Cuaca buruk, ratusan wisatawan terjebak di Karimunjawa

Senin, 07 Januari 2013 - 20:51 WIB
Cuaca buruk, ratusan wisatawan terjebak di Karimunjawa
Cuaca buruk, ratusan wisatawan terjebak di Karimunjawa
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya 206 wisatawan yang berkunjung ke Karimunjawa, Kabupaten Jepara tertahan di kepulauan yang ada di Laut Jawa tersebut. Hal ini menyusul cuaca buruk yang melanda perairan Jepara. Diperkirakan cuaca buruk ini akan berlangsung hingga besok.

Akibat cuaca buruk tersebut, moda transportasi laut dari Jepara – Karimunjawa PP, yakni Kapal Express Cantika 89 dan KMP Muria dalam beberapa hari terakhir tidak berani berlayar lantaran ketinggian ombak di Laut Jawa saat ini bisa lebih dari dua meter.

Posisi Kapal Express Cantika 89 saat ini berada di Dermaga Karimunjawa. Sedang KMP Muria berada di Dermaga Kartini, Jepara.

Ratusan wisatawan tersebut, mayoritas merupakan turis domestik asal berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta maupun kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Selain itu, ada juga beberapa turis asing dari sejumlah negara.

“Seharusnya ratusan turis ini pulang Minggu 6 Januari 2013. Namun karena kapal tidak ada yang berani berlayar maka mereka pun tertahan di Karimunjawa,” kata Camat Karimunjawa, Nuryanto saat dihubungi kemarin (7/1/2013).

Menurut Nuryanto, ratusan wisatawan tersebut datang ke Karimunjawa dengan menggunakan Express Cantika 89 pada Jumat 4 Januari 2013 lalu. Sesuai jadwal dari agen wisata yang digunakan, para wisatawan tersebut berlibur hingga Sabtu 5 Januari 2013 malam.

“Mau bagaimana lagi, kondisi cuaca memang tidak memungkinkan,” ucapnya.

Meski tertahan di Karimunjawa, namun Nuryanto memastikan kondisi ratusan wisatawan ini baik-baik saja. Sebab saat ini, di Karimunjawa sudah tersedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun tempat penukaran uang (money changer). Sehingga para wisatawan tersebut bisa sewaktu-waktu mengambil uang dan tidak kekurangan bekal meski tertahan selama beberapa hari di Karimunjawa.

“Saya juga sudah imbau para pemilik homestay, agar tidak menarik tambahan biaya kepada para wisatawan ini,” tuturnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5536 seconds (0.1#10.140)