah janji untuk bersedia ditugaskan di seluruh wilayah Kabupaten Sorong Selatan, untuk itu kami sangat mengharapkan kepada pihak keamanan baik itu TNI, Polri dan pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh Agama dan seluruh pihak terkait utk memberikan rasa aman kepada petugas kami agar mereka bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dgn baik,” ungkapnya.
Terkait kondisi kedua Tenaga Medis yang menjadi korban penyerangan OTK di wilayah tersebut, Marthina mengaku saat ini kondisi keduanya berangsur pulih namun keduanya masih trauma mendalam atas kejadian tersebut.
“Sampai saat ini, kondisi dari kedua korban sudah berangsur pulih, namun tentunya mereka mendaapatkan trauma yang cukup berat sehingga masih terus membutuhkan perwatan yg intensif oleh tenaga dokter di Rumah Sakit Scohlo Keyan,” ujarnya.
Terkait kejadian penyerangan dan penganiayaan terhadap dua Tenaga Medis oleh Orang Tidak Dikenal, selaku Kepala Dinas Kesehatan dirinya meminta kepada seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Sorong Selatan untuk tetap tenang dan tidak perlu kendor semangat mereka dalam menjalankan tugas kemanusiaan sebagai pelayan masyarakat. Karena menurut Marthina tugas tenaga medis adalah tugas yang sangat mulia.
“Sebagai kepala Dinas sy menghimbau kepada tenaga medis, tetap lakukan tugasmu sesuai dgn janji mu dan dedikasihkan dirimu sebagai perawat yang setia siang dan malam dalam suka dan duka karena pekerjaan mu adalah pekerjaan yang mulia. Biarlah Tuhan yang membalas semuanya demi kesehahteraan masyarakat Sorong Selatan,” tandasnya.
Sebelumnya, dua Tenaga Medis yang merupakan tenaga kontrak kesehatan pada Puskesmas Saifi diserang dan dianiaya oleh orang tidak dikenal di kampung Mlasuat, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan. Kedua Tenaga Medis tersebut diserang saat hendak menuju ke tempat tugas mereka dengan menggunakan sepeda motor. Atas peristiwa ini, dua Tenaga Medis tersebut mengalami luka-luka serius dan telah menjalani perawatan di RSUD Scolo Keyen, Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, Marthina Atanay yang menjenguk para korban yang saat ini di rawat di RSUD Scolo Keyen mengaku merasa sedih dan marah atas peristiwa yang memimpa para nakes di wilayah Kabupaten Sorong Selatan tersebut.
Menurut Marthina, para perawat yang sudah bekerja dengan perjuangan dan dedikasi yang tinggi namun masih mendapatkan perlakuan biadab dari Orang Tak Dikenal di wilayah itu. Marthina bahkan dengan tegas mengutuk keras aksi brutal dan biadab tersebut.
Kejadian ini menurut Marthina, tentunya akan mengganggu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Distrik Saifi.
“Trimakasih atas perhatian media terhadap masalah yang menimpa tenaga kesehatan di kabupaten Sorong Selatan. Selaku Kadis (Kepala Dinas Kesehatan) tentunya saya sangat kecewa dan marah atas kejadian ini,” tegasnya.
Menurut dia, para petugas kesehatan sudah melaksanakan tugas dengan baik,walaupun dalam tanda kutip lokasi kerja mereka sedikit sulit dalam hal sarana transportasi dan tempat tinggal.
“Maka dari itu, saya sedikit kecewa atas kejadian ini dan mengutuk tindakan seperti ini karena akan menganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat saifi secara keseluruhan,” ujar Marthina Atanay, saat ditemui di RSUD Scolo Keyen, Teminabuan, Minggu (29/5/2022).
Marthina selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan meminta jaminan keamanan dari Pihak TNI-Polri, dan tokoh masyarakat, adat dan agama di wilayah itu untuk memberikan rasa aman kepada para petugas atau tenaga kesehatan yang saat ini tengah melaksanakan tugas pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat di pelosok Kabupaten Sorong Selatan.
“Sebagai warga negara yang dalam kapasitas sebagai ASN dan tenaga kontrak di lingkup dinas kesehatan, kami mempunyai tugas dan sumpah janji untuk bersedia ditugaskan di seluruh wilayah Kabupaten Sorong Selatan, untuk itu kami sangat mengharapkan kepada pihak keamanan baik itu TNI, Polri dan pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh Agama dan seluruh pihak terkait utk memberikan rasa aman kepada petugas kami agar mereka bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dgn baik,” ungkapnya.
Terkait kondisi kedua Tenaga Medis yang menjadi korban penyerangan OTK di wilayah tersebut, Marthina mengaku saat ini kondisi keduanya berangsur pulih namun keduanya masih trauma mendalam atas kejadian tersebut.
“Sampai saat ini, kondisi dari kedua korban sudah berangsur pulih, namun tentunya mereka mendaapatkan trauma yang cukup berat sehingga masih terus membutuhkan perwatan yg intensif oleh tenaga dokter di Rumah Sakit Scohlo Keyan,” ujarnya.
Terkait kejadian penyerangan dan penganiayaan terhadap dua Tenaga Medis oleh Orang Tidak Dikenal, selaku Kepala Dinas Kesehatan dirinya meminta kepada seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Sorong Selatan untuk tetap tenang dan tidak perlu kendor semangat mereka dalam menjalankan tugas kemanusiaan sebagai pelayan masyarakat. Karena menurut Marthina tugas tenaga medis adalah tugas yang sangat mulia.
Baca Juga
“Sebagai kepala Dinas sy menghimbau kepada tenaga medis, tetap lakukan tugasmu sesuai dgn janji mu dan dedikasihkan dirimu sebagai perawat yang setia siang dan malam dalam suka dan duka karena pekerjaan mu adalah pekerjaan yang mulia. Biarlah Tuhan yang membalas semuanya demi kesehahteraan masyarakat Sorong Selatan,” tandasnya.
Sebelumnya, dua Tenaga Medis yang merupakan tenaga kontrak kesehatan pada Puskesmas Saifi diserang dan dianiaya oleh orang tidak dikenal di kampung Mlasuat, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan. Kedua Tenaga Medis tersebut diserang saat hendak menuju ke tempat tugas mereka dengan menggunakan sepeda motor. Atas peristiwa ini, dua Tenaga Medis tersebut mengalami luka-luka serius dan telah menjalani perawatan di RSUD Scolo Keyen, Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan.
(nic)