Terlalu Sayang pada Anak Tiri, ZI Emosi Baca Chat Mesum di Ponsel Mahasiswa Kedokteran UB
loading...
A
A
A
SURABAYA - Misteri pembunuhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang, Bagus Prasetyo Lazuardi, terus didalami oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jatim. Sejumlah saksi telah diperiksa ulang, termasuk kekasih korban berinisial TS.
Penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, juga masih terus mendalami keterangan tersangka berinisial ZI yang merupakan ayah tiri TS. Hal ini untuk mengungkap motif sebenarnya dari pembunuhan sadis tersebut.
Saat dikonfirmasi, ZI mengaku tidak memiliki hubungan cinta dengan anak tirinya tersebut. Yang dilakukannya, atas dasar rasa sayang yang berlebihan kepada TS. "Saya sangat sayang kepada anak tiri saya. Mungkin rasa sayang saya terlalu berlebihan," tuturnya, sambil menutup wajahnya dengan tas plastik warna putih.
Dalam kondisi tangan terborgol, ZI mengaku, karena rasa sayang yang berlebihan itu, membuatnya berbuat nekad dan emosi ketika melihat isi percakapan melalui aplikasi pesan singkat antara anak tirinya dengan korban.
Akibat emosi yang berlebihan, dan tak rela anak tirinya yang sangat disayanginya dilecehkan oleh korban, akhirnya ZI nekad membunuh korban. Pada saat jenazah korban sudah ditemukan, dan dimakamkan di Blitar, ZI ternyata datang ke rumah orang tua korban untuk takziah.
Pembunuhan itu menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono dilakukan ZI sendirian di tepi jalan. "Saat itu, menurut hasil pemeriksaan sementara, ZI menyetir mobil korban, dan korban duduk di sisi kiri ZI. Karena emosi, ZI langsung menutup kepala korban dengan tas kresek, dan membekapnya hingga tewas," tuturnya.
Lintar menambahkan, masih menuntaskan proses penyidikan kasus pembunuhan ini, dengan memeriksa para saksi termasuk memeriksa istri tersangka dan kekasih korban. Hal ini untuk mengungkap secara utuh motif di balik pembunuhan sadis ini.
Keterangan yang disampaikan ZI, bahwa dirinya tidak memiliki hubungan cinta dengan anak tirinya, berbeda dengan keterangan salah seorang saksi yang menyebut tersangka pernah mengaku hendak menikahi anak tirinya tersebut.
Pembunuhan ini terbongkar setelah jenazah korban ditemukan di semak-semak di tepi jalur Surabaya Malang, tepatnya di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022). Orang tua korban melaporkan telah anaknya hilang ke Polres Tulungagung, pada Kamis (7/4/2022).
Dugaan sementara motif pembunuhan ini adalah ekonomi dan asmara. Dari hasil penyelidikan polisi, tersangka sempat mengajak korban untuk berputar-putar menggunakan mobil korban, lalu keduanya terlibat cekcok. Setelah cekcok tersebut, pelaku membunuh korban dan membuang jasadnya untuk menghilangkan jejak.
Penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, juga masih terus mendalami keterangan tersangka berinisial ZI yang merupakan ayah tiri TS. Hal ini untuk mengungkap motif sebenarnya dari pembunuhan sadis tersebut.
Saat dikonfirmasi, ZI mengaku tidak memiliki hubungan cinta dengan anak tirinya tersebut. Yang dilakukannya, atas dasar rasa sayang yang berlebihan kepada TS. "Saya sangat sayang kepada anak tiri saya. Mungkin rasa sayang saya terlalu berlebihan," tuturnya, sambil menutup wajahnya dengan tas plastik warna putih.
Dalam kondisi tangan terborgol, ZI mengaku, karena rasa sayang yang berlebihan itu, membuatnya berbuat nekad dan emosi ketika melihat isi percakapan melalui aplikasi pesan singkat antara anak tirinya dengan korban.
Akibat emosi yang berlebihan, dan tak rela anak tirinya yang sangat disayanginya dilecehkan oleh korban, akhirnya ZI nekad membunuh korban. Pada saat jenazah korban sudah ditemukan, dan dimakamkan di Blitar, ZI ternyata datang ke rumah orang tua korban untuk takziah.
Pembunuhan itu menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono dilakukan ZI sendirian di tepi jalan. "Saat itu, menurut hasil pemeriksaan sementara, ZI menyetir mobil korban, dan korban duduk di sisi kiri ZI. Karena emosi, ZI langsung menutup kepala korban dengan tas kresek, dan membekapnya hingga tewas," tuturnya.
Lintar menambahkan, masih menuntaskan proses penyidikan kasus pembunuhan ini, dengan memeriksa para saksi termasuk memeriksa istri tersangka dan kekasih korban. Hal ini untuk mengungkap secara utuh motif di balik pembunuhan sadis ini.
Keterangan yang disampaikan ZI, bahwa dirinya tidak memiliki hubungan cinta dengan anak tirinya, berbeda dengan keterangan salah seorang saksi yang menyebut tersangka pernah mengaku hendak menikahi anak tirinya tersebut.
Baca Juga
Pembunuhan ini terbongkar setelah jenazah korban ditemukan di semak-semak di tepi jalur Surabaya Malang, tepatnya di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022). Orang tua korban melaporkan telah anaknya hilang ke Polres Tulungagung, pada Kamis (7/4/2022).
Dugaan sementara motif pembunuhan ini adalah ekonomi dan asmara. Dari hasil penyelidikan polisi, tersangka sempat mengajak korban untuk berputar-putar menggunakan mobil korban, lalu keduanya terlibat cekcok. Setelah cekcok tersebut, pelaku membunuh korban dan membuang jasadnya untuk menghilangkan jejak.
(eyt)