Kepala BNPT: Masjid Jadi Pusat Pendidikan Islam Rahmatan Lil Alamin
loading...
A
A
A
Mantan Kapolda Papua ini menjelaskan bahwa bertoleransi bukan berarti menggadaikan syariat agama, melainkan sebagai negara yang beragam dan majemuk, Indonesia harus menjunjung nilai toleransi. Hal itu karena negara menjamin atas nama Undang-undang untuk melaksanakan syriat agama sesuai dengan yang dianutnya.
“Jadi tentunya tidak ada masalah bagi umat Islam untuk melakukan amaliyah sesuai dengan yang disyariatkan, dan karena karakter agama kita adalah agama yang menghormati agama lain. Itulah kebesaran bangsa kita,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPT juga berharap dengan akan dibangunnya Pondok Pesantren Nurul Ibad 3 ini, maka akan bertambah tempat untuk pembangunan manusia Indonesia dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045.
“Tentunya keberadaan Ponpes ini akan banyak menanamkan pelajaran pada sisi agama bagi para santri dan santriwati, dimana hal itu merupakan pondasi dalam pembentukan akhlak bagi generasi muda Indonesia agar kedepan menjadi generasi yang unggul, yang memiliki daya saing sehingga bisa menjadi pemimpin-pemimpin umat pada setiap bidang organisasi pemerintahan atau swasta,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Oleh karena itu Kepala BNPT pun juga berharap agar masjid yang telah ia resmikan ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. “Mari kita jadikan masjid ini menjadi tempat bagi kita untuk pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki kemampuan pemahaman agama yang baik dan diiringi dengan semangat membangun kecintaan terhadap NKRI,” kata mantan Kapolda Banten ini.
Dalam kesempatan yang sama Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ibad, KH Ibnu Mulkan menyampaikan bahwa pembangunan masjid dan pondok pesantren yang lahannya berasal dari tanah wakaf ini bertujuan untuk sarana menyebarkan syiar ajaran Islam melalui pendidikan di pondok pesantren.
“Masjid ini diharapkan menjadi ujung tombak dakwah Islam yangrahmatan lil alamin, masjid yang anti radikalisme, terorisme, dan intoleransi, serta diharapkan ponpes ini sebagai pusat pembinaan bagi santri dalam mempelajari ajaran-ajaran agama Islam yang moderat,” ucapnya.
Pihaknya berharap masjid ataupun ponpesnya bisa bersinergi dengan BNPT untuk mendakwahkan IslamRahmatan Lil Alamin, Islam yang sejuk sesuai ajaran para nabi dan wali, juga untuk menjadikan Islam yang moderat, Islam yang menjadi contoh di seluruh dunia.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kepala BNPT kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo, Deputi I bidang Pencegahan, Pelindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi, dan jajaran pejabat BNPT lainnya serta Ketua Umum Yayasan Nurul Ibad dan Mustasyar PBNU KH M Syakrim.
“Jadi tentunya tidak ada masalah bagi umat Islam untuk melakukan amaliyah sesuai dengan yang disyariatkan, dan karena karakter agama kita adalah agama yang menghormati agama lain. Itulah kebesaran bangsa kita,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPT juga berharap dengan akan dibangunnya Pondok Pesantren Nurul Ibad 3 ini, maka akan bertambah tempat untuk pembangunan manusia Indonesia dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045.
“Tentunya keberadaan Ponpes ini akan banyak menanamkan pelajaran pada sisi agama bagi para santri dan santriwati, dimana hal itu merupakan pondasi dalam pembentukan akhlak bagi generasi muda Indonesia agar kedepan menjadi generasi yang unggul, yang memiliki daya saing sehingga bisa menjadi pemimpin-pemimpin umat pada setiap bidang organisasi pemerintahan atau swasta,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Oleh karena itu Kepala BNPT pun juga berharap agar masjid yang telah ia resmikan ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. “Mari kita jadikan masjid ini menjadi tempat bagi kita untuk pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki kemampuan pemahaman agama yang baik dan diiringi dengan semangat membangun kecintaan terhadap NKRI,” kata mantan Kapolda Banten ini.
Dalam kesempatan yang sama Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ibad, KH Ibnu Mulkan menyampaikan bahwa pembangunan masjid dan pondok pesantren yang lahannya berasal dari tanah wakaf ini bertujuan untuk sarana menyebarkan syiar ajaran Islam melalui pendidikan di pondok pesantren.
“Masjid ini diharapkan menjadi ujung tombak dakwah Islam yangrahmatan lil alamin, masjid yang anti radikalisme, terorisme, dan intoleransi, serta diharapkan ponpes ini sebagai pusat pembinaan bagi santri dalam mempelajari ajaran-ajaran agama Islam yang moderat,” ucapnya.
Pihaknya berharap masjid ataupun ponpesnya bisa bersinergi dengan BNPT untuk mendakwahkan IslamRahmatan Lil Alamin, Islam yang sejuk sesuai ajaran para nabi dan wali, juga untuk menjadikan Islam yang moderat, Islam yang menjadi contoh di seluruh dunia.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kepala BNPT kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo, Deputi I bidang Pencegahan, Pelindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi, dan jajaran pejabat BNPT lainnya serta Ketua Umum Yayasan Nurul Ibad dan Mustasyar PBNU KH M Syakrim.