Positif COVID-19 di Kota Malang Terus Bertambah, Sutiaji Gusar
loading...
A
A
A
MALANG - Penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Malang, terus bertambah. Kondisi ini membuat Wali Kota Malang, Sutiaji gusar. Namun, kegusaran itu tidak mematahkan semangatnya untuk terus menanggulangi wabah ini.
(Baca juga: Taman Baca Pesisir, Pengobat Rindu Anak-anak untuk Sekolah )
Menurutnya, saat ini diperlukan langkah penguatan tracing. Menindaklanjuti hal tersebut, Sutiaji segera mengumpulkan jajaran tim ahlinya untuk merumuskan strategi lebih lanjut dalam mengatasi permasalahan dimaksud.
"Pilihannya adalah melakukan beberapa strategi penguatan tracing dengan membentuk tim khusus yang bertugas untuk melakukan tracing sekaligus treatmen dan pendampingan khususnya pada prolanis," ujarnya.
Nanti, lanjutnya akan segera kami bentuk tim tersebut di masing-masing kecamatan dengan bantuan perguruan tinggi yang ada. Masing-masing tim ahli juga akan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tracing di kecamatan yang menjadi wilayahnya.
"Camat dan Lurah juga akan terus bekerja membantu tim khusus tersebut, agar warga yang memiliki kontak erat dengan kasus positif COVID-19 dapat terlacak dengan baik," tegasnya.
(Baca juga: Takut Membawa Virus Corona, Bek Persik Bertahan Tiga Bulan di Kediri )
Sutiaji juga menjelaskan, bahwa hal itu diharapkan dapat memudahkan pemerintah utamanya para petugas agar bisa melakukan pendampingan sekaligus penanganan khusus untuk menekan angka positif di Kota Malang.
Penanganan khusus yang dimaksud adalah menggencarkan penggunaan ramuan herbal sebagai suplemen, agar daya imunitas tubuh semakin meningkat. "Hal ini juga sebagai upaya Pemkot Malang mewujudkan Malherb yang kami luncurkan beberapa waktu lalu," tandasnya.
"Kami juga berharap peningkatan imun tersebut dapat diterapkan pada prolanis, agar masyarakat dengan penyakit komorbid, khususnya yang berada pada level 4 bisa mendapat pendampingan dan treatmen secara maksimal," imbuhnya.
(Baca juga: Luncurkan Komitmen, Geisha Ingin Tegaskan Eksistensi )
Berdasarkan data yang ada, saat ini sebanyak 24 orang baik pada kasus positif, PDP maupun reaktif hasil rapidnya telah menjalani penanganan khusus suplemen herbal tersebut.
"Hasilnya menunjukkan peningkatan yang baik, secara klinis mereka mengalami percepatan kesembuhan dibandingkan pasien lainnya. Orang yang tadinya reaktif setelah beberapa kali minum suplemen tersebut juga hasil rapid berikutnya dinyatakan non reaktif, hal ini perlu kita gencarkan bersama sebagai ikhtiar kita melawan COVID-19," tegas Sutiaji.
Sementara menurut Kabag Humas Pemkot Malang, Widianto, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Malang, hingga Senin (15/6/2020) bertambah dua orang menjadi 95 orang. "Enam orang meninggal dunia, 38 orang sembuh, dan 51 orang masih dirawat," tuturnya.
Tambahan dua orang tersebut, disebutkannya, merupakan warga Kelurahan Pandanwangi, berusia 51 tahun, dan warga Kelurahan Jatimulyo berusia 67 tahun. Keduanya sebelumnya berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan sudah dirawat di rumah sakit.
(Baca juga: Taman Baca Pesisir, Pengobat Rindu Anak-anak untuk Sekolah )
Menurutnya, saat ini diperlukan langkah penguatan tracing. Menindaklanjuti hal tersebut, Sutiaji segera mengumpulkan jajaran tim ahlinya untuk merumuskan strategi lebih lanjut dalam mengatasi permasalahan dimaksud.
"Pilihannya adalah melakukan beberapa strategi penguatan tracing dengan membentuk tim khusus yang bertugas untuk melakukan tracing sekaligus treatmen dan pendampingan khususnya pada prolanis," ujarnya.
Nanti, lanjutnya akan segera kami bentuk tim tersebut di masing-masing kecamatan dengan bantuan perguruan tinggi yang ada. Masing-masing tim ahli juga akan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tracing di kecamatan yang menjadi wilayahnya.
"Camat dan Lurah juga akan terus bekerja membantu tim khusus tersebut, agar warga yang memiliki kontak erat dengan kasus positif COVID-19 dapat terlacak dengan baik," tegasnya.
(Baca juga: Takut Membawa Virus Corona, Bek Persik Bertahan Tiga Bulan di Kediri )
Sutiaji juga menjelaskan, bahwa hal itu diharapkan dapat memudahkan pemerintah utamanya para petugas agar bisa melakukan pendampingan sekaligus penanganan khusus untuk menekan angka positif di Kota Malang.
Penanganan khusus yang dimaksud adalah menggencarkan penggunaan ramuan herbal sebagai suplemen, agar daya imunitas tubuh semakin meningkat. "Hal ini juga sebagai upaya Pemkot Malang mewujudkan Malherb yang kami luncurkan beberapa waktu lalu," tandasnya.
"Kami juga berharap peningkatan imun tersebut dapat diterapkan pada prolanis, agar masyarakat dengan penyakit komorbid, khususnya yang berada pada level 4 bisa mendapat pendampingan dan treatmen secara maksimal," imbuhnya.
(Baca juga: Luncurkan Komitmen, Geisha Ingin Tegaskan Eksistensi )
Berdasarkan data yang ada, saat ini sebanyak 24 orang baik pada kasus positif, PDP maupun reaktif hasil rapidnya telah menjalani penanganan khusus suplemen herbal tersebut.
"Hasilnya menunjukkan peningkatan yang baik, secara klinis mereka mengalami percepatan kesembuhan dibandingkan pasien lainnya. Orang yang tadinya reaktif setelah beberapa kali minum suplemen tersebut juga hasil rapid berikutnya dinyatakan non reaktif, hal ini perlu kita gencarkan bersama sebagai ikhtiar kita melawan COVID-19," tegas Sutiaji.
Sementara menurut Kabag Humas Pemkot Malang, Widianto, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Malang, hingga Senin (15/6/2020) bertambah dua orang menjadi 95 orang. "Enam orang meninggal dunia, 38 orang sembuh, dan 51 orang masih dirawat," tuturnya.
Tambahan dua orang tersebut, disebutkannya, merupakan warga Kelurahan Pandanwangi, berusia 51 tahun, dan warga Kelurahan Jatimulyo berusia 67 tahun. Keduanya sebelumnya berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan sudah dirawat di rumah sakit.
(eyt)