Unair Uji Klinis Obat Covid-19 ke Manusia Akhir Juli 2020
loading...
A
A
A
SURABAYA - Temuan lima senyawa kombinasi obat untuk pasien Covid-19 temuan Universitas Airlangga (Unair) terus ditindaklanjuti. Selain menargetkan uji klinis obat pada manusia di akhir Juli, Unair juga sudah memiliki gambaran atau rancangan vaksin di awal tahun 2021 mendatang.
Rektor Unair Surabaya, Muhammad Nasih mengatakan, hingga saat ini proses para peneliti di Pusat Stem Cell Unair dan peneliti di Lembaga Penyakit Tropis Unair telah melakukan tahapan toksisitas pada hewan percobaan tikus kecil dan tikus besar.
“Langkah selanjutnya yang segera akan dilakukan peneliti yakni uji klinis pada manusia yang ditargetkan akan berlangsung pada akhir Juli 2020 nanti,” katanya seusai dilantik kembali sebagai Rektor Unair, Selasa (16/6/2020).(baca juga: Pemerintah Dukung Penuh Unair Kembangkan Obat Corona )
Tidak hanya itu, Unair juga menargetkan pembuatan antivirus atau vaksin Covid-19 melalui dua pendekatan yakni pendekatan konvensional di bawah naungan peneliti Institute of Tropical Disease (ITD) atau lembaga penyakit tropis Unair.
“Juga pendekatan biomunukuler yang rencananya di awal tahun 2021 mendatang peneliti Unair diharapkan sudah mendapatkan gambaran terkait pola dan rancangan dari vaksin Covid-19,” katanya.(baca juga: Di Surabaya 28 Meninggal Murni Covid-19, 300 Karena Komorbid )
Dia menjelaskan, ada lima kombinasi obat Covid-19 yang akan diproduksi yakni, loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.
Kombinasi obat ini sudah melalui proses uji toksisitas dan pengujian kombinasi efektivitas pada kelima regimen kombinasi obat.
Di antarnya dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi sel target jenis virus seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, sel liver sebagai tempat untuk menumbuhkan sel virus sars-cov-2 yang merupakan sel Covid-19 asli Indonesia yang didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan sudah mendapat sertifikasi uji layak etik dari tim etik RSUA.
Rektor Unair Surabaya, Muhammad Nasih mengatakan, hingga saat ini proses para peneliti di Pusat Stem Cell Unair dan peneliti di Lembaga Penyakit Tropis Unair telah melakukan tahapan toksisitas pada hewan percobaan tikus kecil dan tikus besar.
“Langkah selanjutnya yang segera akan dilakukan peneliti yakni uji klinis pada manusia yang ditargetkan akan berlangsung pada akhir Juli 2020 nanti,” katanya seusai dilantik kembali sebagai Rektor Unair, Selasa (16/6/2020).(baca juga: Pemerintah Dukung Penuh Unair Kembangkan Obat Corona )
Tidak hanya itu, Unair juga menargetkan pembuatan antivirus atau vaksin Covid-19 melalui dua pendekatan yakni pendekatan konvensional di bawah naungan peneliti Institute of Tropical Disease (ITD) atau lembaga penyakit tropis Unair.
“Juga pendekatan biomunukuler yang rencananya di awal tahun 2021 mendatang peneliti Unair diharapkan sudah mendapatkan gambaran terkait pola dan rancangan dari vaksin Covid-19,” katanya.(baca juga: Di Surabaya 28 Meninggal Murni Covid-19, 300 Karena Komorbid )
Dia menjelaskan, ada lima kombinasi obat Covid-19 yang akan diproduksi yakni, loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.
Kombinasi obat ini sudah melalui proses uji toksisitas dan pengujian kombinasi efektivitas pada kelima regimen kombinasi obat.
Di antarnya dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi sel target jenis virus seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, sel liver sebagai tempat untuk menumbuhkan sel virus sars-cov-2 yang merupakan sel Covid-19 asli Indonesia yang didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan sudah mendapat sertifikasi uji layak etik dari tim etik RSUA.
(msd)