Balita 3 Tahun Kecanduan Merokok, Ngamuk Tendang Pintu sampai Jebol Kalau Tak Diberi

Senin, 21 Maret 2022 - 18:41 WIB
loading...
Balita 3 Tahun Kecanduan...
Balita laki-laki berusia 3 tahun asal Kelurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, DIY sudah doyan mengkonsumsi rokok. Foto/Ilustrasi/lifelinescreening.com
A A A
GUNUNGKIDUL - Seorang balita laki-laki berusia 3 tahun asal Kelurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, DIY sudah doyan mengkonsumsi rokok. Bahkan balita ini sering mengamuk ketika orang tuanya tidak memberinya rokok seperti yang diminta.

Sang ibu mengaku sangat kebingungan bagaimana menghentikan aktivitas anaknya tersebut. Ia khawatir aktivitas merokok anaknya yang masih balita tersebut akan mengganggu kesehatan dikemudian hari dan menimbulkan perilaku negatif lainnya.



"Saking bingungnya, saya bawa ke orang pintar. Tapi tidak sembuh," kata ibu balita tersebut ketika didatangi MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (21/3/2022).

Sang ibu tidak menyangka anaknya akan berubah tantrum atau marah besar ketika permintaan rokok tidak dikabulkan. Wanita ini bahkan mengaku tidak mengetahui kenapa anaknya bisa senang merokok.

Awalnya anak bungsunya tersebut hanyalah mengambil puntung rokok yang ada di sekitar rumah mereka. Saat itu sang ibu sempat menegur sang anak agar jangan menghisap puntung rokok tersebut karena kotor.

"Anak saya tak tegur jangan menghisap empis (puntung rokok) karena kotor. Eee, ternyata itu puntung rokok suami saya," papar dia.



Wanita ini mengakui jika suaminya memang perokok. Tak hanya suaminya, teman-teman suaminya yang sama-sama bekerja sebagai buruh di pertambangan batu putih tak jauh dari rumah mereka juga merokok. Sang suami awalnya memang ceroboh membuang begitu saja puntung rokok di sekitar rumah.

Awalnya sang anak menuruti perintah ibunya untuk membuang puntung rokok tersebut. Namun, lama-kelamaan ternyata puntung rokok tersebut dinyalakan dengan api. Dan anaknya pun menghisap puntung rokok yang masih menyala tersebut layaknya seorang perokok.

"Ya cuma dihisap langsung dibuang (asapnya). Tidak sampai dihisap sampai dada," papar dia.

Aktivitas ini sudah berlangsung 2 bulan lamanya bahkan kini sang bocah seringkali mengamuk jika tidak diberi rokok oleh ibunya. Memang bocah ini akan langsung meminta rokok ketika melihat orang lain merokok.

Ketika mengamuk karena tak diberi rokok, sang bocah tidak segan membuang berbagai benda yang ada di depannya. Bahkan tak jarang sang bocah memukul ataupun menendang orang tuanya karena tidak diberi rokok.

Bocah ini sempat beberapa kali merusak perabotan rumah termasuk menendang dinding dan pintu kamar yang terbuat dari kalsiboard hingga jebol. Meski khawatir dan sadar efek negatif rokok, namun kedua orangtuanya mengaku tak kuasa melihat anaknya marah besar.

"Dia itu kuat sekali. Wong kalsiboard saja ditendang jebol," terangnya.

Selain terpicu karena melihat orang lain merokok bocah ini juga selalu meminta rokok setiap menjelang maghrib. Keadaan ini tentu membuat mereka curiga apakah anaknya dirasuki oleh makhluk lain

Karena sudah sering bocah ini pun sampai hafal rasa berbagai merek rokok yang ada. Bocah ini bahkan mengetahui rokok mana yang rasanya enak dan tidak enak ketika dihisab. Bocah ini bahkan mampu menghisap rokok nyaris habis mendekati filternya.

Namun, anehnya bocah ini selalu menolak ketika diberi rokok kretek. Sebenarnya tidak ada pemicu khusus ketika anaknya meminta rokok kecuali melihat ada orang lain yang merokok.

Berbagai upaya telah mereka lakukan agar sang anak berhenti merokok. Sang ibu mengaku pernah mengolesi filter rokok dengan ulekan cabe harapannya agar sang bocah tidak lagi menghisap rokok karena pedas rasanya.

"Tapi itu tidak mempan. Bahkan malah tambah mengamuk," keluhnya.

Karena sudah kewalahan untuk menghadapi anaknya ketika marah, kedua orang tuanya bahkan berinisiatif untuk membawa bocah laki-laki 3 tahun tersebut ke orang pintar. Orang pintar tersebut mengatakan jika sang anak kerasukan arwah kakeknya ketika tengah marah meminta rokok.

Namun, mereka belum membawa kembali anak tersebut ke orang pintar karena ketiadaan biaya. Pasangan ini memang belum membawa anaknya ke Puskesmas ataupun petugas kesehatan lainnya karena memang tidak ada keluhan sakit dari sang buah hati.

"Bagaimana mau periksa wong bocahnya itu sehat. Tidak mengeluhkan sakit," paparnya.



Namun saat ini ketika tengah tertidur pernapasan sang anak seperti terganggu. Mereka Berharap ada pihak lain yang bisa mengubah sikap anak bungsu dari empat bersaudara ini.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)