Hasil Survei, Ansy Lema Jadi Wajah Baru di Daftar Bakal Calon Gubernur NTT
loading...
A
A
A
KUPANG - Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas bakal calon gubernur (cagub) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam survei itu ada yang menarik yakni munculnya nama politikus muda asal NTT, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema.
Tingkat elektabilitas anggota DPR-RI Dapil NTT II dari PDI Perjuangan itu muncul di peringkat ke empat bakal Cagub NTT.
"Dalam simulasi calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Ansy Lema menduduki peringkat keempat dengan 10,4 persen, berbeda tipis dengan Emi Noemleni yang berada di angka 11,1 persen, serta Benny K Harman di urutan kedua dengan 11,3 persen," tulis survei itu.
Sementara, petahana Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat masih memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 27,5 persen. Sedangkan Benny Harman, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pernah ikut berkompetisi di Pilgub NTT dua kali, yakni pada 2013 dan 2018.
Sedangkan Emi Nomleni yang juga Ketua DPRD NTTpun ikut bertanding dalam Pilgub NTT 2018.
Kemunculan nama Ansy Lema tergolong menarik, sebab Ansy belum pernah sekalipun berkompetisi dalam ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT. Tiga nama di atasnya adalah para politisi senior yang pernah berkompetisi dalam ajang Pilgub NTT.
Sebagai wajah baru, posisi Ansy bertengger di papan atas daftar bakal Cagub NTT sejatinya tak aneh. Hal itu karena publik NTT mengetahui kinerja Ansy sebagai politikus yang telah terbukti melakukan kerja nyata bagi rakyat, terutama bagi kaum marjinal seperti nelayan, petani dan peternak.
Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, kinerja Ansy memang memperlihatkan keberpihakannya yang kuat pada nelayan, petani dan peternak.
Anggota DPR RI ini termasuk yang konsisten melaporkan kinerjanya kepada masyarakat di Provinsi NTT. Sejak dilantik sebagai anggota DPR pada 1 Oktober 2019, dia rutin melaporkan hasil kerjanya kepada rakyat NTT setiap enam bulan.
Laporan kinerja itu diunggah di akun Facebook dan Instagramnya sebagai wujud akuntabilitas dan tranparansi terhadap publik. Tak heran, publik menaruh kepercayaan dan harapan besar pada politisi PDI Perjuangan ini.
Survei Charta Politika di NTT dilakukan pada tanggal 4-12 Maret 2022 dengan melibatkan 800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan margin of error ±3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tingkat elektabilitas anggota DPR-RI Dapil NTT II dari PDI Perjuangan itu muncul di peringkat ke empat bakal Cagub NTT.
"Dalam simulasi calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Ansy Lema menduduki peringkat keempat dengan 10,4 persen, berbeda tipis dengan Emi Noemleni yang berada di angka 11,1 persen, serta Benny K Harman di urutan kedua dengan 11,3 persen," tulis survei itu.
Sementara, petahana Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat masih memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 27,5 persen. Sedangkan Benny Harman, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pernah ikut berkompetisi di Pilgub NTT dua kali, yakni pada 2013 dan 2018.
Sedangkan Emi Nomleni yang juga Ketua DPRD NTTpun ikut bertanding dalam Pilgub NTT 2018.
Kemunculan nama Ansy Lema tergolong menarik, sebab Ansy belum pernah sekalipun berkompetisi dalam ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT. Tiga nama di atasnya adalah para politisi senior yang pernah berkompetisi dalam ajang Pilgub NTT.
Sebagai wajah baru, posisi Ansy bertengger di papan atas daftar bakal Cagub NTT sejatinya tak aneh. Hal itu karena publik NTT mengetahui kinerja Ansy sebagai politikus yang telah terbukti melakukan kerja nyata bagi rakyat, terutama bagi kaum marjinal seperti nelayan, petani dan peternak.
Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, kinerja Ansy memang memperlihatkan keberpihakannya yang kuat pada nelayan, petani dan peternak.
Anggota DPR RI ini termasuk yang konsisten melaporkan kinerjanya kepada masyarakat di Provinsi NTT. Sejak dilantik sebagai anggota DPR pada 1 Oktober 2019, dia rutin melaporkan hasil kerjanya kepada rakyat NTT setiap enam bulan.
Laporan kinerja itu diunggah di akun Facebook dan Instagramnya sebagai wujud akuntabilitas dan tranparansi terhadap publik. Tak heran, publik menaruh kepercayaan dan harapan besar pada politisi PDI Perjuangan ini.
Survei Charta Politika di NTT dilakukan pada tanggal 4-12 Maret 2022 dengan melibatkan 800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan margin of error ±3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(shf)