Cerita Irwan, Korban KM Ladang Pertiwi yang Bantu Selamatkan Penumpang Menggunakan Jeriken dan Gabus

Minggu, 29 Mei 2022 - 10:57 WIB
loading...
Cerita Irwan, Korban KM Ladang Pertiwi yang Bantu Selamatkan Penumpang Menggunakan Jeriken dan Gabus
Irwan bersama beberapa penumpang lain yang berhasil selamat dari insiden tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di selat Makassar, Irwan bersama 10 penumpang lainnya berhasil selamat setelah menggunakan jeriken dan kabus. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Irwan (32) tahun, satu dari 17 orang penumpang kapal motor Ladang Pertiwi 2 yang selamat dalam insiden kapal tenggelam yang hilang kontak sejak Jumat (26/5/2022) lalu.

KM Ladang Pertiwi yang diketahui memuat sekitar43 orang penumpang, saat kapal tersebut mulai berangkat dari pelabuhan Paotere Makassar menuju Desa Pammas, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Rabu (24/5/2022).

Irwan menceritakan, saat kapal bertolak dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Masalemba, namun tepat pukul 11.00 Wita siang, kapal tersebut dihantam ombak setinggi 2-3 setengah meter. Irwan mengaku berangkat pada hari Rabu 25 Mei setelah salat Ashar. Dirinya juga mengatakan, setelah dihantam ombak setinggi 3 meter tersebut, mesin tiba-tiba mati.



Dengan inisiatif membantu ABK dengan harapan mesin kapal kembali menyala. Namun meskipun sudah berusaha, mesin kapal tidak kunjung menyala hingga ombak terus menghantam kapal tersebut.

"Saya berusaha membantu ABK untuk memperbaiki mesin, agar mesin cepat kembali bunyi lalu cepat berangkat, tapi sayangnya tidak bisa bunyi meskipun sudah berupaya memperbaikinya, justru ombak yang menghantam sampai kapal oleng,"kata Irwan.



Saat kapal mulai tenggelam, semua penumpang lari keluar, termasuk dirinya. Saat di luar lambung kapal, ia membantu penumpang lainnya untuk mengambil gabus, karena ada yang berteriak meminta gabus.

Sementara ibu dan adik saya, kata Irwan, saya suruh loncat dari atas kapal, sembari memberikan jeriken kepada keduanya. Sembari ia menolong penumpang lainnya untuk diberikan gabus sebagai pelampung.



"Jadi saya kasih ibu sama adik saya jeriken satu orang satu, dan saya suruh loncat, sementara saya bantu penumpang lainnya dengan memberikan gabus untuk dipakai mengapung pengganti pelampung," bebernya.

Setelah memperkirakan jarak antara dirinya dengan sang ibu serta adinya, Irwan pun kemudian melompat, lantaran takut tidak bisa menjangkau pelampung yang digunakan adik dan ibunya itu.

"Saat saya lihat jarak saya mulai jauh dari ibu dan adik saya, saya keburu melompat, karena takutnya saya terpisah dari mereka, karena ombak setinggi 3 meter itu, bisa membuat kita semakin jauh dan terpisah,"ungkapnya.

Saat ditanya terkait jumlah penumpang yang berada di atas kapal motor Ladang Pertiwi 2, Irwan justru tidak mengetahui jumlahnya. Dirinya berdalih, saat pertama kali naik kapal tersebut, ia langsung menuju lambung kapal untuk beristirahat sembari menunggu kapal berangkat.

Karena triplek yang di bawahnya diikat jeriken, ia bersama adik dan ibunya serta penumpang lainnya yang berjumlah 7 orang semua, berhasil selamat.

Sementara 4 orang penumpang kapal motor Ladang Pertiwi 2 yang menggunakan 1 jeriken, 2 orang ia panggil untuk bergabung di triplek yang dijadikan pelampung itu.


Irwan mengaku jika yang menyelamatkan dirinya dan kesembilan penumpang kapal motor Ladang Pertiwi 2, adalah kapal tugboat asal Banjarmasin Kalimantan Selatan yang hendak menuju Morowali.

"Kapal yang selamatkan kami yang berjumlah 10 orang adalah kapal tugboat asal Banjarmasin Kalimantan Selatan,"Terangnya.

Irwan juga mengungkap jika di antara penumpang yang berada di atas kapal ladang Pertiwi 2, masih ada orang satu kampungnya yang dikabarkan belum ditemukan.

"Yang selamat baru 17 orang, sementara penumpang lainnya belum kami terima kabarnya, kami berharap agar semuanya ditemukan,"harap Irwan.

Irwan juga mengakui, jika ia tidak bisa menyelamatkan semua penumpang saat itu, mengingat kemampuannya terbatas dan mulai kelelahan akibat berenang di tengah besarnya hantaman ombak saat itu.

10 Penumpang yang dirawat di Puskesmas Sanrobone, Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, kini di jemput oleh Wakil Bupati Pangkep untuk kemudian di bawah ke Kabupaten Pangkep menggunakan bus anak sekolah didampingi tim BPBD dan tim Dinas Kesehatan untuk segera diberikan perawatan. Itu mengingat korban mengalami luka pada tubuh dan trauma atas tragedi tersebut.

Dari ke 10 korban yang diselamatkan kapal tugboat Mex 05 dan Cipta 2002 itu, 4 wanita dan 6 orang pria termasuk seorang anak di bawah umur.

Sementara itu, Kepala Basarnas Sulawesi Selatan, melalui video yang diunggah di berbagai media sosial menyampaikan jika pencarian korban KM Ladang Pertiwi 2 hari Sabtu 28 Mei 2022, dihentikan malam ini dan akan dilanjutkan pada hari Minggu 29 Mei pagi, dengan mencari 25 penumpang dari total 43 orang yang diduga berada di atas kapal Ladang Pertiwi.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7088 seconds (0.1#10.140)