Detik-detik Kebocoran Sumur Gas Dieng yang Menewaskan 1 Pekerja, 8 Dirawat
loading...
A
A
A
DIENG - Kebocoran sumur gas panas bumi PLTP Geo Dipa Energi di Dieng, Jawa Tengah menewaskan 1 pekerja dan 8 lainnya dirawat di rumah sakit. Para korban diduga menghirup gas.
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Ibrahim menjelaskan bahwa kebocoran terjadi pada sumur produksi yang sedang diperbaiki.
Di lokasi ada rig atau menara pengeboran. Untuk proses perbaikan, maka sumur harus diinjeksi dulu supaya mati.
"Ketika diinjeksi itulah salah satu pompa terbuka sehingga H2S-nya keluar. Jadi tidak ada ledakan atau semburan. Dan kebocoran di pompa bukan di kepala sumur," kata Riki Ibramim dalam keterangannya, Sabtu (12/3/2022).
Dia menyebut alat itu terbuka dengan tekanan 2.000 psi. Padahal sumur saat itu baru diinjeksi pada tekanan 400 psi atau seperlimanya.
"Pimpinan tim, saudara Lili Marsudi bermaksud menutup pompa tersebut. Namun H2S yang terkonsentrasi di lokasi terhirup hingga korban tak sadarkan diri."
"Belakangan, saudara Lili meninggal saat dalam perawatan di RSUD Wonosobo," ujarnya.
Saat kejadian, sejumlah pekerja lain tim kontraktor bermaksud membantu dan menolong saudara Lili dan mereka menghirup H2S juga. Saat ini mereka sedang dalam perawatan di RSUD Wonosobo.
"Kami sangat berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara Lili serta jatuhnya para korban," ujarnya.
Dia memastikan para korban adalah para pekerja profesional dan tidak ada warga yang menjadi korban.
Saat ini, Kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi dan kami akan maksimal membantu serta sangat terbuka untuk memberi informasi.
"Tidak ada sterilisasi maupun evaluasi karena H2S yang tadi keluar dan sempat terakumulasi sudah menguap di udara. Lokasi sudah aman," ujarnya.
Tim internal sedang menginvestigasi penyebab salah satu pompa tadi bisa terbuka.
Lihat Juga: Profil Benny Laos, Cagub Maluku Utara yang Tewas dalam Ledakan Speedboat di Pulau Taliabu
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Ibrahim menjelaskan bahwa kebocoran terjadi pada sumur produksi yang sedang diperbaiki.
Di lokasi ada rig atau menara pengeboran. Untuk proses perbaikan, maka sumur harus diinjeksi dulu supaya mati.
"Ketika diinjeksi itulah salah satu pompa terbuka sehingga H2S-nya keluar. Jadi tidak ada ledakan atau semburan. Dan kebocoran di pompa bukan di kepala sumur," kata Riki Ibramim dalam keterangannya, Sabtu (12/3/2022).
Dia menyebut alat itu terbuka dengan tekanan 2.000 psi. Padahal sumur saat itu baru diinjeksi pada tekanan 400 psi atau seperlimanya.
"Pimpinan tim, saudara Lili Marsudi bermaksud menutup pompa tersebut. Namun H2S yang terkonsentrasi di lokasi terhirup hingga korban tak sadarkan diri."
"Belakangan, saudara Lili meninggal saat dalam perawatan di RSUD Wonosobo," ujarnya.
Saat kejadian, sejumlah pekerja lain tim kontraktor bermaksud membantu dan menolong saudara Lili dan mereka menghirup H2S juga. Saat ini mereka sedang dalam perawatan di RSUD Wonosobo.
"Kami sangat berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara Lili serta jatuhnya para korban," ujarnya.
Dia memastikan para korban adalah para pekerja profesional dan tidak ada warga yang menjadi korban.
Saat ini, Kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi dan kami akan maksimal membantu serta sangat terbuka untuk memberi informasi.
"Tidak ada sterilisasi maupun evaluasi karena H2S yang tadi keluar dan sempat terakumulasi sudah menguap di udara. Lokasi sudah aman," ujarnya.
Tim internal sedang menginvestigasi penyebab salah satu pompa tadi bisa terbuka.
Lihat Juga: Profil Benny Laos, Cagub Maluku Utara yang Tewas dalam Ledakan Speedboat di Pulau Taliabu
(shf)