Briptu Khoerunisa Atur Pemudik di Tol Jakarta-Cikampek, Tetap Sabar dan Tegar Dimarahi Pengendara
loading...
A
A
A
KARAWANG - Cerita tentang mudik tidak hanya soal kemacetan atau pulang kampung. Mudik juga menggambarkan tentang 'kerja keras' polisi dalam mengatur arus lalulintas. Mengatur jutaan orang dengan kendaraan roda dua dan roda empat dalam waktu serentak, bukan soal mudah. Selain kecerdasan, fisik yang prima kesabaran juga menjadi faktor utama dalam bertugas.
Seperti yang dialami Briptu Khoerunisa, anggota Polwan Polres Karawang yang bertugas di tol Jakarta- Cikampek. Selama arus mudik hingga arus balik lebaran dia selalu stanby mengatur lalulintas.
Baca juga: Terungkap! Identitas Penumpang Alphard yang Memaki-maki Polisi, Begini Reaksi Polda Jabar
Ketika arus lalulintas sedang padat, dia sudah berdiri di pinggir jalan sambil menggerakan tangan mengatur pergerakan kendaraan roda empat agar berjalan lebih cepat. Sesekali tangannya diangkat tinggi meminta kendaraan berhenti dan melanjutkan perjalanan.
Khoerunisa menjadi perhatian jutaan pasang mata pemudik. Ini karena saat bertugas di Rest Area KM 62 tol Jakarta- Cikampek, dia membawa karton yang ditempel sebidang kayu dengan tulisan 'Mohon Maaf Mengganggu Istirahat Anda. Jangan Berhenti Dibahu Jalan'.
Dia berdiri di pinggir jalan dengan tulisan tersebut hingga menarik perhatian para pemudik. Tugas yang diberikan kepada Khoerunisa bukan tugas ringan meski hanya berdiri dipinggir jalan.
Soal cuaca panas sudah tidak menjadi keluhannya saat bertugas. Yang membuatnya harus menahan sabar luar biasa yaitu protes pemudik hingga caci maki terhadap dirinya. Namun semua protes bahkan segala bentuk cacian pemudik dihadapi dengan senyum ceria dan kesabaran. "Sudah resiko pekerjaan, semua orang memang lelah jadi sabarin saja," katanya.
Khoerunisa memang tidak hanya berdiri saja memperlihatkan tulisan di karton kepada pemudik. Dia juga meminta dengan lembut pengendara yang berhenti di bahu jalan agar melanjutkan perjalanan.
Terkadang dia bertemu pemudik yang ramah dan mau melanjutkan perjalanan. Namun ada juga pemudik yang protes saat diminta melanjutkan perjalanan. "Kami tidak ingin mempersulit pemudik tapi ini untuk kebaikan semua," katanya.
Bahkan Khoerunisa pernah bertemu pemudik yang pemarah sehingga bicara tidak karuan. Namun semua cacian itu dihadapi dengan senyuman hingga akhirnya mereka melanjutkan perjalanan kembali. "Sabar saja yang penting tugas dijalankan dengan baik. Mereka marah mungkin sudah lelah karena macet-macetan. Kita juga lelah tapi ya disabarin saja," katanya. N
Seperti yang dialami Briptu Khoerunisa, anggota Polwan Polres Karawang yang bertugas di tol Jakarta- Cikampek. Selama arus mudik hingga arus balik lebaran dia selalu stanby mengatur lalulintas.
Baca juga: Terungkap! Identitas Penumpang Alphard yang Memaki-maki Polisi, Begini Reaksi Polda Jabar
Ketika arus lalulintas sedang padat, dia sudah berdiri di pinggir jalan sambil menggerakan tangan mengatur pergerakan kendaraan roda empat agar berjalan lebih cepat. Sesekali tangannya diangkat tinggi meminta kendaraan berhenti dan melanjutkan perjalanan.
Khoerunisa menjadi perhatian jutaan pasang mata pemudik. Ini karena saat bertugas di Rest Area KM 62 tol Jakarta- Cikampek, dia membawa karton yang ditempel sebidang kayu dengan tulisan 'Mohon Maaf Mengganggu Istirahat Anda. Jangan Berhenti Dibahu Jalan'.
Dia berdiri di pinggir jalan dengan tulisan tersebut hingga menarik perhatian para pemudik. Tugas yang diberikan kepada Khoerunisa bukan tugas ringan meski hanya berdiri dipinggir jalan.
Soal cuaca panas sudah tidak menjadi keluhannya saat bertugas. Yang membuatnya harus menahan sabar luar biasa yaitu protes pemudik hingga caci maki terhadap dirinya. Namun semua protes bahkan segala bentuk cacian pemudik dihadapi dengan senyum ceria dan kesabaran. "Sudah resiko pekerjaan, semua orang memang lelah jadi sabarin saja," katanya.
Khoerunisa memang tidak hanya berdiri saja memperlihatkan tulisan di karton kepada pemudik. Dia juga meminta dengan lembut pengendara yang berhenti di bahu jalan agar melanjutkan perjalanan.
Terkadang dia bertemu pemudik yang ramah dan mau melanjutkan perjalanan. Namun ada juga pemudik yang protes saat diminta melanjutkan perjalanan. "Kami tidak ingin mempersulit pemudik tapi ini untuk kebaikan semua," katanya.
Bahkan Khoerunisa pernah bertemu pemudik yang pemarah sehingga bicara tidak karuan. Namun semua cacian itu dihadapi dengan senyuman hingga akhirnya mereka melanjutkan perjalanan kembali. "Sabar saja yang penting tugas dijalankan dengan baik. Mereka marah mungkin sudah lelah karena macet-macetan. Kita juga lelah tapi ya disabarin saja," katanya. N
(msd)