Rahman Pina Minta Perwakilan PT Vale Keluar, Pelaksanaan RDP Ternyata Tidak Kuorum
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dijadwalkan DPRD Sulsel dengan agenda pembahasan isu limbah kayu dan industri PT Vale diwarnai 'pengusiran' manajemen perseroan tambang, Kamis (24/3/2022).
Ironisnya, RDP itu berakhir tanpa hasil lantaran ternyata anggota Komisi D DPRD Sulsel yang membidangi pembangunan tidak sepenuhnya hadir pada RDP tersebut alias tidak kuorum.
Dari pantauan media, RDP yang diinisiasi oleh segelintir anggota Komisi D DPRD Sulsel itu hanya dihadiri oleh 6 anggota, dari 18 anggota legislatif di komisi tersebut.
Pada RDP tersebut, hadir manajemen PT Vale yang sedianya telah bersiap memaparkan perihal isu yang menjadi agenda utama dalam rapat tersebut.
Namun, alih-alih menegaskan kehadiran anggotanya, Ketua Komisi D DPRD Sulsel Rahman Pina justru meminta agar manajemen PT Vale yang sudah hadir agar beranjak meninggalkan ruang rapat.
Dia beralasan RDP tersebut seharusnya dihadiri oleh jajaran direksi namun malah hanya dihadiri oleh seorang direktur. Menurutnya, direktur bukan pejabat yang bisa mengambil kebijakan dalam perusahaan tersebut.
"Saya minta keterangan dari PT Vale kenapa direksinya tidak hadir. Di tempat ini, gubernur saja kalau kami minta, hadir. Ini PT Vale yang diundang adalah direksinya, yang hadir adalah direkturnya," tanya Rahman kepada perwakilan PT Vale yang hadir.
Rahman mengakui bahwa pihaknya telah mengirimkan undangan sejak sepekan yang lalu kepada jajaran direksi PT Vale. Dengan begitu, seharusnya tidak ada alasan bagi direksi PT Vale untuk tidak hadir, apalagi kehadiran mereka tanpa konfirmasi.
RDP awalnya sempat akan ditunda. Namun Rahman meminta perwakilan PT Vale untuk mengklarifikasi dan membeberkan alasan ketidakhadiran jajaran direksi di sana.
Perwakilan PT Vale berdalih bahwa direksi mereka ada yang sedang dalam kondisi tidak sehat. Sebagian lainnya juga ada yang menghadiri rapat di Jakarta.
"Ada permohonan maaf saya sampaikan dari direktur utama kami, beliau berhalangan hadir karena memang sedang tidak dalam kondisi sehat," kata Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT Vale Indonesia , Endra Kusuma.
Endra Kusuma yang ditemui usai meninggalkan ruang rapat menyebutkan ada 5 direksi yang dimiliki PT Vale. Namun semuanya berhalangan hadir.
"Tapi kami akan sampaikan juga bahwa DPRD meminta untuk direksi hadir sehingga kalau dijadwalkan kemudian hari, kita akan hadir," kata Endra.
Terkait ancaman DPRD yang akan meminta bantuan polisi jika direksi tidak hadir, Endra menegaskan pihaknya akan kooperatif.
"Tentu saja PT Vale adalah perusahaan yang taat pada pemerintah. Jadi tetap pemanggilan paksa bukan opsi bagi kami. Dengan niat baik kami pasti akan datang jika memang kami diundang kembali," katanya.
Ironisnya, RDP itu berakhir tanpa hasil lantaran ternyata anggota Komisi D DPRD Sulsel yang membidangi pembangunan tidak sepenuhnya hadir pada RDP tersebut alias tidak kuorum.
Dari pantauan media, RDP yang diinisiasi oleh segelintir anggota Komisi D DPRD Sulsel itu hanya dihadiri oleh 6 anggota, dari 18 anggota legislatif di komisi tersebut.
Pada RDP tersebut, hadir manajemen PT Vale yang sedianya telah bersiap memaparkan perihal isu yang menjadi agenda utama dalam rapat tersebut.
Namun, alih-alih menegaskan kehadiran anggotanya, Ketua Komisi D DPRD Sulsel Rahman Pina justru meminta agar manajemen PT Vale yang sudah hadir agar beranjak meninggalkan ruang rapat.
Dia beralasan RDP tersebut seharusnya dihadiri oleh jajaran direksi namun malah hanya dihadiri oleh seorang direktur. Menurutnya, direktur bukan pejabat yang bisa mengambil kebijakan dalam perusahaan tersebut.
"Saya minta keterangan dari PT Vale kenapa direksinya tidak hadir. Di tempat ini, gubernur saja kalau kami minta, hadir. Ini PT Vale yang diundang adalah direksinya, yang hadir adalah direkturnya," tanya Rahman kepada perwakilan PT Vale yang hadir.
Rahman mengakui bahwa pihaknya telah mengirimkan undangan sejak sepekan yang lalu kepada jajaran direksi PT Vale. Dengan begitu, seharusnya tidak ada alasan bagi direksi PT Vale untuk tidak hadir, apalagi kehadiran mereka tanpa konfirmasi.
RDP awalnya sempat akan ditunda. Namun Rahman meminta perwakilan PT Vale untuk mengklarifikasi dan membeberkan alasan ketidakhadiran jajaran direksi di sana.
Perwakilan PT Vale berdalih bahwa direksi mereka ada yang sedang dalam kondisi tidak sehat. Sebagian lainnya juga ada yang menghadiri rapat di Jakarta.
"Ada permohonan maaf saya sampaikan dari direktur utama kami, beliau berhalangan hadir karena memang sedang tidak dalam kondisi sehat," kata Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT Vale Indonesia , Endra Kusuma.
Endra Kusuma yang ditemui usai meninggalkan ruang rapat menyebutkan ada 5 direksi yang dimiliki PT Vale. Namun semuanya berhalangan hadir.
"Tapi kami akan sampaikan juga bahwa DPRD meminta untuk direksi hadir sehingga kalau dijadwalkan kemudian hari, kita akan hadir," kata Endra.
Terkait ancaman DPRD yang akan meminta bantuan polisi jika direksi tidak hadir, Endra menegaskan pihaknya akan kooperatif.
"Tentu saja PT Vale adalah perusahaan yang taat pada pemerintah. Jadi tetap pemanggilan paksa bukan opsi bagi kami. Dengan niat baik kami pasti akan datang jika memang kami diundang kembali," katanya.
(tri)