Heboh! Pedagang Pecel Lele Lamongan Sebar Uang Jutaan Rupiah dari Atap Masjid
loading...
A
A
A
LAMONGAN - Persatuan Perantau Warga Bugoharjo Se-Nusantara (PPWB) di Lamongan, Jawa Timur memiliki tradisi unik saat mudik pulang kampung dengan membagi-bagikan rejeki berupa uang tunai.
Mereka yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang pecel lele dan sea food ini menggelar kegiatan bagi-bagi uang yang dilakukan dengan menebarkannya dari bangunan yang tinggi.
Bagi warga Buguharjo, Pucuk, Lamongan yang merantau, acara pulang ke kampung halaman atau mudik tidak hanya untuk bertemu keluarga.
Namun bagi mereka, mudik adalah berbagi rejeki hasil merantau dengan warga yang tinggal di kampung halaman.
Tradisi yang tetap dilestarikan hingga kini adalah urik-udikan yang merupakan berbagi uang dengan cara menebarkannya dari tempat yang tinggi.
Menebarkan uang merupakan tradisi nenek moyang. Dulu uang yang ditebar hanya uang koin dan ditebarkan saat warga baru saja membeli sapi atau sepeda motor baru.
Kali ini para perantau menebarkan uang jutaan rupiah pecahan dua ribu rupiah hingga sepuluh ribu rupiah. Uang tersebut di tebarkan dari atap masjid setempat. Warga beramai-ramai menangkap uang yang melayang-layang di udara tersebut.
Tradisi seperti ini sudah lama dilakukan warga setempat terutama bagi para perantau pedagang sea food dan pecel lele. Namun dua tahun kemarin tradisi tersebut tidak dilakukan karena adanya COVID-19 dan baru bisa dilaksanakan oleh warga ini.
Tebar uang yang di lakukan oleh para perantau pedagang sea food dan pecel lele ini adalah wujud syukur atas rezeki yang di berikan selama merantau di luar kota.
Mereka menyisihkan rezekinya tersebut agar selama merantau di beri kesehatan panjang umur serta diberikan rezeki yang melimpah.
Tak hanya membagi-bagi uang, para perantau ini juga menggelar khitanan masal gratis bagi warga desa mereka.
Ahmad Yusuf, panitia penyelenggara menyebut bahwa acara ini digelar tahunan tapi sempat vakum dua tahun karena pandemi.
"Acara ini semata-mata kita bersyukur bahwa teman-teman di perantauan mendapat rejeki yang berlimpang sekaligus berterimakasih dengan kampung halaman," paparnya, dikutip Selasa (10/5/2022).
Dia menyebut bagi para perantau, kembali ke kampung halaman dan berbagi dengan dengan kerabat dan tetangga merupakan sebuah kebahagiaan di saat Lebaran.
Mereka yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang pecel lele dan sea food ini menggelar kegiatan bagi-bagi uang yang dilakukan dengan menebarkannya dari bangunan yang tinggi.
Bagi warga Buguharjo, Pucuk, Lamongan yang merantau, acara pulang ke kampung halaman atau mudik tidak hanya untuk bertemu keluarga.
Namun bagi mereka, mudik adalah berbagi rejeki hasil merantau dengan warga yang tinggal di kampung halaman.
Tradisi yang tetap dilestarikan hingga kini adalah urik-udikan yang merupakan berbagi uang dengan cara menebarkannya dari tempat yang tinggi.
Menebarkan uang merupakan tradisi nenek moyang. Dulu uang yang ditebar hanya uang koin dan ditebarkan saat warga baru saja membeli sapi atau sepeda motor baru.
Kali ini para perantau menebarkan uang jutaan rupiah pecahan dua ribu rupiah hingga sepuluh ribu rupiah. Uang tersebut di tebarkan dari atap masjid setempat. Warga beramai-ramai menangkap uang yang melayang-layang di udara tersebut.
Tradisi seperti ini sudah lama dilakukan warga setempat terutama bagi para perantau pedagang sea food dan pecel lele. Namun dua tahun kemarin tradisi tersebut tidak dilakukan karena adanya COVID-19 dan baru bisa dilaksanakan oleh warga ini.
Tebar uang yang di lakukan oleh para perantau pedagang sea food dan pecel lele ini adalah wujud syukur atas rezeki yang di berikan selama merantau di luar kota.
Mereka menyisihkan rezekinya tersebut agar selama merantau di beri kesehatan panjang umur serta diberikan rezeki yang melimpah.
Tak hanya membagi-bagi uang, para perantau ini juga menggelar khitanan masal gratis bagi warga desa mereka.
Ahmad Yusuf, panitia penyelenggara menyebut bahwa acara ini digelar tahunan tapi sempat vakum dua tahun karena pandemi.
"Acara ini semata-mata kita bersyukur bahwa teman-teman di perantauan mendapat rejeki yang berlimpang sekaligus berterimakasih dengan kampung halaman," paparnya, dikutip Selasa (10/5/2022).
Dia menyebut bagi para perantau, kembali ke kampung halaman dan berbagi dengan dengan kerabat dan tetangga merupakan sebuah kebahagiaan di saat Lebaran.
(shf)