Perdagangan Jawa Timur Defisit USD920 Juta Selama Januari-Februari 2022
loading...
A
A
A
SURABAYA - Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama Februari 2022 mengalami defisit USD478,42 juta. Defisit ini disebabkan selisih nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD532,45 juta. Sedangkan di sektor nonmigas mengalami surplus nilai perdagangan sebesar USD 54,03 juta.
Secara kumulatif selama Januari-Februari 2022 neraca perdagangan Jatim juga masih mengalami defisit sebesar USD920,07 juta. Hal ini disebabkan karena defisit pada sektor migas sebesar USD1,01 miliar. Sedangkan neraca perdagangan sektor nonmigas mengalami surplus sebesar USD89,38 juta.
Baca juga: Dobrak Kamar Hotel, Satpol PP Kota Malang Temukan Pasangan Tak Berbaju dan Kondom Bekas
“Kondisi ini membuat kedua sektor tersebut perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jatim secara kumulatif berubah menjadi surplus di periode berikutnya. Selain itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Jumat (18/3/2022).
Data BPS Jatim menunjukkan, nilai impor Jatim pada Februari 2022 mencapai USD2,33 miliar atau naik 3,13 persen dibandingkan Januari 2022. Impor nonmigas Februari 2022 mencapai USD1,71 miliar atau turun 1,74 persen dibandingkan Januari 2022. Impor migas Februari 2022 mencapai USD0,62 miliar atau naik sebesar 19,55 persen dibandingkan Januari 2022.
Sementara itu, nilai ekspor Jatim pada Februari 2022 mencapai USD1,85 miliar atau naik 1,87 persen dibandingkan Januari 2022. Angka naik 9,01 persen jika dibanding Februari 2021. Ekspor nonmigas Februari 2022 mencapai USD1,77 miliar atau turun 0,65 persen dibandingkan Januari 2022. “Ekspor migas pada Februari 2022 mencapai USD 84,97 juta atau naik 15,39 persen dibandingkan Januari 2022,” imbuh Umar.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim bulan Februari 2022, disusul ke Jepang dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Amerika Serikat mencapai USD350,86 juta.
Sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar USD260,11 juta dan USD207,39 juta. Sedangkan untuk impor, tertinggi berasal dari Tiongkok yang mencapai USD528,63 juta. Diikuti dari Thailand sebesar USD131,10 juta serta dari Amerika Serikat sebesar USD107,18 juta
Secara kumulatif selama Januari-Februari 2022 neraca perdagangan Jatim juga masih mengalami defisit sebesar USD920,07 juta. Hal ini disebabkan karena defisit pada sektor migas sebesar USD1,01 miliar. Sedangkan neraca perdagangan sektor nonmigas mengalami surplus sebesar USD89,38 juta.
Baca juga: Dobrak Kamar Hotel, Satpol PP Kota Malang Temukan Pasangan Tak Berbaju dan Kondom Bekas
“Kondisi ini membuat kedua sektor tersebut perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jatim secara kumulatif berubah menjadi surplus di periode berikutnya. Selain itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Jumat (18/3/2022).
Data BPS Jatim menunjukkan, nilai impor Jatim pada Februari 2022 mencapai USD2,33 miliar atau naik 3,13 persen dibandingkan Januari 2022. Impor nonmigas Februari 2022 mencapai USD1,71 miliar atau turun 1,74 persen dibandingkan Januari 2022. Impor migas Februari 2022 mencapai USD0,62 miliar atau naik sebesar 19,55 persen dibandingkan Januari 2022.
Sementara itu, nilai ekspor Jatim pada Februari 2022 mencapai USD1,85 miliar atau naik 1,87 persen dibandingkan Januari 2022. Angka naik 9,01 persen jika dibanding Februari 2021. Ekspor nonmigas Februari 2022 mencapai USD1,77 miliar atau turun 0,65 persen dibandingkan Januari 2022. “Ekspor migas pada Februari 2022 mencapai USD 84,97 juta atau naik 15,39 persen dibandingkan Januari 2022,” imbuh Umar.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim bulan Februari 2022, disusul ke Jepang dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Amerika Serikat mencapai USD350,86 juta.
Sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar USD260,11 juta dan USD207,39 juta. Sedangkan untuk impor, tertinggi berasal dari Tiongkok yang mencapai USD528,63 juta. Diikuti dari Thailand sebesar USD131,10 juta serta dari Amerika Serikat sebesar USD107,18 juta
(msd)