Dorong Pemulihan Pariwisata, PHRI Bali Usulkan Bebas Visa Turis ASEAN
loading...
A
A
A
DENPASAR - Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengusulkan adanya kebijakan bebas visa bagi wisatawan dari kawasan ASEAN, untuk mempercepat pemulihan pariwisata di Bali.
"Dengan free visa, saya yakin okupansi hotel akan lebih cepat meningkat," kata Juru bicara PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).
Dia mengakui, penghapusan karantina dan pemberlakuan visa on arrival dari awalnya 23 negara menjadi 42 negara, telah mampu meningkatkan okupansi hotel dari 15% menjadi 25%.
Namun, peningkatan itu dinilai masih lamban. Hingga kini, jumlah kedatangan penumpang dari luar negeri ke Bali masih di bawah 1.000 orang setiap harinya.
Angka itu masih jauh dibandingkan kedatangan luar negeri sebelum pandemi hingga menembus 15.000 orang per hari. "Jadi untuk saat ini dampaknya memang belum signifikan, karena kedatangan bertahap," bebernya.
Menurutnya, jika kebijakan bebas visa untuk wisatawan dari ASEAN diberlakukan seperti dulu, diprediksi okupansi hotel bisa meningkat hingga 40%.
Dengan kebijakan saat ini, wisatawan yang tiba di Bali masih harus membayar Rp500 ribu untuk pengajuan permohonan visa on arrival. Sedangkan dengan bebas visa, tidak perlu membayar.
"Dulu dengan free visa untuk ASEAN, yang datang ke Indonesia 14 juta orang di tahun 2019 dan yang ke Bali 6,3 juta," tukasnya.
"Dengan free visa, saya yakin okupansi hotel akan lebih cepat meningkat," kata Juru bicara PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).
Dia mengakui, penghapusan karantina dan pemberlakuan visa on arrival dari awalnya 23 negara menjadi 42 negara, telah mampu meningkatkan okupansi hotel dari 15% menjadi 25%.
Namun, peningkatan itu dinilai masih lamban. Hingga kini, jumlah kedatangan penumpang dari luar negeri ke Bali masih di bawah 1.000 orang setiap harinya.
Angka itu masih jauh dibandingkan kedatangan luar negeri sebelum pandemi hingga menembus 15.000 orang per hari. "Jadi untuk saat ini dampaknya memang belum signifikan, karena kedatangan bertahap," bebernya.
Menurutnya, jika kebijakan bebas visa untuk wisatawan dari ASEAN diberlakukan seperti dulu, diprediksi okupansi hotel bisa meningkat hingga 40%.
Dengan kebijakan saat ini, wisatawan yang tiba di Bali masih harus membayar Rp500 ribu untuk pengajuan permohonan visa on arrival. Sedangkan dengan bebas visa, tidak perlu membayar.
"Dulu dengan free visa untuk ASEAN, yang datang ke Indonesia 14 juta orang di tahun 2019 dan yang ke Bali 6,3 juta," tukasnya.
(hsk)