Perlintasan Sebidang ke Kantor Pemda KBB Puluhan Tahun Tak Berpalang Pintu

Senin, 28 Februari 2022 - 18:45 WIB
loading...
Perlintasan Sebidang ke Kantor Pemda KBB Puluhan Tahun Tak Berpalang Pintu
Perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, yang merupakan jalur padat kendaraan namun belum berpalang pintu otomatis sehingga rawan terjadi kecelakaan. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Keberadaan perlintasan sebidang kembali menjadi sorotan dengan terjadinya insiden kecelakaan yang melibatkan bus dan Kereta Api Dhoho (Blitar - Kertosono) di perlintasan tidak terjaga antara stasiun Tulungagung dan Ngujang, yang menewaskan lima orang, Minggu (27/2/2022) pukul 05.16 pagi.

Itu menjadi bukti jika perlintasan sebidang sangat rawan terjadi kecelakaan. Sama halnya dengan perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang juga cukup rawan.

Pasalnya di kawasan tersebut tidak terdapat palang pintu perlintasan kereta api dan hanya dijaga oleh warga sekitar. Padahal ruas jalan tersebut cukup sibuk karena menjadi salah satu akses menuju kantor Pemda KBB.

Baca juga: Fakta-fakta Bus Pariwisata Harapan Jaya Ditabrak KA Tewaskan 4 Orang di Tulungagung

Salah seorang warga yang biasa beraktivitas melewati jalur perlintasan kereta tersebut, Yusuf (32) mengatakan, selalu berhati-hati ketika akan melintas di tempat tersebut. Sebab takutnya ada kereta yang melintas baik dari arah timur maupun barat.

"Meski ada warga yang menjaga tetap saja was-was, minimal tengok ka kanan dan kiri dulu. Kalau aman gak ada kereta baru lewat," ucap warga Cilame ini, Senin (28/2/2022).

Dirinya menyarankan sebaiknya PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuat pintu perlintasan otomatis di lokasi tersebut. Sebab perlintasan bagi kereta rute Bandung-Jakarta dan sebaliknya itu cukup padat. Selain kereta jarak jauh ada juga kereta Bandung Raya, Padalarang-Cicalengka yang melintas di trayek tersebut.

"Di situ kan ada dua trek (jalur), kadang kereta dari Barat dan Timur melintas bersamaan, itu kan bahaya bagi kendaraan yang melintas," ujarnya.

Kepala Desa Cilame Aas Mochamad Asor mengakui jika perlintasan sebidang di Kampung Sumur Bor merupakan salah satu jalur yang sibuk dari lalu lalang kendaraan. Apalagi dengan adanya kantor Pemda KBB di Ngamprah, setiap pagi dan sore hari banyak pegawai pemda atau masyarakat umum yang melintas di kawasan tersebut.

Dirinya pun sudah beberapa kali mengusulkan ke PT KAI agar di perlintasan sebidang itu di buat palang pintu, sehingga bisa lebih aman ketika kereta akan melintas. Namun hingga kini usulan tersebut tidak kunjung direspons. Oleh karenanya warga berinisiatif secara sukarela dan bergiliran menjaga dan mengatur kendaraan ketika melintas di kawasan tersebut karena khawatir ada kereta yang melintas.

"Sudah beberapa kali mengusulkan ke PT KAI agar dibuat pintu otomatis, tapi belum ada tanggapan, karena itu jadi kewenangan mereka. Kalau kami hanya meminta warga hati-hati ketika akan melintas, pastikan dulu tidak ada kereta yang lewat," tandasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3395 seconds (0.1#10.140)