Dinkes Cimahi Pilih Opsi Swab Test Massal agar Tidak Lampaui Waktu PSBB

Sabtu, 25 April 2020 - 16:30 WIB
loading...
Dinkes Cimahi Pilih Opsi Swab Test Massal agar Tidak Lampaui Waktu PSBB
Selama pemberlakuan PSBB dua pekan, Dinkes Cimahi Menargetkan bisa melakukan swab test agar hasilnya bisa cepat diketahui guna pemetaan dan memutus persebaran virus Corona. SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Cimahi diharapkan dapat dengan cepat memutus rantai penularan virus Corona atau COVID-19. Selama diberlakukannya PSBB dua pekan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi juga akan melakukan tes massal untuk pemetaan dan mencari titik penularan virus ini.

"Untuk tes nanti kami berharap dilakukan menggunakan swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR), karena akurasinya lebih tinggi dibandingkan rapid test atau tes cepat," kata Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dihubungi, Sabtu (25/4/2020).

Dia menilai swab test atau PCR jauh lebih akurat dan real time sehingga akan lebih cepat dalam penanganannya. Sedangkan untuk rapid test tidak 100% jadi patokan, karena ketika dinyatakan positif hasilnya, biasanya ditindaklanjuti dengan swab test untuk lebih memastikan lagi.

Sehingga, lanjut dia, opsi langsung swab test akan mempercepat penemuan orang yang terinfeksi. Jika harus menggunakan rapid test terlebih dulu, dikhawatirkan hasilnya malah akan melebihi masa PSBB selama 14 hari atau dari tanggal 22 April - 6 Mei 2020. (Baca juga; Di Kabupaten Bogor Jumlah Kasus Positif Corona Mencapai 99 Orang )

Padahal penanganan wabah Covid-19 ini berpacu dengan waktu agar penyalurannya tidak semakin meluas. "PSBB kan 14 hari. Kalau misalnya lewat dari waktu itu maka akan sulit dalam pemetaan zona dan upaya antisipasi yang akan dilakukan nantinya," katanya.

Pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Pemprov Jabar terkait keinginan tersebut, karena semua bergantung pada provinsi untuk di Labkesda. Rini berharap Pemprov Jabar menambah labolatorium rujukan untuk menguji hasil swab test. Sebab, keberadaan labolatorium rujukan tambahan akan mempercepat penanganan selanjutnya jika hasilnya positif.

"Mengacu kepada pengalaman pengujian swab di Labkesda ada yang 2 hari, 3 hari, bahkan hingga 16 hari baru keluar hasilnya. Ini kami takutkan penularannya sudah ke mana-mana kalau terlalu lama, padahal ketika dinyatakan positif yang bersangkutan harus diisolasi," pungkasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1890 seconds (0.1#10.140)