Tekan Kekerasan Anak dan Perempuan, Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Cekas di Depok
loading...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil luncurkan Jabar Cekas di Kota Depok. Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A
A
A
DEPOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas). Selain itu juga diluncurkan Gerakan Madrasah dan Pesantren Ramah Anak. Program ini bertujuan mengurangi angka kasus kekerasan pada perempuan dan anak.
”Jabar menguatkan sebuah upaya mencegah masalah yang sering hadir di kehidupan kita bermasyarakat yaitu kekerasan. Kekerasan banyak tipenya, tapi spesifik untuk ini adalah kekerasan yang mengemuka terhadap perempuan dan anak,” kata Emil di SMAN 4 Depok, Jumat (8/4/2022).
Program Jabar Cekas berisikan ajakan agar berani melakukan pencegahan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Antara lain berani berbicara, berani melapor, berani menolak, berani mencegah, berani berpihak kepada korban, berani berkata tidak, dan berani melawan.
Kemudian berani maju, berani bergerak, berani melindungi korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak. “Kesepuluh itu maksudnya mulai dari hari ini dan seterusnya kita doakan tidak terjadi lagi, tidak ada berita lagi kekerasan terhadap perempuan maupun anak,” ungkapnya.
Emil, sapaan akrabnya juga menyosialisasikan simbol internasional sebagai tanda terjadinya kekerasan. Tujuannya agar simbol tersebut dipahami banyak pihak dan jika menemukan kekerasan dapat segera bertindak.Pertama dengan memperlihatkan kelima jarinya. Kedua, menekuk ibu jari, ketiga menutupi ibu jari dengan empat jari sisanya.
"Ini menandakan terjadi peristiwa kekerasan dan mohon pertolongan,” jelasnya.Gubernur mendorong agar semua pihak ikut membantu melakukan sosialisasi. Dengan demikian para pelaku kekerasan dapat jera dan tidak lagi melakukan perbutannya.
“Kita dorong semua pihak bergerak termasuk PKK yang punya kader termasuk ibu-ibu yang sekolah di Sekoper Cinta. Di manapun kita pergi kita matikan kita padamkan kekerasan-kekerasan melalui gerakan ini,” tutupnya.
”Jabar menguatkan sebuah upaya mencegah masalah yang sering hadir di kehidupan kita bermasyarakat yaitu kekerasan. Kekerasan banyak tipenya, tapi spesifik untuk ini adalah kekerasan yang mengemuka terhadap perempuan dan anak,” kata Emil di SMAN 4 Depok, Jumat (8/4/2022).
Program Jabar Cekas berisikan ajakan agar berani melakukan pencegahan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Antara lain berani berbicara, berani melapor, berani menolak, berani mencegah, berani berpihak kepada korban, berani berkata tidak, dan berani melawan.
Kemudian berani maju, berani bergerak, berani melindungi korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak. “Kesepuluh itu maksudnya mulai dari hari ini dan seterusnya kita doakan tidak terjadi lagi, tidak ada berita lagi kekerasan terhadap perempuan maupun anak,” ungkapnya.
Emil, sapaan akrabnya juga menyosialisasikan simbol internasional sebagai tanda terjadinya kekerasan. Tujuannya agar simbol tersebut dipahami banyak pihak dan jika menemukan kekerasan dapat segera bertindak.Pertama dengan memperlihatkan kelima jarinya. Kedua, menekuk ibu jari, ketiga menutupi ibu jari dengan empat jari sisanya.
"Ini menandakan terjadi peristiwa kekerasan dan mohon pertolongan,” jelasnya.Gubernur mendorong agar semua pihak ikut membantu melakukan sosialisasi. Dengan demikian para pelaku kekerasan dapat jera dan tidak lagi melakukan perbutannya.
“Kita dorong semua pihak bergerak termasuk PKK yang punya kader termasuk ibu-ibu yang sekolah di Sekoper Cinta. Di manapun kita pergi kita matikan kita padamkan kekerasan-kekerasan melalui gerakan ini,” tutupnya.
(ams)
Lihat Juga :
