Warga Suku Tengger Berharap Wisata Gunung Bromo Segera Dibuka
loading...
A
A
A
PASURUAN - Warga Suku Tengger, yang tinggal di wilayah lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berharap wisata Gunung Bromo kembali dibuka untuk umum.
(Baca juga: Polda Maluku Utara Sterilkan Gereja dan Masjid Pakai Disinfektan )
Wilayah yang masuk dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut, hingga kini masih ditutup untuk umum akibat pandemi COVID-19. Hal ini berdampak serius terhadap ekonomi masyarakat yang mengandalkan kehidupannya pada sektor wisata.
Penutupan wisata di Gunung Bromo, terjadi sudah empat bulan lamanya. Akibatnya, banyak pelaku pariwisata yang beralih profesi dengan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(Baca juga: Dokter Reisa: Rapid Test untuk Menemukan OTG Covid-19 )
Pengemudi jip, Suroto mengaku, sudah empat bulan ini menganggur karena tidak ada wisatawan yang datang. "Semua kendaraan jip yang biasa untuk mengangkut wisatawan terpaksa dikandangkan," ungkapnya.
Dampak lainnya, banyak usaha homestay dan vila yang juga terpaksa tutup, karena tidak ada kunjungan wisatawan, baik dari manca negara maupun wisatawan lokal.
(Baca juga: Haul Kurang 1 Hari, Makam Bung Karno Belum Dibuka untuk Umum )
Tokoh masyarakat Suku Tengger, Trisno Sudigdho mengungkapkan, sangat mendukung apabila wisata alam Gunung Bromo ini segera dibuka kembali. "Tentunya kalau dibuka lagi juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, untuk mencegah penyebaran COVID-19," tegasnya.
(Baca juga: Polda Maluku Utara Sterilkan Gereja dan Masjid Pakai Disinfektan )
Wilayah yang masuk dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut, hingga kini masih ditutup untuk umum akibat pandemi COVID-19. Hal ini berdampak serius terhadap ekonomi masyarakat yang mengandalkan kehidupannya pada sektor wisata.
Penutupan wisata di Gunung Bromo, terjadi sudah empat bulan lamanya. Akibatnya, banyak pelaku pariwisata yang beralih profesi dengan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(Baca juga: Dokter Reisa: Rapid Test untuk Menemukan OTG Covid-19 )
Pengemudi jip, Suroto mengaku, sudah empat bulan ini menganggur karena tidak ada wisatawan yang datang. "Semua kendaraan jip yang biasa untuk mengangkut wisatawan terpaksa dikandangkan," ungkapnya.
Dampak lainnya, banyak usaha homestay dan vila yang juga terpaksa tutup, karena tidak ada kunjungan wisatawan, baik dari manca negara maupun wisatawan lokal.
(Baca juga: Haul Kurang 1 Hari, Makam Bung Karno Belum Dibuka untuk Umum )
Tokoh masyarakat Suku Tengger, Trisno Sudigdho mengungkapkan, sangat mendukung apabila wisata alam Gunung Bromo ini segera dibuka kembali. "Tentunya kalau dibuka lagi juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, untuk mencegah penyebaran COVID-19," tegasnya.
(eyt)