Bayi Penderita Tumor Mata di Simalungun Harapkan Bantuan Kapolri dan Panglima TNI
loading...
A
A
A
SIMALUNGUN - Kondisi anak penderita tumor mata Daud Alfero Gultom (4) warga Desa Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik semakin parah dan mengkhawatirkan. Delina Hutagaol, ibunda Daud mengatakan, dirinya berharap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berkenan membantu pengobatan putranya jika Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga tidak juga memberikan perhatian.
Melalui telepon, Selasa (26/4/2022) Delina mengatakan, saat ini putranya itu sedang terbaring di RS kanker Dharmais Jakarta, dan menjalani tranfusi karena HB menurun menjadi 6,5. Dia mengatakan keberangkatan ke RS Dharmais juga tanpa pendampingan pihak Pemkab Simalungun, hanya didampingi ormas Pejuang Batak Bersatu.
Delina mengatakan, pengobatan Daud di RS Dharmais menggunakan BPJS yang dibuatkan sewaktu Bupati Simalungun dijabat JR Saragih. Baca juga: Dicueki Bupati Radiapoh, Penderita Tumor Mata Ini Dibantu JR Saragih
"Tidak ada pihak Pemkab Simalungun yang mendampingi, kondisi Daud semakin mengkhwatirkan HB turun saat ini 6,5. Pengobatannya di RS Dharmais hanya menggunakan BPJS yang dibuat sewaktu pak JR Saragih bupati Simalungun," sebut Delina.
Delina tetap berharap adanya perhatian bupati Simalungun dan dermawan membantu biaya pengobatan putranya. "Saya masih berharap bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga terbuka hatinya membantu warganya yang tidak sejahtera, karena saya tidak punya biaya untuk pengobatan Daud," ujar Delina.
Direktur Institute Law of Justice (ILAJ), Fawer Full Fander Sihite. M.Si mengaku heran dengan ketidakpedulian bupati kepada warganya Daud Alfero Gultom, yang sakit parah dan membutuhkan bantuan padahal anak lain Benni Situmorang yang menderita penyakit leukimia dibantu.
"Kenapa ada perbedaan perlakuan bupati Radiapoh H Sinaga kepada Daud, sampai tega tidak membantu pengobatannya, seharusnya Pemkab Simalungun ikut bertanggung jawab membantu, anak penderita leukimia Benni Situmorang warga kecamatan Siantar dibantu, keduanya kan sama-sama warga kabupaten Simalungun, tapi kenapa harus diperlakukan berbeda," sebut Fawer.
Melalui telepon, Selasa (26/4/2022) Delina mengatakan, saat ini putranya itu sedang terbaring di RS kanker Dharmais Jakarta, dan menjalani tranfusi karena HB menurun menjadi 6,5. Dia mengatakan keberangkatan ke RS Dharmais juga tanpa pendampingan pihak Pemkab Simalungun, hanya didampingi ormas Pejuang Batak Bersatu.
Delina mengatakan, pengobatan Daud di RS Dharmais menggunakan BPJS yang dibuatkan sewaktu Bupati Simalungun dijabat JR Saragih. Baca juga: Dicueki Bupati Radiapoh, Penderita Tumor Mata Ini Dibantu JR Saragih
"Tidak ada pihak Pemkab Simalungun yang mendampingi, kondisi Daud semakin mengkhwatirkan HB turun saat ini 6,5. Pengobatannya di RS Dharmais hanya menggunakan BPJS yang dibuat sewaktu pak JR Saragih bupati Simalungun," sebut Delina.
Delina tetap berharap adanya perhatian bupati Simalungun dan dermawan membantu biaya pengobatan putranya. "Saya masih berharap bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga terbuka hatinya membantu warganya yang tidak sejahtera, karena saya tidak punya biaya untuk pengobatan Daud," ujar Delina.
Direktur Institute Law of Justice (ILAJ), Fawer Full Fander Sihite. M.Si mengaku heran dengan ketidakpedulian bupati kepada warganya Daud Alfero Gultom, yang sakit parah dan membutuhkan bantuan padahal anak lain Benni Situmorang yang menderita penyakit leukimia dibantu.
Baca Juga
"Kenapa ada perbedaan perlakuan bupati Radiapoh H Sinaga kepada Daud, sampai tega tidak membantu pengobatannya, seharusnya Pemkab Simalungun ikut bertanggung jawab membantu, anak penderita leukimia Benni Situmorang warga kecamatan Siantar dibantu, keduanya kan sama-sama warga kabupaten Simalungun, tapi kenapa harus diperlakukan berbeda," sebut Fawer.
(don)