Heboh Pengendara Protes Akibat One Way, Jasa Marga Bilang Begini
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pihak PT Jasa Marga angkat bicara terkait aksi protes pengguna jalan tol yang dinarasikan akibat penerapan sistem satu jalur atau one way hingga heboh di media sosial.
Petugas Senkom Jasamarga Regional Office 3 Bandung, Nigus Hendra mengakui peristiwa yang terjadi Jumat (39/4/2022) pagi tersebut.
Menurutnya, peristiwa tersebut disebabkan oleh salah paham antara petugas Jasa Marga dan pengguna jalan.
"Hal itu terjadi hanya akibat salah paham antara petugas Jasa Marga dengan para pengguna jalan, terkait sistem buka tutup atau one way," katanya.
Selain itu, petugas di lapangan pun tak menyangka jika banyak pengguna jalan dari arah Bandung ke Jakarta saat one way diterapkan. Adapun peristiwa tersebut terjadi di Km 70 arah Bandung menuju Jakarta.
"Jadi, intinya itu hanya kejadian yang sifatnya insidentil saat terjadi kemacetan berjam-jam, capek, emosi meningkat terjadi miss komunikasi. Tapi, Alhamdulillah dari pihak terkait dan Jasa Marga sudah bisa menyelesaikan dengan cepat dan kondusif sehingga arus lalu lintas sudah kembali normal," tuturnya.
Lebih lanjut Nigus mengatakan, sistem one way di Tol Cikampek hingga Kalikangkung, Jawa Tengah sudah diterapkan sejak Kamis (28/4/2022) sore kemarin. Kondisi tersebut tentu berdampak pada pengalihan arus di titik tempat para pengguna tol itu protes.
"Buka tutup ini sifatnya melihat kondisi di lapangan. Lamanya juga kondisional, melihat situasi dan kondisi di lapangan," katanya.
Diketahui, sebuah video yang memperlihatkan aksi protes pengguna tol viral di media sosial, Jumat (29/4/2022). Dalam video tersebut, pengguna jalan tol marah-marah akibat sistem one way yang membuat mereka tertahan di jalur tol berjam-jam.
"Tah ieu, bejaan ka Korlantas yeuh. One way bikin modar, (Kasih tau Korlantas, one way bikin mati,)" ujar perekam video tersebut.
Lihat Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jasa Marga Tutup Jalan ke Arah Jakarta
Petugas Senkom Jasamarga Regional Office 3 Bandung, Nigus Hendra mengakui peristiwa yang terjadi Jumat (39/4/2022) pagi tersebut.
Menurutnya, peristiwa tersebut disebabkan oleh salah paham antara petugas Jasa Marga dan pengguna jalan.
"Hal itu terjadi hanya akibat salah paham antara petugas Jasa Marga dengan para pengguna jalan, terkait sistem buka tutup atau one way," katanya.
Selain itu, petugas di lapangan pun tak menyangka jika banyak pengguna jalan dari arah Bandung ke Jakarta saat one way diterapkan. Adapun peristiwa tersebut terjadi di Km 70 arah Bandung menuju Jakarta.
"Jadi, intinya itu hanya kejadian yang sifatnya insidentil saat terjadi kemacetan berjam-jam, capek, emosi meningkat terjadi miss komunikasi. Tapi, Alhamdulillah dari pihak terkait dan Jasa Marga sudah bisa menyelesaikan dengan cepat dan kondusif sehingga arus lalu lintas sudah kembali normal," tuturnya.
Lebih lanjut Nigus mengatakan, sistem one way di Tol Cikampek hingga Kalikangkung, Jawa Tengah sudah diterapkan sejak Kamis (28/4/2022) sore kemarin. Kondisi tersebut tentu berdampak pada pengalihan arus di titik tempat para pengguna tol itu protes.
"Buka tutup ini sifatnya melihat kondisi di lapangan. Lamanya juga kondisional, melihat situasi dan kondisi di lapangan," katanya.
Diketahui, sebuah video yang memperlihatkan aksi protes pengguna tol viral di media sosial, Jumat (29/4/2022). Dalam video tersebut, pengguna jalan tol marah-marah akibat sistem one way yang membuat mereka tertahan di jalur tol berjam-jam.
"Tah ieu, bejaan ka Korlantas yeuh. One way bikin modar, (Kasih tau Korlantas, one way bikin mati,)" ujar perekam video tersebut.
Lihat Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jasa Marga Tutup Jalan ke Arah Jakarta
(nic)