Masjid Agung Sleman Tiadakan Tadarus, Buka dan Sahur Bersama
loading...
A
A
A
SLEMAN - Masjid Agung Sleman pada bulan Ramadan 1441 H tahun 2020 tidak mengadakan sejumlah agenda seperti yang biasa dilaksanakan tahun sebelumnya. Langkah ini diambil sebagai antispasi terjadi kerumunan massa guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru, Covid-19.
Takmir Masjid Agung Sleman, Agaerul mengatakan beberapa agenda yang tidak digelar pada Ramadan tahun ini, antara lain, buka puasa dan sahur bersama, tadarusan serta itikaf di masjid setelah Salat Tarawih.
“Beberapa kegiatan itu ditiadakan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Agerul,Sabtu (25/4/2020).
Sedangkan untuk Salat Tarawih tetap diadakan, namun dipersingkat dan tidak ada ceramah serta mengunakan protokol keamanan keselamatan Covid-19, seperti jaga jarak, pakai masker, membawa peralatan salat sendiri. Termasuk pengecekan suhu tubuh sebelum masuk masjid, jika suhunya tinggi diminta untuk salat dirumah.
"Kami juga memberikan arahan kepada masyarakat agar rajin menjaga kebersihan dengan cuci tangan. menggunakan sabun dan menjaga jarak fisik dari orang lain,” paparnya.
Menurutnya masjid perlu menunjukkan peranan dalam memberi pendidikan kepada jamaah, baik secara lahir dan batin. Selain ikhtiar secara lahir, usaha secara batin juga perlu dimaksimalkan di momen sekarang ini.
“Momen Ramadan ini bisa jadi ajang untuk memaksimalkan ibadah, berdoa memohon ampunan dan lindungan agar pandemi virus corona bisa segera
berakhir. dicabut dari bumi Indonesia," terangnya.
Takmir Masjid Agung Sleman, Agaerul mengatakan beberapa agenda yang tidak digelar pada Ramadan tahun ini, antara lain, buka puasa dan sahur bersama, tadarusan serta itikaf di masjid setelah Salat Tarawih.
“Beberapa kegiatan itu ditiadakan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Agerul,Sabtu (25/4/2020).
Sedangkan untuk Salat Tarawih tetap diadakan, namun dipersingkat dan tidak ada ceramah serta mengunakan protokol keamanan keselamatan Covid-19, seperti jaga jarak, pakai masker, membawa peralatan salat sendiri. Termasuk pengecekan suhu tubuh sebelum masuk masjid, jika suhunya tinggi diminta untuk salat dirumah.
"Kami juga memberikan arahan kepada masyarakat agar rajin menjaga kebersihan dengan cuci tangan. menggunakan sabun dan menjaga jarak fisik dari orang lain,” paparnya.
Menurutnya masjid perlu menunjukkan peranan dalam memberi pendidikan kepada jamaah, baik secara lahir dan batin. Selain ikhtiar secara lahir, usaha secara batin juga perlu dimaksimalkan di momen sekarang ini.
“Momen Ramadan ini bisa jadi ajang untuk memaksimalkan ibadah, berdoa memohon ampunan dan lindungan agar pandemi virus corona bisa segera
berakhir. dicabut dari bumi Indonesia," terangnya.
(nun)