Cucunya Meninggal dalam Kandungan, Kades di Sidoarjo Laporkan Oknum Dokter Dugaan Malapraktik

Jum'at, 04 Maret 2022 - 02:52 WIB
loading...
Cucunya Meninggal dalam...
Kepala desa di Sidoarjo bernama Luqman Muallim didampingi kuasa hukum dan kerabatnya, melaporkan oknum dokter di salah satu Rumah Sakit Bersalin ke Polda Jatim atas dugaan malpraktek. Foto: iNewsTV/Hari Tambayong
A A A
SURABAYA - Seorang kepala desa di Sidoarjo bernama Luqman Muallim, melaporkan oknum dokter di salah satu Rumah Sakit Bersalin ke Polda Jatim atas dugaan malapraktik .

Laporan dilakukan gara-gara cucu kepala desa tersebut meninggal dunia dalam kandungan, karena diduga lalai dalam proses penanganan kedaruratan persalinan.

“Kamis siang mendatangi SPKT Polda Jawa Timur untuk melaporkan seorang oknum dokter berinisial E di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Sidoarjo atas kasus dugaan malapraktik,” kata Luqman.



Pelaporan ini didasari karena cucu sang kepala desa meninggal dunia di dalam kandungan setelah ibu sang bayi berinisial MH merasakan kontraksi dan opname 3 hari di rumah sakit.



“Namun tak kunjung mendapatkan tindakan operasi cesar oleh dokter yang menangani,” katanya.

Bahkan kata dia, berdasarkan pengakuan pelapor pasien yang akan melahirkan justru ditinggal pergi keluar kota oleh oknum dokter yang menangani berinisial E dengan alasan kedukaan, tanpa mendelegasikan ke dokter yang lain untuk menangani pasien yang akan melahirkan tersebut.



Pelapor mengaku saat kontraksi hari ke 2 opname di rumah sakit, putrinya sempat mendapatkan obat penahan kontraksi sebanyak 2 kali melalui rekomendasi oknum dokter yang dilaporkan hingga bayi yang didalam kandungan meninggal dunia.

“Meski sudah diketahui bayi dalam kandungan meninggal dunia operasi caesar pun baru dilakukan pada hari ke-3 opname, setelah pelapor mengamuk kepada pihak rumah sakit untuk segera dilakukan tindakan melihat kondisi ibu bayi terlihat drop,” beber Luqman.



Pihak keluarga pelapor berharap, pelaporan ke polisi ini dilakukan agar ada jalan hukum agar tidak terjadi kembali kasus serupa. “Semoga tidak terjadi lagi, karena menyangkut nyawa manusia,” tukasnya.

Sementara saat berupaya dihubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp untuk dikonfirmasi terkait kasus ini, pihak terlapor oknum dokter berinisial E tidak memberikan jawaban.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1850 seconds (0.1#10.140)