GM FKPPI Jatim Apresiasi BIN yang Bantu Tangani Covid-19 di Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi Badan Intelijen Negara (BIN) yang membantu penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.
Data yang diterima GM FKPPI Jatim, sejak akhir Mei 2020 hingga hari ini, Kamis (17/6/2020), BIN dan Pemkot Surabaya telah melakukan rapid test massal kepada 28.000 lebih warga Kota Surabaya. (baca juga: Setelah Swab Test 5.000 Warga, Mobil PCR BNPB Tinggalkan Surabaya )
Dari jumlah itu, sebanyak 3.500 orang atau sekitar 12,5 persen dinyatakan reaktif. Kemudian yang reaktif dilanjutkan tes swab PCR ada sekitar 1.300-an yang positif Covid-19 atau sebesar 4,6 persen. Dengan adanya data tersebut langkah 3T-1I yakni test, tracing, treatment dan isolation bisa dilakukan dengan sistematis.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BIN dan Pemkot Surabaya yang sudah menyelenggarakan test massal secara gratis ini. Langkah yang dilakukan BIN ini bisa memutus dan melokalisir penyebaran Covid-19,” ujar Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono, saat melihat langsung Mobile Lab BIN Rapid Test Massal di halaman Kantor Kecamatan Mulyorejo, Rabu (17/6/2020).
Menurut Didik, dengan melakukan rapid test secara massal bisa mengidentifikasi, melokalisir dan melihat indikasi penyebaran. Oleh karena itu, GM FKPPI Jatim berharap dengan rapid test massal ini angka positif Covid-19 di Kota Surabaya akan semakin menurun.
“Kami berharap, upaya mencegahan penularan Covid-19 tidak hanya dilakukan BIN dan Pemkot Surabaya, tapi juga harus diikuti secara aktif oleh para pemuda,” terang mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim ini.(baca juga: Respon Kebijakan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 )
Sebab, kata dia, selama ini keikutsertaan pemuda untuk mencegah penyebaran Covid-19 masih belum terlihat nyata. Hal itu dapat dilihat masih banyaknya pemuda yang bergerombol di tempat publik.
“Ada empat hal yang sangat penting yang harus dilakukan masyarakat sebelum anti virus dan obat Covid-19 ditemukan. Yakni selalu memakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak yang cukup dan mengkonsumsi vitamin secara rutin,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Didik, GM FKPPI Jatim ingin pemuda menjadi role model bagi lingkungan sekitar untuk terus menggalakkan empat hal tersebut.
“Kami harap protokol kesehatan dilakukan dengan ketat oleh para pemuda untuk melindungi secara khusus anggota keluarga dan lingkungan yang menderita komorbid atau penyakit penyerta, yang masuk dalam kategori resiko tinggi” katanya.
Dalam kesempatan itu Didik Prasetiyono didampingi Wakil Ketua GM FKKPI Jatim M Taufik memberikan bantuan sebanyak 1.000 masker. Bantuan ini diterima perwakilan dari BIN di sela melihat rapid test massal di Kecamatan Mulyosari
Lihat Juga: 4 Kabinda Naik Pangkat Jadi Brigjen Awal September 2024, 2 Nama Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak
Data yang diterima GM FKPPI Jatim, sejak akhir Mei 2020 hingga hari ini, Kamis (17/6/2020), BIN dan Pemkot Surabaya telah melakukan rapid test massal kepada 28.000 lebih warga Kota Surabaya. (baca juga: Setelah Swab Test 5.000 Warga, Mobil PCR BNPB Tinggalkan Surabaya )
Dari jumlah itu, sebanyak 3.500 orang atau sekitar 12,5 persen dinyatakan reaktif. Kemudian yang reaktif dilanjutkan tes swab PCR ada sekitar 1.300-an yang positif Covid-19 atau sebesar 4,6 persen. Dengan adanya data tersebut langkah 3T-1I yakni test, tracing, treatment dan isolation bisa dilakukan dengan sistematis.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BIN dan Pemkot Surabaya yang sudah menyelenggarakan test massal secara gratis ini. Langkah yang dilakukan BIN ini bisa memutus dan melokalisir penyebaran Covid-19,” ujar Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono, saat melihat langsung Mobile Lab BIN Rapid Test Massal di halaman Kantor Kecamatan Mulyorejo, Rabu (17/6/2020).
Menurut Didik, dengan melakukan rapid test secara massal bisa mengidentifikasi, melokalisir dan melihat indikasi penyebaran. Oleh karena itu, GM FKPPI Jatim berharap dengan rapid test massal ini angka positif Covid-19 di Kota Surabaya akan semakin menurun.
“Kami berharap, upaya mencegahan penularan Covid-19 tidak hanya dilakukan BIN dan Pemkot Surabaya, tapi juga harus diikuti secara aktif oleh para pemuda,” terang mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim ini.(baca juga: Respon Kebijakan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 )
Sebab, kata dia, selama ini keikutsertaan pemuda untuk mencegah penyebaran Covid-19 masih belum terlihat nyata. Hal itu dapat dilihat masih banyaknya pemuda yang bergerombol di tempat publik.
“Ada empat hal yang sangat penting yang harus dilakukan masyarakat sebelum anti virus dan obat Covid-19 ditemukan. Yakni selalu memakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak yang cukup dan mengkonsumsi vitamin secara rutin,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Didik, GM FKPPI Jatim ingin pemuda menjadi role model bagi lingkungan sekitar untuk terus menggalakkan empat hal tersebut.
“Kami harap protokol kesehatan dilakukan dengan ketat oleh para pemuda untuk melindungi secara khusus anggota keluarga dan lingkungan yang menderita komorbid atau penyakit penyerta, yang masuk dalam kategori resiko tinggi” katanya.
Dalam kesempatan itu Didik Prasetiyono didampingi Wakil Ketua GM FKKPI Jatim M Taufik memberikan bantuan sebanyak 1.000 masker. Bantuan ini diterima perwakilan dari BIN di sela melihat rapid test massal di Kecamatan Mulyosari
Lihat Juga: 4 Kabinda Naik Pangkat Jadi Brigjen Awal September 2024, 2 Nama Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak
(msd)