Cegah Kelangkaan, Distribusi Minyak Goreng di Pasaran Harus Diawasi

Senin, 04 April 2022 - 09:19 WIB
loading...
Cegah Kelangkaan, Distribusi Minyak Goreng di Pasaran Harus Diawasi
Kalangan DPRD Seruyan meminta Pemkab melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkair, agar bisa memperhatikan dan mengawasi distribusi minyak goreng (migor) yang beredar di pasaran. iNews TV/Sigit
A A A
SERUYAN - Kalangan DPRD Seruyan meminta Pemkab melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkair, agar bisa memperhatikan dan mengawasi distribusi minyak goreng (migor) yang beredar di pasaran.

Wakil Ketua II DPRD Seruyan M. Aswin mengungkapkan, dalam hal ini tentu saja Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat harus memperhatikan masalah yang menyangkut minyak goreng ini.

Karena keberadaan minyak goreng nampaknya masih menjadi buah bibir pembicaraan dan topik hangat yang selalu jadi perhatian seluruh pihak dalam beberapa waktu belakangan. Mulai dari kelangkaan, sampai dengan harga yang melambung tinggi, tanpa terkecuali di Kabupaten Seruyan.

"Saya harap pemerintah daerah melalui OPD yakni Diskoperindag agar terus memantau dan memperhatikan masalah minyak goreng. Ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diingikan," katanya, Senin (4/4/2022). Baca: Polisi Bubarkan Balap Liar Usai Sahur di Pantai Kendari, Puluhan Motor Diamankan.

Salah satunya adalah dalam rangka mengantisipasi terjadinya kelangkaan minyak goreng yang di pasaran. Sehingga keberadaan dan pendistribusiannya harus selalu dipantau dan diawasi.

Sementara itu, di Kabupaten Seruyan sendiri terdapat banyak Perusahaan Besar Swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit yamg beroperasi, sehingga akan sangat tidak elok jika di wilayah setempat mengalami kelangkaan minyak goreng.

"Di Seruyan inikan ada puluhan PBS yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Maka akan sangat aneh jika kelangkaan itu sampai terjadi, kita harapkan OPD terkait bisa aktif memantau pendistribusiannya di pasaran. Dan untuk masalahan harga, kita berharap hendaknya bisa distabilkan kembali," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6296 seconds (0.1#10.140)