Kunjungan Wisatawan Diprediksi Kembali Normal pada Akhir Tahun
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah kembali dibuka pada akhir pekan lalu dan wisatawan pun sudah mulai berdatangan.
Namun para pengelola wisata menilai pemulihan kunjungan wisatawan ke Lembang butuh waktu hingga beberapa bulan ke depan, dan tidak akan dalam waktu instan kembali normal seperti dulu. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Tinjau Penerapan Protokol AKB di Kabupaten Bandung )
Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan, geliat wisatawan yang berkunjung ke TWA Tangkuban Parahu mulai terlihat.
Ini menjadi titik awal roda perekonomian bagi 1.200 pedagang makanan, kuliner, dan kerajinan kembali pulih. Namun tidak serta merta kondisi bisa pulih seperti dulu, saat kondisi normal. (BACA JUGA: Objek Wisata Bandung Zoo Siapkan Protokol Kesehatan Ketat )
"Butuh waktu untuk kunjungan wisatawan bisa pulih secara normal. Tidak bisa dalam satu atau dua bulan, karena saya prediksi kondisi normal sekitar November atau Desember," kata Kaban kepada SINDOnews, Sabtu (20/6/2020). (BACA JUGA: Sambil Ngopi Sekaligus Berdonasi ke Pekerja Wisata Terdampak COVID-19 )
Dia mengemukakan, pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Selama kurang lebih tiga bulan TWA Tangkuban Parahu tidak menerima kunjungan wisatawan. Kendati begitu, pihaknya tetap mempekerjakan karyawan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan.
Di awal buka, pengunjung yang datang ke TWA Tangkuban Parahu ada sebanyak 800 wisatawan, itu terbilang cukup bagus untuk permulaan.
"Wisatawan yang datang masih pengunjung lokal dan keluarga. Kami juga menerapkan protokol kesehatan seperti meminta wisatawan jaga jarak, tidak berkerumun, memakai masker, dan selalu rajin cuci tangan," ujar dia.
Pengusaha wisata di Lembang yang juga owner The Great Asia Afrika, Perry Tristianto memperkirakan, untuk sebulan ke depan kunjungan wisatawan ke objek wisata di KBB, khususnya Lembang, tidak akan langsung normal seperti sediakala.
"Mungkin mulai normal lagi nanti di akhir tahun karena sekarang masih transisi dari PSBB ke new normal. Step by step saja, sambil kami gencarkan sosialisasi dan terus melakukan evaluasi," tutur Perry.
Sementara itu, pedagang cinderamata di Kawah Ratu, TWA Gunung Tangkuban Parahu, Asep Nendi (45) mensyukuri objek wisata kembali dibuka oleh pemerintah.
Selama tiga bulan Gunung Tangkuban Parahu ditutup, dia sama sekali tidak bisa mendapatkan penghasilan. Bahkan sebagian barang-barang di rumahnya sudah ada yang dijual demi menyambung hidup.
"Saya bersyukur, Tangkuban Parahu sudah dibuka lagi. Semoga kunjungan wisatawan kembali normal dan virus Corona segera ada obatnya," ungkap Asep.
Namun para pengelola wisata menilai pemulihan kunjungan wisatawan ke Lembang butuh waktu hingga beberapa bulan ke depan, dan tidak akan dalam waktu instan kembali normal seperti dulu. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Tinjau Penerapan Protokol AKB di Kabupaten Bandung )
Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan, geliat wisatawan yang berkunjung ke TWA Tangkuban Parahu mulai terlihat.
Ini menjadi titik awal roda perekonomian bagi 1.200 pedagang makanan, kuliner, dan kerajinan kembali pulih. Namun tidak serta merta kondisi bisa pulih seperti dulu, saat kondisi normal. (BACA JUGA: Objek Wisata Bandung Zoo Siapkan Protokol Kesehatan Ketat )
"Butuh waktu untuk kunjungan wisatawan bisa pulih secara normal. Tidak bisa dalam satu atau dua bulan, karena saya prediksi kondisi normal sekitar November atau Desember," kata Kaban kepada SINDOnews, Sabtu (20/6/2020). (BACA JUGA: Sambil Ngopi Sekaligus Berdonasi ke Pekerja Wisata Terdampak COVID-19 )
Dia mengemukakan, pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Selama kurang lebih tiga bulan TWA Tangkuban Parahu tidak menerima kunjungan wisatawan. Kendati begitu, pihaknya tetap mempekerjakan karyawan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan.
Di awal buka, pengunjung yang datang ke TWA Tangkuban Parahu ada sebanyak 800 wisatawan, itu terbilang cukup bagus untuk permulaan.
"Wisatawan yang datang masih pengunjung lokal dan keluarga. Kami juga menerapkan protokol kesehatan seperti meminta wisatawan jaga jarak, tidak berkerumun, memakai masker, dan selalu rajin cuci tangan," ujar dia.
Pengusaha wisata di Lembang yang juga owner The Great Asia Afrika, Perry Tristianto memperkirakan, untuk sebulan ke depan kunjungan wisatawan ke objek wisata di KBB, khususnya Lembang, tidak akan langsung normal seperti sediakala.
"Mungkin mulai normal lagi nanti di akhir tahun karena sekarang masih transisi dari PSBB ke new normal. Step by step saja, sambil kami gencarkan sosialisasi dan terus melakukan evaluasi," tutur Perry.
Sementara itu, pedagang cinderamata di Kawah Ratu, TWA Gunung Tangkuban Parahu, Asep Nendi (45) mensyukuri objek wisata kembali dibuka oleh pemerintah.
Selama tiga bulan Gunung Tangkuban Parahu ditutup, dia sama sekali tidak bisa mendapatkan penghasilan. Bahkan sebagian barang-barang di rumahnya sudah ada yang dijual demi menyambung hidup.
"Saya bersyukur, Tangkuban Parahu sudah dibuka lagi. Semoga kunjungan wisatawan kembali normal dan virus Corona segera ada obatnya," ungkap Asep.
(awd)