Pemkab Maros Petakan Titik Kemacetan Jalur Mudik Lebaran 2022

Jum'at, 08 April 2022 - 18:04 WIB
loading...
Pemkab Maros Petakan...
Bupati Maros AS Chaidir Syam memberikan keterangan kepada awak media perihal pemetaan titik kemacetan jalur mudik Lebaran 2022. Foto/SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros mulai melakukan pemetaan titik kemacetan jalur mudik Lebaran 2022, termasuk menyiapkan jalur alternatif. Hal itu dilakukan guna memastikan arus mudik nanti berjalan aman dan lancar, apalagi ini tahun pertama setelah pemerintah sempat melarang aktivitas mudik dalam dua tahun terakhir.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam , mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan forkopimda terkait soal persiapan arus mudik tersebut.



Menurutnya, di Maros ada beberapa jalur alternatif yang aksesnya berhubungan dengan kabupaten/kota lain. Di antaranya yakni jalur Moncongloe dan jalur Pattene.

"Kami akan mencari jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan, terus memetakan jalur yang berpotensi menimbulkan kemacetan," kata Bupati Chaidir , kepada awak media, Jumat (7/4/2022).

Ia menjelaskan meski ada jalur alternatif, tapi masih tetap harus diantisipasi terjadinya kemacetan. Musababnya, ada titik-titik penyempitan yang berpotensi memicu kemacetan baru. Di samping itu, pihaknya juga tengah mencari solusi terkait jalur rawan macet, terutama jalur menuju Camba.

“Terutama kondisi di Camba yang sering terkena macet. Kita akan akan persiapkan jika terjadi kemacetan, dan akan mengantisipasi di arus mudik,” tutur Bupati Chaidir .

Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu mengatakan, jalur alternatif yang dapat dimaksimalkan untuk mengurai kendaraan di jalur utama Maros-Bone adalah membuka jalur antara Kecamatan Mallawa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pangkep.

Titik itu berada di Desa Bentenge. Jika jalan dibuka menuju Pangkep, kendaraan dari arah Bone, termasuk yang datang dari provinsi sebelah, Sultra, tidak mesti lewat Karaenta. Bisa memotong ke Pangkep kemudian lanjut ke Maros kota maupun Makassar.

Memang akhir-akhir kawasan hutan Karaenta yang jalanannya sempit namun harus menanggung beban arus lalu lintas yang tinggi, sering mengalami kemacetan. “Namun itu semua masih perlu pembenahan dan belum banyak ketahui orang - orang,” bebernya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2685 seconds (0.1#10.140)