Jalan Penghubung 2 Kampung di KBB Ambles karena Terendam Banjir
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) setiap harinya menyebabkan jalan penghubung antar kampung yang terletak di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, KBB, ambles.
Jalan tersebut diketahui menghubungkan antara Kampung Citatah, RW 22, dan Kampung Pojok, RW 11. Sehingga, akibat ambles, jalan itu tidak bisa dilewati baik oleh motor maupun mobil.
"Sekarang jalannya tidak bisa dilalui kendaraan, baik mobil ataupun motor. Pejalan kaki juga harus hati-hati," kata warga setempat, Mai Sahrul (67), Rabu (27/4/2022).
Amblesnya jalan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, setelah sebelumnya turun hujan deras. Sebelum jalan tersebut ambles, lokasi kejadian sempat banjir hingga berdampak pada tanah yang terkikis.
Dirinya menyebutkan, jalan yang ambles sekitar 5 meter dan membentuk longsoran sekitar 3 meter. Kemudian, pascakejadian warga langsung inisiatif memasang palang di lokasi kejadian agar tidak ada yang melintas.
"Jadi di bawahnya ada saluran air, sehingga kemungkinan tanahnya terkikis, jadi ambles," ucapnya.
Amblesnya jalan ini membuat warga harus mengambil jalan memutar yang lebih jauh, mengingat jalan ini cukup vital sebagai akses perekonomian warga sekitar. Kejadian ini baru pertama kali terjadi dan sudah dilaporkan ke pihak terkait.
Warga lainnya, Pian (35) mengatakan, selain karena faktor alam, penyebab lain jalan utama itu amblss lantaran jalan itu juga sudah cukup lama tak dibenahi oleh Pemerintah Desa Jayamekar.
“Ini jalannya sudah tidak layak, berbahaya soalnya curam, makanya pemerintah harus cepat memperbaikinya," tukasnya.
Jalan tersebut diketahui menghubungkan antara Kampung Citatah, RW 22, dan Kampung Pojok, RW 11. Sehingga, akibat ambles, jalan itu tidak bisa dilewati baik oleh motor maupun mobil.
"Sekarang jalannya tidak bisa dilalui kendaraan, baik mobil ataupun motor. Pejalan kaki juga harus hati-hati," kata warga setempat, Mai Sahrul (67), Rabu (27/4/2022).
Amblesnya jalan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, setelah sebelumnya turun hujan deras. Sebelum jalan tersebut ambles, lokasi kejadian sempat banjir hingga berdampak pada tanah yang terkikis.
Dirinya menyebutkan, jalan yang ambles sekitar 5 meter dan membentuk longsoran sekitar 3 meter. Kemudian, pascakejadian warga langsung inisiatif memasang palang di lokasi kejadian agar tidak ada yang melintas.
"Jadi di bawahnya ada saluran air, sehingga kemungkinan tanahnya terkikis, jadi ambles," ucapnya.
Amblesnya jalan ini membuat warga harus mengambil jalan memutar yang lebih jauh, mengingat jalan ini cukup vital sebagai akses perekonomian warga sekitar. Kejadian ini baru pertama kali terjadi dan sudah dilaporkan ke pihak terkait.
Warga lainnya, Pian (35) mengatakan, selain karena faktor alam, penyebab lain jalan utama itu amblss lantaran jalan itu juga sudah cukup lama tak dibenahi oleh Pemerintah Desa Jayamekar.
“Ini jalannya sudah tidak layak, berbahaya soalnya curam, makanya pemerintah harus cepat memperbaikinya," tukasnya.
(san)