Hadiri Karya Atma Wedana Jero Puspa Pasek Tatar, Keluarga Besar Perindo Dukung Pelestarian Adat Bali
loading...
A
A
A
KARANGASEM - Upacara adat untuk menyucikan atma pitara, yakni upacara Atma Wedana yang dilaksanakan seusai upacara ngaben, Sabtu (30/4/2022). Upacara adat penuh kesakralan ini, digelar Jero Puspa Pasek Tatar di Desa Adat Gegelang, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.
Prosesi yang juga disebut Karya Mamukur ini, diikuti sekitar 5.000 orang dari 1.000 kepala keluarga. Turut hadir keluarga besar DPW Partai Perindo Bali. Upacara adat ini dipuput oleh empat pendeta Hindu (pedanda), yaitu Ida Pedanda Istri Ngurah, Ida Pedanda Gede Wayan Buruan, Ida Pedanda Gede Made Telaga dan Ida Pedanda Gede Suyasa.
"Upacara ini bertujuan mengantarkan jiwa sang roh kembali reinkarnasi sesuai karma wisanaya (perbuatan semasa hidup) menjadi manusa mautama (manusia yang utama)," kata Ida Pedanda Gede Wayan Buruan. Dia menjelaskan, Atma Wedana merupakan sarana membayar utang kepada pitra (leluhur), agar kembali ke rumah sejati yaitu asal tujuan hidup.
Upacara adat ini, sekaligus lanjutan upacara ngaben yang didedikasikan untuk arwah leluhur agar mencapai kesucian tingkat tertinggi. "Ini sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur," imbuh Ida Pedanda Gede Wayan Buruan.
Ketua DPW Partai Perindo Bali, Komang Purnama yang turut hadir mengatakan, kehadiran keluarga besar Partai Perindo bertujuan memberikan dukungan dalam menjaga pelestarian adat dan budaya Bali. "Semoga dengan lancarnya pelaksanaan jalan upacara tersebut, para anak cucu diberikan kebahagiaan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat," katanya.
Prosesi yang juga disebut Karya Mamukur ini, diikuti sekitar 5.000 orang dari 1.000 kepala keluarga. Turut hadir keluarga besar DPW Partai Perindo Bali. Upacara adat ini dipuput oleh empat pendeta Hindu (pedanda), yaitu Ida Pedanda Istri Ngurah, Ida Pedanda Gede Wayan Buruan, Ida Pedanda Gede Made Telaga dan Ida Pedanda Gede Suyasa.
"Upacara ini bertujuan mengantarkan jiwa sang roh kembali reinkarnasi sesuai karma wisanaya (perbuatan semasa hidup) menjadi manusa mautama (manusia yang utama)," kata Ida Pedanda Gede Wayan Buruan. Dia menjelaskan, Atma Wedana merupakan sarana membayar utang kepada pitra (leluhur), agar kembali ke rumah sejati yaitu asal tujuan hidup.
Upacara adat ini, sekaligus lanjutan upacara ngaben yang didedikasikan untuk arwah leluhur agar mencapai kesucian tingkat tertinggi. "Ini sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur," imbuh Ida Pedanda Gede Wayan Buruan.
Ketua DPW Partai Perindo Bali, Komang Purnama yang turut hadir mengatakan, kehadiran keluarga besar Partai Perindo bertujuan memberikan dukungan dalam menjaga pelestarian adat dan budaya Bali. "Semoga dengan lancarnya pelaksanaan jalan upacara tersebut, para anak cucu diberikan kebahagiaan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat," katanya.
(eyt)