Bayi yang Ditemukan Warga di Maros Dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo
loading...
A
A
A
MAROS - Bayi malang yang ditemukan warga di perumahan kosong di Kabupaten Maros , Rabu (6/4/2022) lalu, akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan lebih jauh.
Hal itu diungkapkan Dokter Ahli Anak, dr Nur Ayu Lestari yang saat ini menangani bayi tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan perawatan secara optimal dengan memberikan antibiotik, infus dan pemberian nutrisi kepada bayi.
Hanya saja, terdapat benjolan di pipinya yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
"Bayi dirujuk karena benjolan yang mudah berdarah yang ada di pipinya, untuk mengetahui apakah ini tumor atau Hemangioma atau pembuluh darah yang membesar," tuturnya.
Diketahui, bayi malang itu sedang menjalani perawatan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di RSUD dr La Palaloi untuk menjalani perawatan. Bayi tersebut sebelumnya dirawat di Puskesmas Marusu, namun karena terdapat infeksi dalam tubuhnya sehingga harus dirujuk ke RSUD dr La Palaloi.
"Kami merawatnya di ruangan khusus NICU, karena kondisi terkini bayi, kami menemukan ada infeksi berat, atau biasa disebut sepsis. Karena dari masalah kulit tampak ada bisul yang mengeluarkan cairan dari telinga kanan dan kiri. Juga ada benjolan dalam pipi yang gampang berdarah," katanya, Jumat (8/4/2022).
Dia menambahkan, benjolan tersebut mengakibatkan mulut dan bibir bayi berusia tiga hari ini menjadi kering. Oleh karena itu, Ayu menambahkan, pihaknya meminimalkan tindakan untuk pembersihan.
"Kemudian dari sisi lain, saat ditemukan dikerumuni semut, banyak bintik-bintik merah di sekitar kulit," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan, Pemkab Maros bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan sang bayi.
"Bayi yang ditelantarkan oleh ibunya ini telah mendapatkan penanganan khusus dari Pemerintah Kabupaten. Terdapat benjolan di pipi bayi ini, kemungkinan akan dirujuk ke Wahidin. Untuk biaya perawatan dan seluruh kebutuhannya akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten," terangnya.
Dia pun berharap bayi dengan bobot 3,1 kg ini bisa segera sembuh setelah menjalani pengobatan. "Mudah-mudahan bayinya sehat, dan baru kita jalankan prosedur untuk pengadopsiannya," tuturnya.
Hingga saat ini, kata Chaidir, sudah 24 orang yang mengajukan permohonan untuk mengadopsi bayi ini.
"Sudah ada 24 orang yang mengajukan permintaan adopsi untuk bayi ini. Kita akan fasilitasi di DPPPA, akan ada prosedur-prosedur untuk mengadopsi, kita mengutamakan keluarga yang memang belum memiliki anak," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, bayi perempuan ditemukan di kompleks perumahan Jingga Dirgantara Dusun Bangkeng, Desa Tellumpocoe Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dia ditemukan di himpitan dua bangunan rumah yang lebarnya hanya sekitar 50 cm saja.
Saat ditemukan, tubuhnya tak tertutup sehelai benang pun. Tak sampai disitu, sekujur tubuhnya dikerumuni semut dan dipenuhi bintik merah akibat gigitan semut.
Lihat Juga: Heboh Bayi Perempuan Diletakkan di Rumah Warga Disertai Susu dan Surat Berisi Pesan Mengharukan
Hal itu diungkapkan Dokter Ahli Anak, dr Nur Ayu Lestari yang saat ini menangani bayi tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan perawatan secara optimal dengan memberikan antibiotik, infus dan pemberian nutrisi kepada bayi.
Hanya saja, terdapat benjolan di pipinya yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
"Bayi dirujuk karena benjolan yang mudah berdarah yang ada di pipinya, untuk mengetahui apakah ini tumor atau Hemangioma atau pembuluh darah yang membesar," tuturnya.
Diketahui, bayi malang itu sedang menjalani perawatan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di RSUD dr La Palaloi untuk menjalani perawatan. Bayi tersebut sebelumnya dirawat di Puskesmas Marusu, namun karena terdapat infeksi dalam tubuhnya sehingga harus dirujuk ke RSUD dr La Palaloi.
"Kami merawatnya di ruangan khusus NICU, karena kondisi terkini bayi, kami menemukan ada infeksi berat, atau biasa disebut sepsis. Karena dari masalah kulit tampak ada bisul yang mengeluarkan cairan dari telinga kanan dan kiri. Juga ada benjolan dalam pipi yang gampang berdarah," katanya, Jumat (8/4/2022).
Dia menambahkan, benjolan tersebut mengakibatkan mulut dan bibir bayi berusia tiga hari ini menjadi kering. Oleh karena itu, Ayu menambahkan, pihaknya meminimalkan tindakan untuk pembersihan.
"Kemudian dari sisi lain, saat ditemukan dikerumuni semut, banyak bintik-bintik merah di sekitar kulit," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan, Pemkab Maros bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan sang bayi.
"Bayi yang ditelantarkan oleh ibunya ini telah mendapatkan penanganan khusus dari Pemerintah Kabupaten. Terdapat benjolan di pipi bayi ini, kemungkinan akan dirujuk ke Wahidin. Untuk biaya perawatan dan seluruh kebutuhannya akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten," terangnya.
Dia pun berharap bayi dengan bobot 3,1 kg ini bisa segera sembuh setelah menjalani pengobatan. "Mudah-mudahan bayinya sehat, dan baru kita jalankan prosedur untuk pengadopsiannya," tuturnya.
Hingga saat ini, kata Chaidir, sudah 24 orang yang mengajukan permohonan untuk mengadopsi bayi ini.
"Sudah ada 24 orang yang mengajukan permintaan adopsi untuk bayi ini. Kita akan fasilitasi di DPPPA, akan ada prosedur-prosedur untuk mengadopsi, kita mengutamakan keluarga yang memang belum memiliki anak," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, bayi perempuan ditemukan di kompleks perumahan Jingga Dirgantara Dusun Bangkeng, Desa Tellumpocoe Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dia ditemukan di himpitan dua bangunan rumah yang lebarnya hanya sekitar 50 cm saja.
Saat ditemukan, tubuhnya tak tertutup sehelai benang pun. Tak sampai disitu, sekujur tubuhnya dikerumuni semut dan dipenuhi bintik merah akibat gigitan semut.
Lihat Juga: Heboh Bayi Perempuan Diletakkan di Rumah Warga Disertai Susu dan Surat Berisi Pesan Mengharukan
(agn)